Mohon tunggu...
Aris Purnama
Aris Purnama Mohon Tunggu... -

Manusia yang hidup di 'Bumi Manusia'. seorang Pelajar sepanjang usia..

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pendjadjah Modern Indonesia

15 Juni 2013   01:05 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:00 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiga abad lebih Bangsa Kita,Leluhur Kita, Nenek Moyang Kita mengalami penderitaan yang tiada henti. Penindasan, kerjapaksa, perampasan hak azasi yang hakiki oleh oleh suatu kaum yang dikenal sebagai Penjajah.
Lantas sudah merdeka-kah kita??

Menyelami masa lalu, masa penjajahan, lewat berbagai buku yang sekiranya dipercayai, anggap saja begitu. Mendapati bahwa negeri ini, pribuminya diberlakukan seperti hewan, bekerja paksa untuk menyenangkan orang lain, bahkan tidak sedikit pribumi yang bersikap meng-agungkan perlakuan kolonial tersebut. Sampai-sampai hilang akal warasnya sebagai manusia, 'menjual anak gadis' untuk kesenangan Mereka dengan alih-alih demi kehidupan yang lebih baik untuk masa depan anaknya. Saya kira jika seekor anjing dapat bicara, pun akan melaknat perbuatan manusia itu! akan saya sebut orang seperti itu Pengkhianat, Pengkhianat terhadap negeri, keluarga, dan Penghkianat terhadap Tuhan.
Lain hal dengan seorang Petani,Buruh, pekerja kasar yang tidak punya apa-apa, diperas tenaga bak kuda untuk melayani dan mengayakan orang tak beradab. 3 Abad lamanya, 7 generasi habis dengan masa seperti itu.. Beruntunglah kita yang lahir pada zaman, yang katanya modern ini.

Bersukacita, hidup senang manusia modern ini, seolah tidak mau tau penderitaan neneknya,leluhurnya. Terlupakan atau memang dilupakan? barangkali terlupakan oleh silaunya kemajuan semua negeri, teknologi, pergaulan yang semakin hari semakin mengikis rasa nasionalisme. Sehingga Manusia Modern ini mengakui dengan bangga pada logikanya "tidak mungkin di zaman modern ini masih ada penjajahan yang tidak mengindahkan hak asasi manusia" . maka dengan itu, mereka merasa aman dan tidak perlu memikirkan sejarah berharga masa lalunya. tetapi mengapa Ir. Soekarno mengatakan “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” selaraskah dengan perlakuan manusia modern ini, apakah arti menghormatii pada zaman modern ini adalah melupakan. Saya terlalu bodoh untuk memahaminya.

Apakah harus menghafal semua sejarah, sampai detil tahun kejadiannya untuk dianggap menghormati, apabila sudah hafal bolehkah dianggap telah menghormati tetapi sikap masih menggerogoti nasionalisme. Terlalu dangkal!
nyatanya negeri indonesia ini masih dijajah, namun secara halus yang melewati mulus sebuah logiika. disuguhi kesejahteraan langsung menjadi budak, 'Budak Mereka'. Bukan merdeka artinya sejahtera? semua seharusnya sejahtera? sekiranya saya harus mengenal Bangsa ini terlebih dahulu untuk menyatakan 'Merdeka'.

Tidak iri kah dengan bangsa yang lebih jauh berlari meninggalkan kita? langkah kita sudah ditinggal jauuuhhhhh, jauh dalam ukuran perkembangan zaman, betapa tidak semuanya generasi muda dimanja dengan ke-agungan, kemewahan kemajuan bangsa lain, yang biasa dilakukan hanya mencaci diri sendiri, bangsa sendiri yang tidak dapat mengejar bangsa lain. Bahkan hebatnya pribumi sekarang berbangga atas kemajuan bangsa lain, berbangga bisa mensejahterakan bangsa lain walau menggerogoti hasil bumi tanah lahirnya, Pedih!

Kebudayaan pribumi modern lebih mengutamakan ketamakan, lupa sila ke lima. lantaran, landasan arti Merdeka baginya ialah hanya Sejahtera, begitu dirinya sejahtera artinya merdeka. tidak peduli mendapat kesejahteraan dari yang ditindasnya,yang dilupakan, makhluk sosial lainnya tidak diajak bahkan dijadikan alat untuk memerdekakan dirinya! Lantas apa beda dengan sikap pendjadjah yang menindas 7 turunan itu? Berat hati untuk mengatakan bahwa nyatanya pendjadjah modern itu terlahir disini, di bumi leluhurnya! itulah pendjadjahan modern, alat yang digunakan zaman sekarang bukan lagi pedang, senjata, meriam tetapi sesuatu yang dapat melewati logika. Pribumi modern ini adalah senjata mereka, yang mereka merdekakan dan kelak menjadi budaknya, budak yang selalu patuh atas perintah majikannya, patuh, melibihi patuh anjing terhadap majikannya!

Bangsa ini tidak akan merdeka sebelum pendjadjah Mati!
Berharap generasi selanjutnya tidak termakan oleh merdeka-sejahtera!
Berharap 'Budak itu' sedikit demi sedikit terkikis dan tersingkir atau disingkirkan oleh generasi yang seutuhnya pembawa merdeka yang Hakiki!

- Aris Purnama

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun