Mohon tunggu...
puput eriska wulandari
puput eriska wulandari Mohon Tunggu... -

saya mahasiswa uns kampus VI PGSD

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Seni dan Estetika

12 Januari 2011   05:33 Diperbarui: 26 Juni 2015   09:41 321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Seni merupakan bentuk ekspresi diri manusia. Seni adalah karya manusia, yang dapat diartikan sebagai sesuatu yang diciptakan oleh manusia yang melibatkan seluruh pikiran,ide, gagasan, perasaan untuk membuat, memproses dan menghasilkan karya dalam wujud visual yang mempunyai nilai keindahan dan untuk mewudkannya membutuhkan materi, media dan teknik. Seni tidak hanya membutuhkan perasaan tetapi erat kaitannya dengan pikiran. Seni melibatkan secara mendalam proses aktual, persepsi, berfikir dan aktivitas tubuh. Seni memiliki dua prinsip yaitu: prinsip bentuk keaslian, yang mana bentuk merupakan fungsi persepsi dan keaslian adalah fungsi imajinasi.

Sifat dasar seni, yaitu: adanya elemen konsep, elemen operasional, dan elemen sintesis.

a. Elemen Konsep.

Pada elemen ini mempersyaratkan adanya ide, gerak hati (impulse) dan perasaan.

b. Elemen Operasional

Elemen operasional meliputi media, materi, dan teknik.

c. Elemen Sintetis

Elemen ini merupakan dinamika visualisasi bentuk yang diarahkan pada struktur bentuk yang digunakan untuk menyampaikan konsep melalui materi-materi.

Estetika berkenan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan haru atau kekaguman. Misalnya melihat keindahan tenggelamnya matahari, mendengarkan ritme rintik air hujan. Estetika dapat dipandang dari berbagai aspek, tetapi pegangan untuk memahami nilai-nilai estetika yang dipergunakan dalam karya seni terdapat nilai bahwa estetika terdiri dari :

a. Apsolutisme ; Doktrin tentang pembukuan suara/ pengakuan .

b. Anarki; doktrin ini menyerahkan penilaian kepada masing-masing pribadi secara murni, subyektif dan tak perlu tanggung jawab.

c. Relativisme; doktrin ini menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang tidak mutlak ( absolute ), tetapi masih objektif dalam pemikiran karena karya berasal dari keinginan dan motivasi manusia abadi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun