Mohon tunggu...
Purnama Putra
Purnama Putra Mohon Tunggu... Guru - guru

guru matematika

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Rancangan Aksi Nyata Modul 3.3

3 Juni 2021   16:01 Diperbarui: 3 Juni 2021   16:04 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Latar Belakang Program

SMAN 1 Delima adalah salah satu sekolah di Kabupaten Pidie Provinsi Aceh yang mempunyai karakteristik murid yang berbeda-beda, oleh karena demikian perlunya di asah untuk ketrampilan kreativitas pada murid- murid. 

Dimana kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan maupun karya nyata yang ditandai dengan orisinilitas dan relatif berbeda dengan apa yang telah ada untuk menggerakkan kemajuan manusia di bidang pengetahuan dan teknologi untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan yang ada. 

Dalam pengertian lain Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir setelah kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan. Kreativitas yang ada pada individu itu digunakan untuk menghadapi berbagai permasalahan yang ada ketika berinteraksi dengan lingkungannya dan mencari berbagai alternatif pemecahannya sehingga dapat tercapai penyesuaian diri secara kuat. 

Hal yang perlu di tingkatkan dalam kreativitas murid di SMAN 1 Delima salah satunya adalah Literasi. Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. 

Saat ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik. Definisi baru dari literasi menunjukkan paradigma baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajaran nya. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti Literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Hakikat ber-literasi secara kritis dalam masyarakat demokratis diringkas dalam lima verba: memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan Gerakan Literasi Sekolah (GLS) sebagai pengembangan dari Permendikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti pada Anak. Menindaklanjuti gerakan tersebut, guru-guru di SMAN 1 Delima harus melakukan hal-hal kreatif terkait budaya literasi. Salah satunya dengan menciptakan Pojok Baca dan majalah dinding di setiap kelas. Ini tentu dibuat dengan kreativitas guru-guru yang bersangkutan, sehingga berbeda di tiap kelas.

Pojok Baca adalah sudut tempat para siswa-siswi membaca, di sana disediakan buku-buku tentang pendidikan serta ilmu pengetahuan, serta karya siswa yang dapat menambah keunikan dan keartistikan. guru bisa menugaskan murid  untuk membuatnya dengan kreasi mereka. Yang penting setiap kelas ada Pojok Baca yang setiap hari dimanfaatkan dan guru mengarahkan untuk melengkapi fasilitas baca dan suasana yang nyaman. 

Manfaat Pojok baca antara lain: Dapat merangsang siswa untuk lebih gemar membaca dan memiliki daya pikir yang baik, Mendekatkan buku pada siswa sehingga siswa lebih tertarik membaca, Membantu Perpustakaan Sekolah dalam membudayakan rutinitas membaca, di saat buku yang ingin dibaca siswa tidak tersedia di Perpustakaan Sekolah, Dapat dikaitkan sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran oleh guru.

Majalah dinding (mading) adalah salah satu bentuk dari majalah sekolah. Bentuk lain dari majalah sekolah bisa berupa korlem (koran lembar) yang diterbitkan harian, atau juga majalah sekolah yang terbit bulanan seperti bulletin sekolah. Baik mading, korlem maupun bulletin sekolah mempunyai tujuan pokok sebagai media komunikasi antarpeserta didik maupun peserta didik dengan pihak sekolah/penyelenggara. Selain itu tentu mading, korlem dan bulletin sekolah menjadi cara untuk membangun minat dan ketrampilan siswa dalam hal menulis. Kreativitas dan ekspresi siswa dapat diakomodasi didalamnya. Media ini bisa dikembangkan lebih lanjut menjadi jurnal ilmiah diantara para siswa, tentu saja disesuaikan dengan tingkat satuan pendidikan.

Majalah dinding berfungsi bukan sekadar sebagai media komunikasi antara siswa dengan siswa dan siswa dengan sekolah/penyelenggara. Mading memiliki fungsi sebagai media pembelajaran bagi siswa untuk mengembangkan ketrampilan menulis. Minat dan kegemaran menulis bisa dimulai dan dikembangkan melalui mading. Fungsi ini bisa maksimal ketika mading dikelola secara serius. Serius artinya pihak sekolah harus memberi pendampingan kepada para siswanya. Pendampingan bisa dilakukan oleh guru bahasa atau guru yang berminat pada bidang jurnalistik karena mading ini terkait dengan kegiatan tulis menulis dan publikasi. Sekolah bisa menggunakan jasa tenaga dari luar yang memang biasa dan mau focus menghandle mading.

SMAN 1 Delima merupakan salah satu sekolah yang memprogramkan adanya pojok baca dan majalah dinding di setiap  kelas, agar tumbuhnya kreativitas literasi murid.

Deskripsi Program

Menumbuhkan kreativitas literasi murid bukanlah sesuatu yang diperoleh secara instan, perlu proses dan latihan secara rutin dan komitmen. Pojok baca dan majalah dinding adalah salah satu media yang dibuat untuk menumbuhkan kreativitas literasi murid.

Kegiatan literasi dilakukan setiap hari secara rutin di dalam kelas masing-masing dengan melakukan kegiatan di pojok baca dan majalah dinding. Untuk pojok baca, awalnya murid menyumbangkan buku-buku cerita sebagai bahan koleksi pojok baca dan juga buku-buku sebagiannya di berikan oleh bantuan sekolah. Buku-buku koleksi tersebut di simpan di pojok baca setiap kelas dan dibaca oleh murid-murid setiap hari 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Sedangkan untuk majalah dinding murid-murid membuat karya sesuai kreativitasnya masing-masing. Dan ditempel ke majalah dinding karya tersebut satu minggu sekali pergantian, sehingga murid selalu melakukan kreativitas secara rutin.

Tujuan Program

Adapun Tujuan literasi itu sendiri ialah sebagai berikut: Membantu meningkatkan pengetahuan murid dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat, Membantu meningkatkan tingkat pemahaman murid dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca, Meningkatkan kemampuan murid dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis, Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri murid, Meningkatkan nilai kepribadian murid melalui kegiatan membaca dan menulis, Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di sekolah, Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu murid sehingga lebih bermanfaat.

Tahap Pembuatan Program

Tahap ini menggunakan tahapan BAGJA yaitu Buat Pertanyaan, Ambil Pelajaran, Gali Mimpi, Jabarkan Rencana dan Atur Eksekusi yang disajikan pada tabel berikut ini.

Tahapan BAGJA

Hasil Tahapan

B -- uat Pertanyaan

Bagaimana cara menumbuhkan kreativitas literasi murid di SMAN 1 Delima?

A -- mbil Pelajaran

Semua murid  memiliki peran penting dalam menjalankan kegiatan yang telah diprogramkan berdasarkan visi dan misi sekolah

G -- ali Mimpi

  • Murid yang memiliki kreativitas literasi akan memiliki sikap yang kreatif, aktif dan inovatif
  • Guru harus mempunyai sikap kerjasama dengan murid dalam hal menumbuhkan kreativitas murid
  • Guru memberikan kesempatan kepada murid untuk mengembangkan kreativitas murid.
  • Kepala sekolah yang mendorong kreativitas murid harus memiliki sikap bertanggung jawab, terbuka dan memberikan kepercayaan terhadap langkah perbaikan dan pengembangan guru dan murid.

J -- abarkan Rencana

  • Program ini akan berjalan dengan baik jika melibatkan seluruh pemangku kepentingan di sekolah.
  • Kepala sekolah sebagai penanggung jawab, para guru sebagai pembina dan murid sebagai  pelaksana.
  • Murid sebagai  pelaksana mempunyai kebebasan untuk menumbuhkan kreativitas literasi sesuai petunjuk dan bimbingan guru atau kepala sekolah.
  • Kegiatan ini dilibatkan orang tua murid
  • Monitoring dilakukan oleh murid, kepada murid dan untuk murid itu sendiri.
  • Evaluasi melibatkan guru, kepala sekolah, orang tua.

A -- tur Eksekusi

Penanggung jawab dan mekanisme koordinasi antar tim:

  • Penanggung Jawab Kegiatan     : Kepala Sekolah
  • Pembina Kegiatan                          : Wali kelas
  • Pengarah Kegiatan                         : Dewan Guru
  • Koordinasi Kegiatan                      : Ketua Kelas
  • Laporan dibuat oleh koordinator di masing-masing kelas
  • Koordinasi dilakukan dengan membuat rapat internal kelas dalam satu bulan sekali.
  • Hasil rapat internal dilaporkan kepada dewan guru sebagai pembimbing.
  • Evaluasi dilakukan melalui rapat koordinasi dengan kepala sekolah, dewan guru, ketua kelas, perwakilan murid dan orang tua.

Monitoring, Evaluasi dan Pembelajaran

  • Pertanyaan Kunci
    • Pertanyaan Kunci Evaluasi Program
    • Seberapa banyak hambatan yang ditemui selama pelaksanaan program ini? Mengapa terjadi demikian?
    • Sejauh apa program yang telah direncanakan berjalan sesuai dengan tujuan utama program?






    • Fokus Monitoring
  • Fokus Monitoring

    Pertimbangan Pemilihan

    Pertanyaan Utama Monitoring

    Bagaimana kegiatan literasi pojok baca dan majalah dinding  yang ditangani oleh murid berjalan?

    Untuk memastikan kegiatan berjalan dengan baik:

    • Semua kelas  terlibat langsung dalam kegiatan.
    • Semua murid pada jenjang kelas  terlibat dalam kegiatan pojok baca dan literasi

    Bagaimana sikap dan reaksi semua murid dalam kegiatan pojok baca dan majalah dinding?

    • Metode Pengambilan Data
  • Pertanyaan Monitoring

    Sumber Informasi

    Metode

    Kapan / Bagaimana

    • Apakah semua murid menjalankan perannya dengan baik?
    • Bagaimana respon murid dalam kegiatan tersebut?
    • Guru
    • Murid
    • Observasi
    • Wawancara
    • Selama proses berjalan
    • Selama kegiatan berlangsung
    • Setelah acara berlangsung
    • Strategi Pengolahan Data
  • Pertanyaan Monitoring

    Data Yang Terkumpul

    Kesimpulan

    Catatan Khusus, Pengecualian, dll

    • Bagaimana pembagian peran dalam kelas?
    • Apakah semua anggota dalam kelas melaksanakan perannya dengan baik?

    Murid berkumpul bersama dan semua anggota dalam kelas melaksanakan perannya masing-masing dengan baik dan penuh tanggung jawab.

    Kegiatan literasi di pojok baca dan majalah dinding berjalan dengan lancar.

    Tidak ada

    • Pembelajaran Program
  • Faktor-Faktor Pendukung Pelaksanaan Program

    Faktor-Faktor Penghambat Pelaksanaan Program

    Pembelajaran

    • Koordinasi murid yang baik.
    • Tersedianya ruang kelas  sebagai tempat berkolaborasi antarmurid dan guru.
    • Letak sekolah yang strategis dan nyaman.
    • Beberapa murid di kelas  tidak tepat waktu sehingga mengganggu konsentrasi murid yang lain.
    • Ada beberapa murid  tidak hadir karena berhalangan.

    Refleksi:

    • Murid yang datang terlambat membaca setelah jam pulang sekolah
    • Murid yang tidak hadir karena berhalangan akan diberikan tugas di rumah.
    • Pelaporan Program
  • LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM

    Gambaran Umum Program

    Kegiatan literasi dilakukan setiap hari secara rutin di dalam kelas masing-masing dengan melakukan kegiatan di pojok baca dan majalah dinding. Untuk pojok baca, awalnya murid menyumbangkan buku-buku cerita sebagai bahan koleksi pojok baca dan juga buku-buku sebagiannya di berikan oleh bantuan sekolah. Buku-buku koleksi tersebut di simpan di pojok baca setiap kelas dan dibaca oleh murid-murid setiap hari 15 menit sebelum jam pelajaran dimulai. Sedangkan untuk majalah dinding murid-murid membuat karya sesuai kreativitasnya masing-masing. Dan ditempel ke majalah dinding karya tersebut satu minggu sekali pergantian, sehingga murid selalu melakukan kreativitas secara rutin.

    Deskripsi Pelaksanaan Program

    • Waktu Pelaksanaan
    • Semester Pertama Tahun Pelajaran 2021/2022 dan akan dilaksanakan secara rutin setiap hari
    • Strategi Pelaksanaan Program
    • Membuat rapat koordinasi dengan kepala sekolah, dewan guru, murid tiap perwakilan kelas, orang tua dan komite sekolah.
    • membentuk tim di tiap kelas.
    • Menentukan desain / perancangan pojok baca dan majalah dinding
    • Membuat pengumuman kegiatan.

    • Faktor Pendukung dan Penghambat Program
    • Pendukung
    • Koordinasi dan kerjasama Tim yang baik
    • Penghambat
    • Ada beberapa murid yang hadir tidak tepat waktu dan berhalangan hadir.


    • Hasil Pelaksanaan Program
    • Kegiatan latihan kepemimpinan berjalan dengan lancar. Semua murid menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Murid pada pada semua kelas mengikuti kegiatan yang dilaksanakan dengan penuh semangat. Setiap murid ikut terlibat aktif dalam kegiatan, baik pada pojok baca maupun majalah dinding

    Evaluasi Program

    • Perencanaan dilakukan dengan baik melalui kerjasama antara murid dan guru.
    • Pengelolaan dilaksanakan dengan baik oleh murid dan guru.
    • Hasil Program tercapai sesuai dengan tujuan dari kegiatan yang telah direncanakan.

    Pembelajaran Program

    Fact (Fakta)

    Kegiatan literasi melalui pojok baca dan majalah dinding dilaksanakan oleh semua murid di semua kelas. Kegiatan dilaksanakan di kelas masing-masing. biasanya dilakukan 15 menit sebelum proses belajar mengajar berlangsung di jam pertama. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal .... Kegiatan ini dilakukan karena mengingat pentingnyaliterasi untuk menghadapi AKM

    Feeling (Perasaan)

    Sangat memuaskan, karena selama kegiatan berlangsung semua  murid  melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Semua murid ikut terlibat aktif dalam kegiatan.

    Finding (Temuan)

    Selama kegiatan berlangsung ada beberapa murid yang datang terlambat, agar tidak mengganggu jalannya acara maka mereka melakukan kegiatan setelah jam pulang sekolah. Kemudian ada beberapa murid yang tidak hadir karena berhalangan, untuk itu mereka ditugaskan kegiatannya di rumah.

    Future (Masa Depan)

    Diharapkan kedepannya, kepada beberapa murid yang datang terlambat untuk dapat menyadari konsekuensi dari keterlambatannya tersebut. Kemudian kepada beberapa murid yang berhalangan hadir akan diberikan kesadaran akan pentingnya kedisiplinan dan keterlibatan aktif dalam kegiatan, karena kegiatan ini dilaksanakan demi kebaikan bersama dan untuk kepentingan para murid itu sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun