Periode kualifikasi Olimpiade Rio cabang olah raga bulu tangkis akan berakhir kurang dari satu bulan lagi. Hampir dipastikan Indonesia mengirimkan enam wakil ke Rio: dua tunggal dan empat ganda. Meskipun masih ada beberapa turnamen yang belum berlangsung selama periode kualifikasi, namun sepertinya tidak berpengaruh terhadap posisi pebulu tangkis Indonesia pada daftar kualifikasi. Andaikan posisi tersebut bertahan hingga dikeluarkannya peringkat akhir kualifikasi pada tanggal 5 Mei nanti, sudah amankah posisi pebulu tangkis Indonesia?
Bulu Tangkis di Rio
Seperti halnya pada Olimpiade London empat tahun lalu, pertandingan bulu tangkis di Rio dibagi menjadi dua tahap: penyisihan grup dan knockout.
Pada tahap penyisihan grup sektor tunggal, pebulu tangkis dibagi menjadi 16 grup, di mana masing-masing grup diisi oleh satu unggulan dari 16 unggulan yang ada. Hanya juara grup yang berhak maju ke babak berikutnya (babak 16 besar). Keenam belas juara grup ini akan diatur sebarannya sesuai skema pada gambar 1. Posisi teratas pada undian ditempati juara grup A. Posisi terbawah ditempati juara grup P. Sisanya (juara grup B s.d. O) akan diundi sesuai aturan yang berlaku.
Status unggulan tidak menjamin pebulu tangkis dapat melangkah mulus melewati babak demi babak dalam sebuah turnamen. Namun, menyandang status unggulan tetap menguntungkan. Dengan menjadi unggulan, pebulu tangkis akan terhindar bertemu unggulan lainnya di babak penyisihan grup.
Penetapan status unggulan pada Olimpiade Rio berbeda dengan Olimpiade London. Pada Olimpiade London, federasi bulu tangkis dunia (Badminton World Federation – BWF) menggunakan satu periode peringkat dunia untuk menentukan pebulu tangkis yang lolos kualifikasi dan sekaligus status unggulannya. Namun, tidak demikian pada Olimpiade Rio. Pebulu tangkis yang lolos kualifikasi Olimpiade Rio ditentukan berdasarkan peringkat dunia periode 5 Mei 2016. Sedangkan status unggulannya ditentukan berdasarkan peringkat dunia periode 21 Juli 2016. Apa alasan BWF mengubah cara penentuan status unggulan pada Olimpiade Rio? Sederhana: BWF ingin para pebulu tangkis tetap bersaing pasca lolos kualifikasi Olimpiade Rio.
Di sektor ganda, Indonesia memiliki peringkat kualifikasi yang bagus. Dari empat ganda, tiga di antaranya berada di peringkat dua besar. Posisi dua besar ini menguntungkan. Bila pebulu tangkis di posisi dua besar keluar sebagai juara grup saat pertandingan Olimpiade nanti, maka pada saat pengundian di babak perempat final, keduanya dipastikan berada pada pool yang berbeda, dan bila berjalan lancar akan bertemu di babak puncak.
Peluang untuk memperbaiki peringkat dunia terbuka lebar bagi pebulu tangkis sektor ganda di luar peringkat empat besar. Pada daftar peringkat kualifikasi, pebulu tangkis di luar peringkat empat besar memiliki selisih poin yang tipis dengan peringkat empat. Bila mereka dapat memanfaatkan turnamen dengan baik pasca periode kualifikasi berakhir, bukan tidak mungkin status unggulan dapat mereka raih.
Selepas lolos kualifikasi, maka PR selanjutnya bagi pebulu tangkis Indonesia adalah bagaimana mempertahankan bahkan meningkatkan peringkat dunia agar mendapatkan status unggulan yang bagus saat tampil di Rio nanti.
Sumber gambar dan informasi:
bwfbadminton.com
Part III - Section 5B - Olympic Games - Regulations for Badminton Competition - Rio 2016
Alur Laut, 16 April 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H