Mohon tunggu...
puputwahyu
puputwahyu Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah Mahasiswa Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sosialisasi Anti Perundungan di SD Katolik Mardi Wiyata 1 Malang

29 November 2023   10:31 Diperbarui: 29 November 2023   10:39 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekerasan merupakan fenomena yang sering terjadi di masyarakat, entah dari lingkungan rumah, pekerjaan, masyarakat, bahkan di lingkungan pendidikan. Kekerasan yang terjadi di sekolah biasanya disebut perundungan atau bullying. Perundungan atau bullying merupakan perilaku menyimpang yang dilakukan seseorang atau sekelompok orang kepada orang yang lebih lemah dari mereka.

Pada hari Kamis, 16 November 2023 kami Mahasiswa Universitas Negeri Malang, Fakultas Ilmu Pendidikan, Departemen Bimbingan dan Konseling yang beranggotakan 6 orang melaksanakan projek mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di SD Katolik Mardi Wiyata 1 Kota Malang yang beralamatkan di Jalan Jaksa Agung Suprapto No. 21, RW 3, Samaan, Klojen, Kota Malang. Mata kuliah ini diampu Ibu Seli Septiana Pratiwi, S.Pd., M.Pd. Kegiatan ini dilaksanakan secara luring selama 2 jam mata pelajaran dengan jumlah siswa 18 anak. Pengabdian masyarakat yang kami lakukan berupa sosialisasi di kelas IV mengenai anti perundungan.

Sebelum melaksanakan sosialisasi kami melakukan diskusi dan memutuskan untuk memberikan layanan bimbingan kepada siswa di SD Katolik Mardi Wiyata 1 Kota Malang. Layanan yang kami berikan yaitu memberikan sosialisasi melalui layanan bimbingan dengan menggunakan metode sinema edukasi, ekspositori, dan permainan simulasi. Metode tersebut sudah kami dapatkan secara teori dan praktik.

Perundungan yang terjadi di sekolah dianggap remeh oleh sebagian masyarakat. Padahal, kasus perundungan sendiri banyak terjadi di lingkungan sekitar yang menyebabkan korban menjadi trauma bahkan sampai bunuh diri. Perundungan yang terjadi di sekolah dianggap wajar oleh sebagian orang, karena mereka menganggap bahwa anak-anak hanya bercanda tetapi sebaliknya perundungan memberi dampak yang cukup serius jika tidak diatasi atau diantisipasi sebelumnya.

Dokumentasi Oleh Kelompok
Dokumentasi Oleh Kelompok

Banyak kasus perundungan yang dominan terjadi di kota-kota besar, mengingat SD Katolik Mardi Wiyata terletak ditengah kota sehingga sangat diperlukan pemahaman mengenai anti perundungan sejak dini. Maka dari itu, tujuan dari pengabdian masyarakat ini untuk memberikan pemahaman tentang perundungan yang marak terjadi dikalangan anak-anak hingga dewasa kepada siswa-siswi kelas IV SD Katolik Mardi Wiyata 1 Kota Malang. Pengabdian masyarakat ini dimaksudkan karena seperti yang kita ketahui bahwasannya sekarang ini sangat banyak kasus perundungan yang mengakibatkan korban mengalami trauma berat hingga meninggal.

Kegiatan pengabdian diawali dengan perkenalan seluruh tim pengabdian, dilanjutkan dengan memberikan ice breaking kepada siswa agar mereka semangat dan lebih fokus. Selanjutnya menayangkan video animasi dan siswa diminta untuk memperhatikan dengan seksama. Setelah video selesai ditayangkan tahap selanjutnya  yaitu tim memberikan sedikit penguatan serta motivasi dan tanya jawab seputar video yang telah diamati oleh siswa. Hal ini bertujuan agar peserta didik lebih faham dan mampu menerapkan dalam kehidupan sehari-hari. Peserta didik sangat antusias, bertanya dan menjawab beberapa pertanyaan dengan tepat sesuai dengan yang diharapkan oleh tim. 

Dokumentasi Oleh Kelompok
Dokumentasi Oleh Kelompok

Selanjutnya yaitu sesi permainan. Disela-sela permainan tim memberikan semacam truth or dare yang ditentukan sesuai dengan kertas yang telah disediakan oleh tim. Kertas tersebut berisi beberapa pertanyaan dan perintah yang harus dijawab dan dilakukan oleh siswa. Tujuannya adalah mengasah keberanian peserta didik dalam mengemukakan pendapat di depan teman-temannya dan mengasah kefahaman seputar materi yang telah diberikan. Tidak hanya itu saja, tetapi permainan ini memiliki makna terdalam yang dapat menggugah hati setiap individu untuk saling menghargai dan memberi apresiasi kepada sesama.

Sosialisasi yang dilakukan di SD Katolik Mardi Wiyata 1 Kota Malang didapatkan beberapa hasil diantaranya siswa-siswi sangat antusias untuk menerima materi yang dipaparkan.  Siswa SD Mardi Wiyata 1 memberikan respon yang positif dalam kegiatan pembelajaran, serta peserta didik dapat menjawab beberapa pertanyaan yang diajukan sehingga termotivasi untuk tidak melakukan tindakan bullying dan bersikap saling menghargai dengan orang lain. Peserta didik juga sudah memahami dampak negatif jika melakukan bullying dan  menerapkan sikap saling menghargai satu sama lain. Melalui program pengabdian masyarakat ini diharapkan siswa-siswi SD Mardi Wiyata 1 Kota Malang dapat menjauhi bullying atau perundungan dan meningkatkan kesadaran siswa untuk bersikap baik dan saling menghargai satu sama lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun