Mohon tunggu...
Puput Apriliya
Puput Apriliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Dosen pengampu PUPUT RAYSHARIE, SE., ME

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbedaan antara Investasi Terencana dan Tidak Terencana dalam Model Pengeluaran Agregat

27 September 2023   19:00 Diperbarui: 27 September 2023   19:02 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Apa itu aggregate Expenditure?

Aggregate Expenditure (pengeluaran agregat) 

Pengeluaran agregat adalah alat makroekonomi yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi jumlah total aktivitas ekonomi atau total output dalam suatu negara. Sama halnya dengan produk domestik bruto (PDB) dan pendapatan nasional, pengeluaran agregat mengevaluasi total pengeluaran suatu negara pada waktu tertentu. Pengeluaran agregat adalah nilai total seluruh barang dan jasa akhir dalam perekonomian suatu negara. Persamaan pengeluaran agregat adalah: AE = C + I + G + NX, dimana:

  • C mewakili konsumsi rumah tangga selama periode waktu tertentu

  • I mewakili jumlah pengeluaran terhadap barang modal.

  • G mewakili pengeluaran pemerintah

  • NX mewakili expor bersih.

Pengeluaran agregat menentukan jumlah total yang di rencanakan perusahaan dan rumah tangga untuk dibelanjakan pada barang dan jasa setiap tingkat pendapatan. 

Pengeluaran yang direncanakan tergantung pada tingkat pendapatan/produksi dalam suatu perekonomian. 

 

              Apa perbedaan antara investasi terencana dan tidak terencana dalam model pengeluaran agregat 

Dalam model pengeluaran agregat, investasi yang direncanakan adalah tingkat investasi yang ingin dilakukan perusahaan dalam suatu periode.

Sedangkan investasi yang tidak direncanakan adalah investasi yang tidak direncanakan oleh perusahaan.

Investasi yang tidak direncakan dapat terjadi ketika perusahaan memproduksi dan berharap untuk menjual lebih banyak barang selama suatu periode dari pada yang sebenarnya mereka jual, dan barang yang tidak terjual akan ditambahkan ke persediaan perusahaan, yang akan dihitung sebagai bagian dari investasi. Ada kemungkinan juga bahwa perusahaan menjual lebih banyak daripada perkiraan mereka, dan dalam hal ini, persediaan akan berada di bawah ekspektasi perusahaan, dan investasi yang tidak direncanakan akan bernilai negatif. 

Investasi selama suatu periode sama dengan jumlah investasi yang di rencanakan dan investasi yang tidak direncanakan. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun