Mohon tunggu...
purcahyono hariprasetyo
purcahyono hariprasetyo Mohon Tunggu... Guru - Bergabung di kompasiana agar dapat menuangkan ide dan pengalaman

Menulis untuk menuangkan ide dan pengalaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tak Lagi Terhitung

9 Januari 2022   20:26 Diperbarui: 9 Januari 2022   20:43 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kita tak mampu menghitung buih di lautan

Yang terbawa ombak menghempas karang

Hingga berserakan tak tentu arah jalan

Mungkin seperti butir-butir noda berkalang

Kita tak dapat menghitung, yang entah untuk kesekian kali

Bebatuan karang harus menerima hantaman ombak yang bergulung

Namun, ia tak bergeming menerima hempasan

Serupa dengan sang insan yang mesti memetik cobaan tak terhitung

Kita tak sanggup menghitung, entah berapa kali butir-butir pasir putih

Harus mencari sebatang jejak kehidupan yang hilang

Dalam semesta, yang mungkin tak lagi jernih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun