Pada tahun 2018, Kalbe Farma memutuskan untuk membangun pabrik baru di Kawasan Industri Deltamas, Cikarang, Jawa Barat. Proyek ini merupakan salah satu proyek terbesar dan paling kompleks dalam sejarah perusahaan. Pabrik baru ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan mendukung ambisi Kalbe Farma untuk menjadi pemimpin pasar di industri farmasi regional.
Skalanya yang besar dan kompleksitas proyek ini menghadirkan berbagai tantangan, seperti:
1) Koordinasi antar tim yang kompleksÂ
Proyek ini melibatkan berbagai tim dari berbagai departemen, seperti engineering, procurement, construction, dan quality control. Koordinasi antar tim yang efektif menjadi kunci untuk memastikan kelancaran proyek.
2) Manajemen risiko yang proaktif
Proyek ini memiliki potensi risiko yang tinggi, seperti keterlambatan pengadaan bahan baku, perubahan regulasi, dan kondisi cuaca yang tidak terduga. Kalbe Farma perlu menerapkan manajemen risiko yang proaktif untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan meminimalkan risiko yang mungkin timbul.
3) Pengendalian anggaran yang ketatÂ
Proyek ini memiliki anggaran yang besar dan membutuhkan pengendalian yang ketat untuk memastikan efisiensi penggunaan sumber daya.
Kalbe Farma menerapkan SPMP yang terstruktur dan komprehensif untuk mengatasi berbagai tantangan dalam proyek pembangunan pabrik baru. Elemen-elemen utama SPMP yang diterapkan Kalbe Farma meliputi:
1) Perencanaan yang Matang
Kalbe Farma menggunakan metodologi perencanaan yang terukur dan terverifikasi, seperti Project Management Institute (PMI) Project Management Body of Knowledge (PMBOK Guide) dan Earned Value Management (EVM), untuk menyusun rencana proyek yang detail dan komprehensif. Rencana ini mencakup cakupan proyek, jadwal pelaksanaan, anggaran, alokasi sumber daya, dan strategi mitigasi risiko.