Mohon tunggu...
Pura Pura Penyair
Pura Pura Penyair Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Pura-Pura Penyair merupakan komunitas menulis yang berfokus pada laku budaya kreatif berpuisi sekaligus media publikasi: tempat puisi diapresiasi. Terbentuk di Yogyakarta pada 12 April 2017. Instagram: @purapurapenyair

Selanjutnya

Tutup

Seni Pilihan

Esensi Sebuah Doa & 5 Puisi Lainnya

19 Januari 2024   00:46 Diperbarui: 20 Januari 2024   01:10 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi Pilihan Redaksi
PURA-PURA PENYAIR
Periode Perilisan:
1 Januari - 10 Februari 2019

SENARAI PENULIS:
R A | A. Amirullah Mohamad
Yunemia | Ruang Aksara
Faqihuddin Mobaroq | Mina Apratima

***

R A
ESENSI SEBUAH DOA

manakala kubermau melupakanmu
aku ingat, tiada lagi selainmu
yang giat kurapal dalam doa-doa petangku

bilamana kuberniat melesapkanmu
aku menemukan kau, dalam baris-baris sajakku
yang acap kutulis, kupuisikan itu

aku berdoa, kutuju pada tuhan kita
kau menjelma kidung, yang giat kusenandung
namamu, abadi kusebut dengan ulung

2018

***

A. Amirullah Mohamad
ENGKAU PUSARA PERASAAN PASRAHKU

aku pasrah menguburkan keyakinanku
bahwa kau rumah.
kucari-cari beragam cara demi mengelak
dengan elak anggukan
hatiku sendiri.
nyatanya memang iya, atapmu bahkan
terbuat dari pundakku.
sebagai penahan hujan yang menari di wajahmu
saat malam memaksamu merindu.
kau pula telah kupilih sebagai tempat
makamku bermukim, kekasih.

2018

***

Yunemia
SELAIN TAKDIR PERPISAHAN

pada samudra hatimu
cintaku bermuara.
namun, cinta yang berlebihan
harus kubayar dengan kehilangan.
sungguh, tak ada hukuman
paling berat dalam cinta
selain takdir perpisahan.

2019

***

Ruang Aksara
DI KELOPAK MATAMU

ada yang merayap jatuh di kelopak matamu
ia berbicara lebih dalam
dari apa yang hendak diucapkan bibirmu.

ada yang lebih menarik daripada senyummu
adalah matamu yang sayup ketika kau
mengucapkan selamat malam padaku.

2019

***

Faqihuddin Mobaroq
PERTANDA

sebab hujan turun adalah pertanda
bahwa tangan diciptakan
untuk menulis gerimis
dan mengusap air mata

2019

***

Mina Apratima
PINTU KENANGAN

di pintu kenangan itu,
ia mendekap sepi
terakhir kalinya,
sebelum cahaya
menjemput jiwa-jiwa
yang miskin mimpi
apalagi cinta

2019

***

Ilustrasi | Freepik
Kurator & Editor | Daffa Randai
Desain Gambar | Pura-Pura Penyair
Sumber Puisi | Instagram: @purapurapenyair

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun