Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Poin Pebulu Tangkis dari Turnamen Beregu, Bagaimana Cara Menghitungnya?

17 Januari 2016   23:05 Diperbarui: 25 Juni 2017   13:57 4455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kualifikasi Thomas & Uber Cups zona Asia akan berlangsung di Hyderabad, India, pada tanggal 15-21 Februari untuk menentukan negara Asia mana saja yang berhak tampil pada putaran final di Kunshan, China. Dua negara dari Asia sudah dipastikan lolos ke putaran final, yaitu China dan Jepang. Tuan rumah sekaligus juara bertahan Uber Cup, China, lolos ke putaran final Thomas dan Uber Cup. Sedangkan Jepang lolos ke putaran final Thomas Cup dengan status sebagai juara bertahan. Tim Uber Cup Jepang masih harus berjuang dari putaran kualifikasi untuk tampil di China.

Meskipun mendapat keistimewaan, China dan Jepang tetap tampil di Hyderabad. Di nomor tunggal putera dan puteri serta ganda putera, China tidak mengirimkan dua pebulu tangkis terbaiknya. Berbeda dengan ketiga nomor lainnya, China mengirimkan ganda terbaik di nomor ganda puteri. Hal ini bisa dimaklumi karena dalam daftar peringkat sementara kualifikasi Olimpiade Rio, China baru menempatkan 1 ganda puteri di peringkat delapan besar. Untuk dapat mengirimkan 2 pasang ganda ke Olimpiade Rio, harus terdapat dua pasang ganda di peringkat delapan besar kualifikasi Olimpiade Rio. China memanfaatkan turnamen kualifikasi ini untuk menambah poin ganda puteri terbaik mereka. Tidak hanya China, Indonesia juga menjadikan putaran kualifikasi sebagai ajang berburu poin.

Pada turnamen perorangan, BWF mengatur poin yang berhak diterima pebulu tangkis berdasarkan tabel pada gambar 1. Makin tinggi level sebuah turnamen, maka makin tinggi poin yang didapatkan. Ambil contoh turnamen olimpiade dan superseries. Peraih medali perunggu olimpiade mendapat poin setara dengan juara turnamen superseries, yaitu 9.200 poin.

Poin pada tabel di atas diperoleh pebulu tangkis yang berlaga di turnamen perorangan. Bila berlaga di turnamen beregu, seberapa besar poin yang bisa didapatkan?

Perhitungan Poin Pebulu Tangkis dari Turnamen Beregu
Berbeda dengan turnamen perorangan yang poinnya sudah “dipatok” dengan jumlah tertentu, BWF mengatur perolehan poin pebulu tangkis dalam sebuah turnamen beregu dengan ketentuan sebagai berikut.

  1. Turnamen beregu yang poinnya dapat diperhitungkan sebagai poin peringkat dunia, yaitu:
    • Turnamen beregu kontinental.
    • Sudirman Cup.
    • Thomas & Uber Cups putaran kualifikasi.
    • Thomas & Uber Cups putaran final.
  2. Bila dalam jangka waktu 52 minggu terdapat lebih dari satu turnamen beregu seperti yang disebutkan pada ketentuan nomor 1, maka poin yang digunakan hanya satu yang tertinggi di antara turnamen beregu tersebut.
  3. Dari beberapa pertandingan yang diikuti pebulu tangkis dalam suatu turnamen beregu, poin yang diperhitungkan sebagai poin peringkat dunia adalah poin tertinggi di antara sejumlah pertandingan yang diikuti.
  4. Poin yang diperoleh pebulu tangkis dari turnamen beregu dihitung sebagai berikut.
    • Bila memenangkan pertandingan, poin yang didapatkan pebulu tangkis: poin rata-rata yang dimilikinya + 1/100 poin lawan.

      Poin peringkat dunia lawan menentukan poin yang didapatkan pebulu tangkis. Semakin tinggi peringkat lawan yang dikalahkan semakin tinggi pula poin yang didapatkan.

    • Bila kalah, pebulu tangkis mendapatkan poin sejumlah poin peringkat dunia rata-rata yang dimilikinya.

      Meskipun kalah, pebulu tangkis tetap dapat poin!

    • Bila menang, namun tidak memiliki peringkat dunia (misalnya, sepasang ganda “dadakan” yang sengaja dipasangkan), poin yang didapatkan pebulu tangkis: 1 + 1/100 poin lawan.
    • Bila menang dan pebulu tangkis yang saling berhadapan tidak memiliki peringkat dunia, maka pebulu tangkis mendapatkan 2 poin.
    • Bila kalah dan tidak memiliki peringkat dunia, pebulu tangkis tidak mendapatkan poin.
  5. Poin rata-rata sebagaimana disebutkan pada ketentuan nomor 4 dihitung sebagai berikut.
    • Bila dalam jangka waktu 52 minggu pebulu tangkis mengikuti kurang dari 11 turnamen, poin rata-rata yang diperoleh adalah total poin peringkat dunia dari seluruh turnamen yang diikuti dibagi jumlah turnamen.
    • Bila dalam jangka waktu 52 minggu pebulu tangkis mengikuti lebih dari 11 turnamen, poin rata-rata yang diperoleh adalah total poin peringkat dunia dari 10 turnamen dengan poin tertinggi dibagi 10.

Simulasi Perhitungan Poin dari Turnamen Beregu
Mari kita coba melakukan simulasi perhitungan poin yang diperoleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dari turnamen Sudirman Cup bulan Mei tahun lalu. Lihat gambar 2. Per 14 Januari tahun ini, Ahsan/Hendra ada di peringkat dua dunia dengan 81.967 poin, di mana salah satu sumber poin berasal dari turnamen Sudirman Cup 2015 (8.167 poin).

Kita beralih ke hasil pertandingan Ahsan/Hendra pada turnamen Sudirman Cup, lihat gambar 3. Ahsan/Hendra selalu memenangi pertandingan di sepanjang turnamen Sudirman Cup tahun lalu.

Perolehan poin Ahsan/Hendra ditentukan dengan cara sebagai berikut.
  1. Tentukan poin yang diperoleh Ahsan/Hendra dari tiap-tiap pertandingan.
    • Ahsan/Hendra vs Andrew/Peter

      Pertandingan berlangsung pada 11 Mei 2015, maka poin yang digunakan dalam perhitungan adalah poin peringkat dunia per 7 Mei 2015. Saat itu poin Ahsan/Hendra adalah 75.090 dari 10 turnamen dengan hasil terbaik, sedangkan Andrew/Peter memiliki 29.750 poin.

      Poin yang diperoleh Ahsan/Hendra = (1/10 x 75.090) + (1/100 x 29.750) = 7.806,5 = 7.807.

    • Ahsan/Hendra vs Kim/Anders

      Pertandingan berlangsung pada 13 Mei 2015, maka poin yang digunakan dalam perhitungan adalah poin peringkat dunia per 7 Mei 2015. Saat itu poin Ahsan/Hendra adalah 75.090 dari 10 turnamen dengan hasil terbaik, sedangkan Kim/Anders memiliki 42.961 poin.

      Poin yang diperoleh Ahsan/Hendra = (1/10 x 75.090) + (1/100 x 42.961) = 7.938,61 = 7.939.

    • Ahsan/Hendra vs Lee/Tsai

      Pertandingan berlangsung pada 15 Mei 2015, maka poin yang digunakan dalam perhitungan adalah poin peringkat dunia per 14 Mei 2015 (lihat info “Update” di bawah). Saat itu poin Ahsan/Hendra masih sama, 75.090. Berhubung turnamen Sudirman Cup masih berlangsung, maka belum ada tambahan poin dari pertandingan babak penyisihan Sudirman Cup. Lee/Tsai memiliki 65.798 poin.

      Poin yang diperoleh Ahsan/Hendra = (1/10 x 75.090) + (1/100 x 65.798) = 8.166,98 = 8.167.

    • Ahsan/Hendra vs Cai/Fu

      Pertandingan berlangsung pada 16 Mei 2015, maka perhitungan poin masih menggunakan poin peringkat dunia per 14 Mei 2015 (lihat info “Update” di bawah). Saat itu poin Ahsan/Hendra 75.090, sedangkan Cai/Fu tidak memiliki poin peringkat dunia.

      Poin yang diperoleh Ahsan/Hendra = (1/10 x 75.090) + (1/100 x 0) = 7.509.

  2. Tentukan poin tertinggi di antara keempat poin yang diperoleh Ahsan/Hendra dari empat pertandingan.

    Di antara keempat poin, poin tertinggi yang diperoleh Ahsan/Hendra adalah saat melawan Lee/Tsai, yaitu 8.167 poin. Poin inilah yang berhak diraih Ahsan/Hendra.

Namun, poin yang diperoleh Ahsan/Hendra dari turnamen Sudirman Cup masih lebih rendah dibandingkan poin yang diraih dari turnamen Thomas Cup 2014, yaitu sebesar 8.830 poin (lihat gambar 4). Karena itu, yang digunakan sebagai poin peringkat dunia adalah poin dari turnamen Thomas Cup.

Meskipun poin dari turnamen Sudirman Cup tidak dimasukkan dalam perhitungan poin peringkat dunia per 21 Mei 2015, poin ini dapat digunakan sebagai “cadangan” poin untuk menggantikan poin dari turnamen yang hangus. Contohnya pada poin dunia yang berlaku seminggu kemudian (lihat gambar 5). Per 28 Mei 2015, poin yang diraih Ahsan/Hendra dari turnamen Thomas Cup 2014 sudah tidak berlaku lagi. Sebagai gantinya, poin dari turnamen Sudirman Cup dimasukkan dalam poin peringkat dunia.

Kualifikasi Thomas & Uber Cups 2016 sebagai Ajang Berburu Poin
Dengan genggaman poin 81.967 di tangan, andaikan Ahsan/Hendra tidak memenangkan satu pertandingan pun, minimal mereka dapat meraih 8.197 poin dari putaran kualifikasi Thomas Cup. Poin yang didapatkan bisa lebih besar jika mereka mampu mengalahkan lawan yang memiliki peringkat dunia.

Poin sejumlah 8.197 ini terbilang cukup besar. Bandingkan saja dengan turnamen level superseries. Runner up turnamen superseries “hanya” mendapatkan 7.800 poin. Belum lagi sedari Januari hingga akhir Februari tidak ada turnamen level superseries/superseries premier yang diselenggarakan. Turnamen pembuka level superseries/superseries premier, All England Open, baru digelar di bulan Maret. Jadi, wajar saja bila kualifikasi Thomas & Uber Cups, yang bertajuk Badminton Asia Team Championships 2016, dijadikan ajang mendulang poin demi menggapai tiket Olimpiade Rio.

Sumber gambar:
Screenshotdari situs http://bwfbadminton.com dan http://bwfcontent.tournamentsoftware.com.
Screenshot dari Part III - Section 1A - GCR - Appendix 6 - World Ranking System.

Alur Laut, 17 Januari 2016

***

Update 23.02.2016:
Hari Selasa, 23 Februari 2016, saya mendapati BWF telah mengeluarkan daftar peringkat dunia terbaru (tumben dikeluarkan sebelum hari Kamis). Poin yang diperoleh dari turnamen kualifikasi Thomas dan Uber Cup di Hyderabad, yang baru saja usai, telah dimasukkan dalam daftar peringkat pebulu tangkis.

Dari poin pada daftar peringkat tersebut, ada yang menggelitik saya: ternyata poin yang diraih pebulu tangkis dari turnamen beregu hanya didasarkan pada peringkat yang berlaku sebelum turnamen digelar. Jadi, jika BWF mengeluarkan daftar peringkat baru pada saat turnamen digelar, daftar peringkat baru ini tidak digunakan sebagai dasar perhitungan.

Pada artikel ini, di bagian simulasi perhitungan poin Ahsan/Hendra, disebutkan dua versi daftar peringkat, yaitu per 7 Mei dan 14 Mei. Kebetulan poin Ahsan/Hendra dan Lee/Tsai pada dua periode peringkat tersebut sama! Namun, periode peringkat yang benar adalah 7 Mei.

***

Baca juga:

Hadiah Uang pada Turnamen Bulu Tangkis

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun