Mohon tunggu...
Purnama Sari
Purnama Sari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Selamat membaca :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Eksistensi Bahasa Indonesia di Mancanegara

30 Mei 2022   15:19 Diperbarui: 30 Mei 2022   16:49 1768
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki keragaman salah satunya yaitu keragaman bahasa. Indonesia memiliki sekitar 718 bahasa daerah, hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan bahasa terbanyak kedua di dunia. 

Karena keragaman bahasa tersebut, maka pada tanggal 18 Agustus 1945 ditetapkanlah Bahasa Indonesia sebagai bahasa komunikasi resmi, yang diajarkan di sekolah-sekolah dan digunakan untuk disiarkan di media elektronik dan digital. 

Lalu bagaimana eksistensi Bahasa Indonesia di Mancanegara? 

Bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan dengan jumlah penutur yang terus meningkat dan persebaran nya terus meluas dari sabang sampai marauke. Tidak hanya di dalam negeri, ternyata bahasa Indonesia juga berkembang pesat di Mancanegara. Di kancah internasional Bahasa Indonesia telah menjadi bahasa terbesar di Asia Tenggara dan persebaran nya pun telah mencakup 47 negara di dunia. Bahasa Indonesia pun cukup eksis di negara Australia dan Vietnam. 

Bagaimana Bahasa Indonesia bisa esksis di Mancanegara? 

Hal ini merupakan hasil dari upaya pemerintah dalam memperkenalkan Bahasa Indonesia di kancah internasional. Pemerintah melakukan program pembelajaran Bahasa Indonesia untuk penutur asing (BIPA), yang telah diselenggarakan oleh 428 lembaga yang difasilitasi oleh pemerintah ataupun mandiri. Program BIPA sendiri sudah memfasilitasi lebih dari 142.000 pelajar Bahasa Indonesia aktif. Tidak hanya itu, Bahasa Indonesia juga diajarkan sebagai mata kuliah disejumlah kampus kelas dunia di Eropa, Australia, Amerika Serikat, dan beberapa perguruan tinggi terkemuka di Asia. 

Pengenalan Bahasa Indonesia juga dilakukan melalui pertukaran budaya, hubungan perdagangan, dan kerja sama internasional. Salah satu contoh kasus nya saat ini yaitu semakin banyak nya orang Korea Selatan yang mempelajari Bahasa Indonesia. Hal tersebut dikarenakan hubungan diplomasi Indonesia-Korea Selatan, ekspansi bisnis perusahaan-perusahaan Korea di Indonesia juga menjadi salah satu pemicunya. Perusahaan tersebut menganggap kemampuan dalam berbahasa Indonesia menjadi faktor penting untuk kesuksesan bisnis dan menjalin hubungan kerja. Demam hallyu yang terjadi di Indonesia juga menjadi pemicu besar Bahasa Indonesia banyak di pelajari oleh masyarakat Korea Selatan. 

Hal yang sama pun terjadi terhadap masyarakat di Indonesia, peminat Bahasa Korea semakin meningkat bisa kita lihat dengan semakin banyak perguruan tinggi di Indonesia yang membuka jurusan bahasa Korea. persaingan pun menjadi cukup ketat untuk bisa masuk jurusan bahasa Korea di perguruan tinggi negeri. Dari contoh kasus di atas bisa kita cermati bahwa sebenarnya fenomena tersebut memberikan dampak bagi kedua negara.

Eksistensi Bahasa Indonesia di Mancanegara merupakan hal yang sangat membanggakan, namun kita tidak boleh lupa juga dengan eksistensi Bahasa Indonesia di negara kita sendiri. Sebagaimana yang sering kita jumpai Penggunaan Bahasa Indonesia mulai menyimpang dari aturan tata bahasa yang ada. Dan banyak dari masyarakat Indonesia yang menganggap hal tersebut sebagai hal yang biasa, padahal jika terus menerus dibiarkan penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar bisa terlupakan. 

Untuk itu kita sebagai masyarakat Indonesia harus terus semangat untuk melestarikan dan mempelajari Bahasa Indonesia yang baik dan benar. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun