Di bawah bayang rembulan , ku masih terpaku menatap sang purnama. Tersedu takjub ku memandang bersama kabut .
Ku ingin pergi ke tempatmu wahai bulan, di mana akan kudapati awan biru menghampar langit, bergelinang cahayamu yang penuh keteduhan.
Meski terkadang engkau harus mengalah pada waktu, terkoyak engkau membentuk sabit , kau tampakkan kembali kecantikanmu.
Begitupun di saat bintang-bintang tak bersamamu, namun tiada sedikitpun mengurangi keelokanmu.
Sempat kutorehkan tinta tuk tumpahkan rasa segala penasaran jiwa akan keindahanmu.
Serasa ku ingin mendekap engkau ke dalam pangkuanku duhai rembulan, agar engkau tak beranjak dari kehidupanku.
Begitu besar kuasa Sang Pencipta, engkau tercipta sebagai penghias semesta, hari tiada jemu memandangmu kini dan nanti.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H