Mohon tunggu...
Puppy
Puppy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Explorer

Lovely Doggo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sangiran, Menengok "Pribumi" Pulau Jawa

1 April 2015   17:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:40 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="" align="aligncenter" width="158" caption="Homo Erectus, yang dianggap sebagai missing link evolusi manusia"]

[/caption]

Homo Erectus merupakan manusia penjelajah utama di dunia. Spesies ini mampu menyebar di seluruh dunia dan mampu beradaptasi dengan baik di iklim Plestosen. Di Indonesia, Homo Erectus ini mengalami 3 kali evolusi; Homo Erectus Archaic (hidup 1,5 juta tahun lampau), Homo Erectus Tipikal (hidup 0,9-0,3 juta tahun lampau), dan Homo Erectus Progresif (hidup 0,2-0,1 juta tahun lampau). Tipe Archaic mempunyai kapasitas otak 870cc dan fosilnya ditemukan di Sangiran dan Perning (Mojokerto). Tipe Tipikal mempunyai kapasitas otak 1000cc dan fosilnya ditemukan di Sangiran, Trinil (Ngawi), Kedungbrubus (Madiun), Patiayam (Kudus), dan Semedo (Tegal). Tipe progresif mempunyai kapasitas otak 1000cc dan fosilnya ditemukan di luar Sangiran, yaitu di Ngandong (Blora), Sambungmacan (Sragen), dan Selopura (Ngawi).

Megantropus Palaeojavanicus, Pithecanthropus Erectus, Pithecanthropus Robustus, Pithecanthropus Soloensis yang dulu ada di buku sejarah kita, sekarang masuk ke dalam kategori Homo Erectus ini. Hanya Homo Erectus di Afrika yang mampu berevolusi menjadi Homo Sapiens, sedangkan Homo Erectus di Indonesia punah akibat tidak mampu menghadapi perubahan lingkungan.

Hingga saat ini, telah ditemukan 100 individu fosil spesies ini di Sangiran. Jumlah ini mewakili lebih dari setengah populasi Homo Erectus di Dunia. Membanggakan ya... (Gambar)

Binatang Laut Purba

Zaman sekarang, Sangiran terletak sangat jauh dari laut. Bahkan letaknya pun di tengah-tengah daratan Pulau Jawa. Namun, di Sangiran banyak ditemukan fosil-fosil hewan laut purba. Nah... Sangat aneh bukan? Mungkin jaman dahulu, Sangiran merupakan dasar laut yang terangkat naik menjadi daratan. (Gambar)

Gajah Sangiran

Terdapat 3 jenis gajah di Sangiran, Mastodon, Stegodon, dan Elephas. Mastodon adalah gajah paling primitif di Sangiran dengan gading yang panjang dan tubuh yang lebih pendek. Demikian pula halnya Stegodon, gading gajah purba ini pun juga sangaaat panjang sekali dengan bentuk yang melengkung. Hal ini nampak pada fosil gading yang dipajangkan di museum ini. Sedangkan Elephas adalah gajah modern dengan gading yang pendek. Bentuknya Elephas ini sama lah kayak gajah-gajah yang ada di kebun binatang. (gambar)

Buaya Sangiran

Buaya yang pernah hidup di Sangiran adalah buaya dari famili Gavialidae dan Crocodylidae. Contoh spesies buaya dari famili tersebut yang pernah mendiami Sangiran adalah Gavialis Bengawanensis.

Binatang Bertanduk Purba

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun