Mohon tunggu...
Purnama Tambunan
Purnama Tambunan Mohon Tunggu... Tutor - Badminton Lover

""Hidup adalah soal keberanian, menghadapi yang tanda tanya" tanpa kita mengerti, tanpa kita bisa menawar. Terimalah dan hadapilah." (Soe Hok Gie)

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Pebulu Tangkis Veteran Persembahkan Gelar Juara Dunia Senior 2015

27 September 2015   00:03 Diperbarui: 28 September 2015   14:32 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pebulu tangkis veteran Indonesia berhasil membawa empat gelar juara dunia senior, satu runner up plus dua semifinalis pada turnamen BWF World Senior Badminton Championships (WSBC) 2015, yang berlangsung di Helsingborg Arena di Swedia. Satu gelar dari empat gelar tersebut dimenangkan Indonesia bersama Amerika Serikat.

Gelar pertama juara dunia senior 2015 dipersembahkan oleh Hastomo Arbi, satu-satunya wakil Indonesia di nomor tunggal putera pada babak final. Kakak dari Haryanto Arbi, yang turun pada kategori usia +55 tahun, ini berhasil mengalahkan Jack Keith Priestman dari Kanada dalam waktu kurang dari 30 menit, dua set langsung, 21-11, 21-13.

Gelar kedua juara dunia senior 2015 dipersembahkan dari nomor ganda putera, juga dari kategori usia +55 tahun. Unggulan kedua, Uun Setiawan Santoso/Simbarsono Sutanto, berhasil naik ke podium juara setelah menundukkan unggulan pertama sekaligus juara bertahan, Trirong Limsakul/Attakorn Maensamut dari Thailand, dua set langsung 21-18, 21-12, setelah bertanding selama 31 menit.

Gelar ketiga juara dunia senior 2015 kembali dipersembahkan dari nomor ganda putera. Kali ini dari kategori usia +40, lewat keberhasilan Hariyanto Arbi/Tri Kusharjanto mengatasi perlawanan ganda Denmark, Peter Rasmussen/Thomas Stavngaard, dua set langsung, 21-19, 21-17, dalam waktu kurang dari 30 menit. Hariyanto/Tri pun berhasil mengoleksi medali emas juara dunia senior yang kedua. Medali emas pertama diraih pada tahun 2013 dari kategori usia +35 tahun. Hariyanto/Tri juga berhasil mempertahankan medali emas ganda putera kategori usia +40 tahun yang diraih ganda “gado-gado” Eddy Hartono/Rudy Wijaya dua tahun silam di Ankara Spor Salonu Stadium, Turki.

Bagi Hariyanto dan Peter, duel di babak puncak ini mungkin merupakan duel nostalgia. Keduanya pernah saling berhadapan di nomor spesialisasi mereka pada babak semifinal Kejuaraan Dunia 1997. Saat itu, Peter menghentikan langkah Hariyanto dalam pertandingan tiga set. Peter bahkan tampil sebagai juara dunia.

Selain medali emas, Indonesia juga mendapatkan satu medali perunggu dari nomor ganda putera kategori usia +40 tahun. Medali perunggu ini dipersembahkan oleh Dharma Gunawi yang berpasangan dengan Jurgen Koch dari Austria. Di babak semifinal, Dharma/Jurgen dikalahkan Hariyanto/Tri. Satu medali perunggu lainnya dipersembahkan oleh kakak Hariyanto lainnya, Eddy Hartono, yang berpasangan dengan Tri Cahyo. Di babak semifinal ganda putera kategori +45 tahun, Tri/Eddy (unggulan 3/4) dikalahkan ganda nonunggulan dari Chinese Taipei, Liu En-Horng/Wu Chang-Jun.

Wakil keempat Indonesia yang tampil di babak final gagal mempersembahkan gelar juara. Karyanto Tan/Suganyanto Hadi Wahono, yang turun di nomor ganda putera kategori usia +50 tahun, gagal mengatasi ganda asal Thailand, Surachai Makkasasithorn/Narong Vanichitsarakul. Karyanto/Suganyanto harus puas naik podium runner up, setelah kalah dua set dengan skor kembar, 14-21, 14-21.

Gelar keempat juara dunia senior 2015 dipersembahkan oleh ganda putera “gado-gado” Tony Gunawan/Flandy Limpele. Pada turnamen ini, Tony bertanding dengan membawa bendera Amerika Serikat. Tony/Flandy, yang merupakan unggulan teratas, meraih medali emas setelah menundukkan ganda nonunggulan dari Thailand, Naruenart Chuaymak/Apichai Thiraratsakul, dua set langsung, 21-13, 21-9, dalam waktu kurang dari 30 menit. Lewat keberhasilan Tony/Flandy ini, Indonesia bersama Amerika Serikat keluar sebagai juara dunia senior ganda putera kategori usia +35 tahun.

Dengan raihan empat medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu di turnamen WSBC ini, prestasi Indonesia tahun ini lebih baik dibadingkan tahun 2013. Pada tahun 2013, di Ankara, Turki, Indonesia “hanya” meraih dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu dari nomor ganda putera. Dua medali emas dipersembahkan ganda putera kategori usia +35 tahun dan +40 tahun. Pada kategori usia +35 tahun, Hariyanto/Tri keluar sebagai juara. Sedangkan pada kategori +40 tahun, Eddy/Rudy keluar sebagai juara, di mana Indonesia menjadi juara bersama Filipina (saat itu, Rudy tampil membawa bendera Filipina). Dua medali perak dipersembahkan ganda putera kategori usia +45 tahun dan +50 tahun. Pada kategori usia +45 tahun, medali perak dipersembahkan Hendry Saputra Ho/Effendy Widjaya. Sedangkan pada kategori +50 tahun, medali perak dipersembahkan Bobby Ertanto/Simbarsono Sutanto. Satu medali perunggu dipersembahkan oleh Dharma/Jurgen dari kategori +35 tahun.

Selamat atas medali emas, perak, dan perunggunya, Senior! Semoga bisa terus mengharumkan nama Indonesia di kesempatan lainnya. Semoga bisa ambil bagian di Kochi, India, dua tahun mendatang.

Tim Indonesia berfoto bersama presiden BWF (Badminton World Federation), Poul Erik Hoyer Larsen

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun