Kayuhan raket tunggal putera bulu tangkis Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, di Taipei Arena masih berlanjut. Dua kemenangan diraih Anthony hari ini. Di babak kedua Anthony menyingkirkan andalan tuan rumah Lin Yu Hsien, dua set langsung, 21-18, 21-11. Di babak ketiga, giliran seniornya, Dionysius Hayom Rumbaka, unggulan ke-12, harus tersingkir dari turnamen Chinese Taipei Open GPG 2015 dan merelakan tiket perempatfinal jatuh ke tangan juniornya. Anthony menundukkan Hayom, dua set langsung, 21-16, 21-14, setelah bertanding selama 34 menit.
Kedua tunggal putera bermain ketat di sepanjang paruh interval pertama set pertama. Setelah kedudukan enam sama, Hayom meraih empat angka beruntun, lalu menutup interval set dengan skor 8-11. Memasuki interval kedua, saat kedudukan 8-12, Anthony berhasil meraih empat angka beruntun dan menyamakan kedudukan, 12-12. Anthony sempat unggul tipis, 14-13, lalu Hayom menyamakan kedudukan, 14-14. Pada kedudukan ini, Anthony meraih lima angka beruntun. Anthony mencetak game point pada kedudukan 20-15 dan menutup set pertama dengan skor 21-16.
Anthony tampil dominan pada set kedua dan selalu unggul dalam pengumpulan angka. Setelah menutup interval pertama dengan keunggulan tipis 11-9, Anthony mampu memperlebar selisih angka hingga 15-9 di interval kedua. Match point dicetak Anthony pada kedudukan 20-14. Dua angka beruntun yang diraih Anthony, tidak hanya menciptakan match point, namun juga memastikan tiket babak perempatfinal menjadi miliknya.
Anthony vs Lin “Super” Dan
Anthony menjadi satu-satunya wakil tunggal putera Indonesia di babak perempatfinal. Lin “Super” Dan, unggulan keempat dari China, akan menjadi lawan Anthony dalam memperebutkan tiket ke babak semifinal. Ini kali pertama Anthony berhadapan dengan salah satu legenda bulu tangkis dunia tersebut.
Dibanding babak-babak sebelumnya, Anthony akan menghadapi lawan yang lebih tangguh pada babak perempatfinal besok. Lin Dan, yang 13 tahun lebih tua dari Anthony, merupakan pemain dengan segudang prestasi. Di usianya yang sudah tak lagi muda, pemain veteran ini masih mampu bersaing dan saat ini berada di peringkat lima dunia. Sebagai juara bertahan, Lin Dan tentu berambisi mempertahankan gelar juara tunggal putera yang diraihnya tahun lalu.
Anthony sendiri sebenarnya memiliki catatan yang cukup baik di turnamen Chinese Taipei Open GPG. Tahun lalu di turnamen yang sama, Anthony, yang bertanding dari babak kualifikasi, mampu melangkah sampai babak ketiga. Di babak pertama, Anthony bahkan membuat kejutan dengan menghentikan langkah andalan tuan rumah, unggulan keenam, Chou Tien Chen.
Lin Dan memang hebat, namun tidak mustahil untuk dikalahkan. Srikanth Kidambi, pemain yang pernah dikalahkan Anthony di Indonesia Open Super Series Premier 2015, pernah mengalahkan Lin Dan dan naik podium juara China Open Super Series Premier 2014. Beberapa bulan yang lalu, Tommy Sugiarto, senior Anthony, juga pernah mengalahkan Lin Dan di Istora Senayan. Semoga Anthony bisa belajar dari kemenangan-kemenangan mereka atas Lin Dan.
Tak perlu gentar melawan Lin “Super” Dan. Tak perlu kecewa jika akhirnya harus menjadi pihak yang kalah. Toh capaian perempatfinal merupakan hasil yang juga membanggakan, meningkat dari capaian tahun lalu. Sekalipun kalah, Anthony sudah mendapatkan pengalaman berharga yang tidak didapat semua pebulu tangkis, yaitu pengalaman beradu pukulan raket dengan pemain bulu tangkis bertalenta seperti Lin Dan. Jadi, kayuhkan saja raketmu, Anthony, sebaik yang kau bisa dan selamat menikmati “duel” esok!
Info lengkap hasil pertandingan tunggal putera Chinese Taipei Open GPG 2015 dapat dilihat di sini.
Sumber gambar: Getty Images