Kupandangi puing-puing cinta
Yang dulu pernah memerangkap kita
Ku geledah seluruh ruang jiwaku
Tak kutemui lagi namamu di sana
Â
Hujan kali ini teramat sepi
Dingin bersembunyi dalam diorama
Sehening senja tenggelamkan cahaya
Dalam keterasingan malam yang kian jauh
Â
Engkau semakin hanyut dalam alunan syahdu
Terbius eloknya liukan iblis betina
Yang kau duga bidadari syurga
Tenggelam dalam laut mimpi penuh misteri
Â
Di bawah hujan yang kian luruh
Tertoreh luka pada ceritaÂ
Dalam tarian hujan kita berpisah
Sisakan segenggam sesal di puncak asa
Â
Pergilah..
Duhai penghuni hatiku di masa lalu
Namun jangan sertakan rinduku dalam bayangmu
Agar tak berat kaki melangkah
Di bawah hujan yang semakin resah
Â
Hujan tak kunjung berhenti
Seakan luapkan sisa perih hati
Hanyutkan aku pada dunia tanpa dimensiÂ
Yang tak kenal kata mengkhianati
Bercengkrama dan  menari diantara diksi
Â
Ku hanya ingin kau fahami
Karenamu aku menjadi puisi...
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI