Partai semifinal turnamen World Superseries Final 2015 yang berlangsung kemarin, 12 Desember 2015, menyajikan laga-laga menarik dengan hasil mengejutkan. Di nomor tunggal puteri, Nozomi Okuhara mampu mengatasi Juara Dunia 2015, Carolina Marin, untuk yang kedua kalinya di sepanjang turnamen ini. Di nomor tunggal putera, Viktor Axelsen meraih kemenangan pertamanya atas sang juara bertahan, Chen Long. Viktor dan Chen sebelumnya sudah tujuh kali berhadapan, namun kemenangan selalu diraih Chen.
Babak semifinal juga menjadi ajang revans beberapa semifinalis, yang sebelumnya kalah dengan juara grup pada laga penyisihan grup. Di nomor ganda putera grup A, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan berhasil revans dari juara bertahan Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong. Laga revans ini menjadi salah satu laga yang menarik. “Menarik” bukan karena Ahsan/Hendra berhasil revans, namun karena kedua ganda menyajikan permainan yang sanggup menghibur penonton bahkan menuai decak kagum. Berbeda dengan penampilan saat melawan Lee/Yoo di babak penyisihan grup A, Ahsan/Hendra tampil menguasai jalannya pertandingan di babak semifinal.
Set Pertama
Di awal set pertama, pengembalian kok dari Yoo disambut Hendra dengan menempatkannya di depan net daerah permainan Lee/Yoo. Yoo, yang berada cukup jauh di belakang, terjatuh saat berusaha menjangkau kok dan gagal mengembalikannya. Skor pertama untuk Ahsan/Hendra.
Pada saat Ahsan/Hendra unggul tipis 4-3, Lee melakukan servis ke arah Hendra. Pengembalian servis yang dilakukan Hendra membuat kok menari di bibir net (gambar 1 dan 2). Melihat momen ini, penonton kompak berseru “Ohhh.” “That’s amazing,” begitu komentar Gillian Clark, komentator bulu tangkis legendaris.
Set Kedua
Di set kedua pada kedudukan 6-3, Ahsan/Hendra kembali menunjukkan kualitas mereka. Saat berada pada posisi tertekan, Ahsan masih dapat mengembalikan kok, bahkan membalikkan keadaan dari bertahan menjadi menyerang. Kok, yang ditempatkan Hendra di depan net daerah permainan Lee/Yoo, gagal diseberangkan Yoo. Karena berusaha meraih kok tersebut, saat posisinya di belakang, Yoo kembali terjatuh. Aksi Ahsan/Hendra kembali mendapat pujian dari Gillian. “Brilliant play from the Indonesians. So clever,” ujarnya.
Kedua ganda menyuguhkan rally seru di kedudukan 22-23 (game point untuk Lee/Yoo). Demikian serunya rally tersebut sampai-sampai Gill berseru, “Unbelievable!” Lee/Yoo menunjukkan betapa rapatnya pertahanan mereka. Serangan Ahsan/Hendra yang bertubi-tubi dapat ditangkis.
Set Ketiga
Pertandingan di set ketiga tidak kalah menarik. Pada kedudukan 7-5 terjadi rally seru lainnya. Serangan yang dilakukan Ahsan/Hendra sukar menembus pertahanan Lee/Yoo. Ahsan justru melakukan kesalahan sendiri. Angka bertambah untuk Lee/Yoo.
Pada kedudukan 9-9, Ahsan menunjukkan ketangguhan pertahanannya. Dalam posisi tertekan akibat diserang Lee/Yoo bergantian, Ahsan dengan cerdiknya mengembalikan kok dengan arah menyilang menuju daerah permainan Lee/Yoo yang kosong (gambar 5). Yoo, yang kebagian tugas mengambil kok, tak dapat menyeberangkannya. “Brilliant,” komentar Gillian.