Mohon tunggu...
PUPUT ANGGRAINI
PUPUT ANGGRAINI Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Pendidikan Teknik Bangunan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menggandeng Berbagai Elemen Masyarakat, Mahasiswa KKN UM 2023 Gelar Acara Bedah Sejarah Desa Belung

19 November 2023   20:58 Diperbarui: 19 November 2023   21:00 169
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada hari Jumat, 17 November 2023, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Malang melaksanakan program kerja dengan tema "Jagong Budaya: Membedah Sejarah Desa Belung" yang berlokasi di pendopo Balai Desa. Acara ini berlangsung sejak pukul 19.30 hingga 23.30 WIB. Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN UM mengundang sejumlah budayawan, sejarawan, dan arkeolog sebagai narasumber.  

Pada mulanya program kerja ini disusun atas analisis kebutuhan yang dilakukan dengan mewawancarai kepala desa Belung, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Beliau menuturkan bahwa saat ini masyarakat banyak yang tidak mengetahui asal-usul sejarah desanya sendiri. Di sisi lain, para sesepuh di Desa Belung juga sudah banyak yang tiada, sehingga penelusuran sejarah desa kian sulit dilakukan. Atas dasar tersebut, mahasiswa KKN UM berinisiasi untuk melakukan program kerja "Pembuatan Naskah Sejarah Desa Belung."

Acara jagong budaya dengan narasumber dan penutupan KKN UM 2023 (Dokpri)
Acara jagong budaya dengan narasumber dan penutupan KKN UM 2023 (Dokpri)

Program kerja tersebut memiliki serangkaian tahapan. Tahapan pertama, dilakukan proses pengumpulan data dengan mewawancarai beberapa pihak. Akhirnya, mahasiswa KKN UM berhasil mewawancarai sejumlah narasumber seperti Ki Soleh Adi Pramono (budayawan), Pak Sudarman (kepala desa), dan Pak Sulkan (perangkat desa). Dari hasil wawancara tersebut diperoleh data yang saling melengkapi perihal bagaimana lahirnya nama "Belung". Selain itu, diperoleh juga beberapa informasi terkait situs-situs kuno yang ada di Desa Belung. Oleh karena itu, setelah melakukan wawancara mahasiswa KKN UM melakukan kunjungan ke situs yang dimaksud.

Adapun situs-situs tersebut antara lain, gua yang berada di Baran Tulus Ayu, Petilasan Makam Kemul Mbah Mangun Dharma, Watu Ula/Kodok, dan mushala yang diketahui bahwa di bawahnya terkubur prasasti Watu Tulis.   

Usai melakukan penelusuran Sejarah, mahasiswa KKN UM menggelar dialog budaya dengan tajuk tema "Jagong Budaya: Membedah Sejarah Desa Belung". Forum tersebut bertujuan untuk mempublikasikan data tentang sejarah Desa Belung kepada masyarakat, utamanya kepada jajaran pemimpin desa serta para sesepuh. 

Sebagai Narasumber, Ki Soleh Adi Pramono menuturkan sejarah Desa Belung yang juga berkaitan erat dengan peristiwa babat alas Malang yang terjadi pada masa pemerintahan Adipati Ronggo Toh Jiwo yang kala itu melawan Kerajaan Mataram. Pada masa itu, Mataram hendak memperluas daerah kekuasaan ke Malang, akan tetapi Kadipaten Malang menolak dan melakukan perlawanan. Dalam peperangan tersebut, Adipati Ronggo Toh Jiwo dibantu oleh para patihnya, salah satunya adalah Mangun Yudha atau yang kerap dikenal pula dengan Mangun Dharma.

Saat peperangan, Mangun Dharma terluka parah. Luka tersebut ia bawa lari karena sifat pantang menyerahnya. Hingga, luka tersebut kian dalam hingga mencapai tulang (belung). Dari sanalah istilah "Belung" berasal.

Narasumber lain, yakni seorang budayawan bernama Ki Suryo memaparkan jika kata belung sudah disebut sejak tahun 1250. Adapun asal mula Desa Belung sendiri tidak bisa dilepaskan dari peristiwa-peristiwa lainnya yang bisa ditelisik dari dua era, yakni zaman Singasari (saat masih beribukota di Kutaraja) dan di zaman penjajahan Belanda.

Berikutnya, seorang arkeolog, Dwi Cahyono menjabarkan perihal letak geografis serta gambaran ekologi Desa Belung. Melalui perspektif tersebut beliau menuturkan bahwa dasarnya Desa Belung memiliki sejarah besar di balik namanya.

Pasca acara dialog budaya usai, mahasiswa KKN UM menyusun draf Sejarah Desa Belung sebagai luaran yang berisi mengenai data asal-usul desa dari berbagai perspektif. Diharapkan masyarakat desa dan para pemangku kebijakan dapat bersinergi untuk menjaga serta merawat warisan budaya. Semoga acara ini dapat menjadi tonggak penting sehingga mampu memberikan manfaat bagi khazanah ilmu pengetahuan dan kebudayaan.

Penyerahan Sertifikat kepada Kepala Desa (Dokpri)
Penyerahan Sertifikat kepada Kepala Desa (Dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun