Mohon tunggu...
Puput Afwa Aimmati
Puput Afwa Aimmati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Teknologi Pangan Universitas Diponegoro

Life is still going on

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Tim Pengabdian Undip Lakukan Sosialisasi dan Pelatihan Pengolahan Daging Ayam Afkir Menjadi Abon Ayam ASUH

6 Oktober 2022   21:31 Diperbarui: 6 Oktober 2022   21:46 331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

SILADO, KABUPATEN BANYUMAS -- (10/2022) Berdasarkan Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 Jawa tengah merupakan provinsi penghasil telur terbesar ke dua di Indonesia dimana Kabupaten Banyumas menjadi salah satu sentranya. 

Pada usaha ternak di bidang produksi telur, ayam petelur yang sudah tua (usia 80-85 minggu) akan dianggap sudah tidak layak untuk dipertahankan dalam suatu sistem produksi karena ketidakseimbangan antara biaya pemeliharaan khususnya pakan dengan kuantitas telur yang dihasilkannya, sehingga harus diafkir dengan cara dijual untuk diolah dagingnya.

Banyumas khususnya Desa Silado yang merupakan daerah perbatasan antara Banyumas dan Purbalingga menjadi desa dengan jumlah komoditas ayam afkir yang cukup tinggi sebagai produk sampingan dari usaha produksi telur. 

Dengan demikian maka Desa Silado berpotensi sebagai lumbung pangan penting di Jawa tengah yang diharapkan mampu berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Namun, karena makin melonjaknya harga pakan ayam tanpa didukung oleh subsidi dan proteksi harga telur di pasaran membuat kapitalisasi bisnis perunggasan menjadi makin marak. 

Kondisi tersebut tentunya berdampak pada harga jual ayam afkir yang relatif rendah sehingga makin membuat kesejahteraan para peternak ayam petelur di Desa Silado yang selama ini bernaung di bawah KTT Silado Corp menjadi menurun. 

Oleh sebab itu terobosan baru yaitu penguatan usaha di bidang hilirisasi peternakan ayam petelur menjadi solusi alternatif untuk memberi nilai tambah ayam afkir. 

Pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh Universitas Diponegoro ini ditujukan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat peternak ayam petelur yang tergabung dalam KTT Silado Corp menuju penguatan hilirisasi usaha melalui pererapan teknologi pengolahan daging ayam afkir menghasilkan produk abon berkualitas yang ASUH.

KTT Silado Corp berpusat di Kelurahan Purwosari area Purwokerto sebagai ibukota Kabupaten Banyumas. KTT tersebut diketuai oleh Pak Priski Augantino yang mempunyai total anggota sebanyak 10 peternak ayam petelur dengan total populasi sekitar 10 ribu ekor (35% sebagai bibit dan 65% sebagai ayam siap telur) dan jumlah pekerja sebanyak 50 orang. 

Pada periode puncak produksi, KTT tersebut mampu menyediakan telur sebanyak 11.700 butir (700 kg)/hari dan daging ayam hasil afkir sebanyak 500 ekor per 2 bulan. Omset rata rata per bulan dapat mencapai 500 juta yang diperoleh dari hasil penjualan ayam afkir, telur, dan limbah ternak. Secara periodik jumlah ayam afkir sebagai produk sampingan dengan harga jual yang cukup terjangkau berada pada persediaan yang cukup tinggi. 

Namun demikian karena sifat dagingnya yang alot ditambah dengan kondisi pandemi yang cukup panjang membuat permintaan menjadi berkurang. Hal ini mendorong KKT memproses ayam afkir menjadi karkas beku tanpa inovasi pengolahan lebih lanjut yang tentunya membawa konsekuensi pada meningkatnya biaya operasional penyimpanan (listrik dan alat pendingin). 

Anggota KTT Silado Corp memiliki etos kerja dan semangat berusaha cukup tinggi, namun minimnya pengetahuan dan penerapan teknologi pengolahan daging serta hal hal lain terkait pasca produksi menjadi penyebab ketiadaan inovasi pada bidang hilirisasi usaha. 

Oleh sebab itu pengetahuan dan penguasaan tentang praktek teknologi pengolahan daging untuk menghasilkan produk olahan ayam afkir yang praktis, menarik, enak, dapat diterima di berbagai kalangan konsumen, berdaya simpan lama dengan beban biaya produksi yang relatif lebih rendah sangat dibutuhkan. Salah satu produk olahan daging dengan karakteristik sedemikian adalah abon. Agar mampu menghasilkan produk abon yang berkualitas sehingga menjadi komoditas unggulan daerah aplikasi teknologi yaitu pressure cooker, vacuum fryer dan cabinet dryer layak untuk diadakan dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan produksi menuju efisiensi dan kualitas produk yang ASUH.

Kegiatan pengabdian yang dilakukan oleh Tim Pengabdian Universitas Diponegoro ini direncanakan selama 3 tahun. Pada tahun pertama Tim Pengabdian Universitas Diponegoro akan melakukan sosialisasi dan pelatihan pembuatan abon ayam ASUH (Aman, Sehat, Utuh dan Halal) dengan mengaplikasikan pressure cooker sebagai solusi proses produksi abon menggunakan daging ayam afkir yang karakteristik fisiknya bertekstur keras. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan tersebut direncakan pada minggu kedua bulan oktober yang bertempat di Desa Silado, Kabupaten Banyumas. 

Kemudian untuk tahun kedua, pengabdian akan difokuskan pada pendampingan produksi abon ayam dengan pengaplikasian vacuum fryer untuk menghasilkan produk abon sehat. Berbeda dengan teknik menggoreng biasa, teknik penggorengan menggunakan vacuum fryer dilakukan dengan menggunakan tekanan rendah, hampir menyamai kondisi hampa udara.

Dengan suhu dan tekanan yang rendah lemak yang terserap dari minyak saat proses penggorengan menjadi berkurang sehingga nutrisi di dalam makanan tersebut pun akan terjaga. 

Sementara pada tahun ketiga akan dilakukan kegiatan pengaplikasian cabinet dryer dengan maksud untuk mendapatkan produk akhir dengan kadar air yang relatif rendah, sehingga abon sebagai produk pangan kering dapat berdaya simpan optimal untuk kepentingan pasca produksi seperti pengemasan, pendistribusian dan pemasaran hingga sampai pada tujuan konsumsi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun