Angelina ( nama samaran ) adalah seorang wanita yang berumur kurang lebih 22 tahun. Ia seorang janda muda yang belum punya anak. Suaminya menceraikannya karena terpikat oleh wanita lain yang masih teman dekat Angel. Aku mengenal dia kurang lebih satu bulan yang lalu disebuah penampungan TKW yang berada di sekitar kawasan Condet, Jakarta Timur. Saat itu aku dan seorang temanku berniat mengirim beberapa buah kardus minuman mineral yang memang menjadi bisnisku saat ini. Saat menurunkan kardus kardus minuman itu, mataku menatap wajah seorang wanita yang berkulit bersih meskipun tidak terlalu putih menurutku. Senyumnya manis. Dan ketika semuanya selesai aku hampiri dia yang sedang duduk di toko/warung satu satunya yang berada di penampungan itu.
Dan iseng, kami ngobrol  kesana kemari..dan akhirnya aku tahu ia bernama Angelina. Ia berasal dari sebuah desa terpencil di sebuah kota kabupaten di pinggiran kota Madiun, Jawa Timur. Itulah awal perkenalan kami. Dan setiap seminggu sekali aku rajin kirim barang kesana. Hingga dalam suatu kesempatan aku mendapatkan kesempatan ngobrol banyak dengan Angel, karena memang kirimanku saat itu terakhir di penampungan tempat Angel itu.  Dari obrolan itu aku tahu, bahwa sebagian dari wanita yang ada disitu yang sudah hampir tiga bulan atau lebih, biasanya mereka akan mulai kehabisan bekal hidup yang dibawa dari kampung halaman.  Dan jalan pintas yang diambil adalah dengan terpaksa mereka melayani laki laki hidung belang yang mau memberi imbalan berupa uang. Entah siapa yang mengawali dan sejak kapan itu terjadi, Angel tidak tahu. Dan yang lebih mengejutkan aku lagi, ternyata Angel adalah salah satu dari mereka yang kehabisan ongkos , karena Angel sudah hampir empat bulan belum diberangkatkan ke luar negeri. Untuk minta kiriman dari kampung jelas tak mungkin. Karena orang tua dan keluarganya hanya tahu bila Angel sudah bekerja di luar negeri.
Terkejut ...sedih dan prihatin dengan apa yang diceritakan Angel tentang semua itu. Begitu sulitkah hidup ini..?? hingga untuk sekedar makan dan mencukupi kebutuhan sehari hari mereka harus menjual kehormatan dan harga dirinya. Â Sampai kini aku masih sering ketemu dengan Angel, karena memang aku rutin kirim barang seminggu sekali. Dan hubungan kamipun kini semakin akrab..... hingga kini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H