Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Gideon/Kevin Juara, Tanda Regenerasi Ganda Putra Berjalan Baik?

24 Januari 2016   20:24 Diperbarui: 12 September 2016   13:51 1703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Ganda Putra Indonesia Markus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo sukses mengalahkan Tan Boon Heong/Koo Kien Keat di Final Malaysia Masters 2016| Ilustrasi: PBSI"][/caption]Ganda putera Indonesia Gideon Markus Fernaldi/Kevin Sanjaya Sukamuljo berhasil menjadi yang terbaik di turnamen level Grand Prix Gold (GPG) perdana tahun ini, Malaysia Masters GPG. Ganda nonunggulan peringkat 16 dunia ini berhasil mengalahkan ganda nonunggulan lainnya, Koo Kien Keat/Tan Boon Heong, peringkat 18 dunia, setelah bertanding tiga set, 18-21, 21-13, 21-18.

Gideon/Kevin memanfaatkan peluang dengan baik. Absennya ganda unggulan, Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding (unggulan kedua dari Denmark) serta tumbangnya ganda unggulan, Liu Xiaolong/Qiu Zihan (unggulan keenam dari China) di babak pertama, menguntungkan bagi Gideon/Kevin, yang ada di paruh bawah undian bersama kedua ganda unggulan ini.

Namun, perjalanan duo berpostur “mungil” ini juga tidak terbilang mudah. Di babak kedua, mereka ditantang untuk mampu mengatasi ganda nomor tiga Korea Selatan, juara dunia 2014, sekaligus unggulan ketiga, Ko Sung-hyun/Shin Baek-cheol. Di babak berikutnya, giliran ganda nomor satu Chinese Taipei, unggulan kedelapan, Lee Sheng Mu/Tsai Chia Hsin, yang menghadang. Gideon/Kevin memiliki modal yang baik sebagai bekal berhadapan dengan Lee/Tsai. Mereka pernah mengalahkan Lee/Tsai di babak pertama Chinese Taipei Open GPG tahun lalu.

Tumbangnya unggulan pertama, Kim Gi-jung/Kim Sa-rang dari Koo/Tan, sebetulnya agak mengecewakan. Saya pribadi berharap Gideon/Kevin dapat tampil di final berhadapan dengan duo Kim ini. Namun, Koo/Tan juga tidak bisa dianggap remeh. Tampil di depan publik sendiri tentu menjadi motivasi bagi Koo/Tan untuk menunjukkan yang terbaik. Ditambah lagi, Koo/Tan adalah harapan terakhir bagi Malaysia untuk menambah gelar, setelah wakil di nomor ganda campuran gagal naik podium juara. Satu hal yang mungkin menjadi motivasi lainnya: Koo/Tan tidak ingin kekalahan dari Gideon/Kevin di babak perempat final Vietnam Open GP tahun lalu terulang. Terbukti, Koo/Tan tidak dapat dikalahkan Gideon/Kevin dua set langsung, seperti di Vietnam tempo hari.

Koo/Tan memang kalah. Namun, mereka tidak larut dalam kekalahan. Saat tampil di atas podium, entah Koo atau Tan tampak melakukan sesuatu (menurut komentator BWF, Gillian Clark, Koo/Tan melontarkan lelucon ke arah Kevin) hingga membuat Kevin tertawa cukup lama. Koo atau Tan sepertinya mengomentari Koo yang terlewat dikalungi medali oleh panitia. Untunglah panitia segera menyadari kealpaan ini. Saat nama Gideon/Kevin dikumandangkan dan diminta untuk naik ke podium, panitia tidak bergerak ke arah ganda Indonesia, melainkan ke arah Koo untuk mengalungkan medali.

Regenerasi Ganda Putera Indonesia Berjalan Baik?
Tampilnya Gideon/Kevin di podium bersama Koo/Tan, yang merupakan ganda senior seangkatan Markis Kido dan Hendra Setiawan, cukup melegakan. Regenerasi ganda putera Indonesia bolehlah dibilang lebih baik dari negara serumpun, Malaysia.

Kemenangan Gideon/Kevin menjadi kabar baik bagi bulutangkis, khususnya nomor ganda putera, di awal tahun ini. Di tengah absennya Angga Pratama/Ricky Karanda Suwardi (unggulan keempat turnamen ini), Gideon/Kevin menunjukkan bahwa mereka dapat diandalkan memikul target meraih gelar juara.

Saya teringat dengan kalimat yang pernah dilontarkan legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata, saat berbicara tentang regenerasi. Menurut beliau, tanda regenerasi yang baik adalah saat para senior masih aktif mengayunkan raket dan berprestasi, sudah tampil pelapis di bawahnya yang juga berprestasi atau mendekati prestasi seniornya itu.

Untuk level GPG, ganda pelapis sudah pernah mencicipi gelar juara, sebut saja Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf (juara Thailand GPG 2015) dan Berry Angriawan/Ryan Agung Saputra (juara Indonesian Masters GPG 2015). Namun, untuk level turnamen satu tingkat di atasnya, yaitu superseries, ganda pelapis baru sekadar membuat kejutan. Perlu upaya lebih keras lagi untuk mampu meraih gelar juara.

Dengan kemenangan ini, Gideon/Kevin berhasil menambah sejumlah poin peringkat dunia dan masuk ke jajaran 15 besar dunia minggu depan. Tidak hanya itu, poin kualifikasi Olimpiade Rio keduanya dipastikan melampaui raihan Angga/Ricky. Gideon/Kevin kini menjadi ganda putera Indonesia kedua dengan poin kualifikasi tertinggi, setelah Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan. Persaingan ganda putera Indonesia untuk tampil di Rio semakin menarik. Pun demikian, perlu upaya ekstra untuk bisa mengirimkan dua pasang ganda ke Rio.

Selamat Gideon/Kevin atas gelar juaranya. Jangan cepat puas dengan hasil ini. Semoga semakin kompak. Semoga kemenangan ini dapat memotivasi pebulu tangkis lainnya untuk berprestasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun