Mohon tunggu...
Puppy
Puppy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Explorer

Lovely Doggo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Sangiran, Menengok "Pribumi" Pulau Jawa

1 April 2015   17:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:40 932
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="448" caption="Sangiran"][/caption]

Sebenarnya agak tergelitik dengan istilah pribumi. Apa sih maksudnya pribumi itu? Karena selama ini banyak orang dari suku tertentu mengaku sebagai pribumi. Jika pribumi itu adalah penduduk yang menempati suatu wilayah tertentu, tahukah Anda bahwa penghuni pertama Pulau Jawa sudah punah, sedangkan penghuni Pulau Jawa sekarang adalah keturunan pendatang dari China Selatan?

Pada tahun 1996, Sangiran telah diakui United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), sebagai salah satu warisan dunia (World Heritage Site). Kita patut berbangga dan wajib merawatnya karena Sangiran tak hanya sekedar tempat wisata, namun juga salah satu sumber ilmu pengetahuan.

Museum Sangiran

Di Sangiran terdapat museum untuk memajang fosil manusia purba, hewan purba, dan peninggalan-peninggalan purba lainnya sehingga kita tidak perlu lagi mengelilingi Sangiran yang luas untuk melihat warisan purba ini. Museum yang grand opening-nya baru 15 Desember 2011 ini sangat bersih, megah, modern, ber-AC, dan murah pula. Saya saja sampai kagum, kok bisa ada museum sebagus ini di daerah yang lokasinya 1 jam dari pusat kota (Solo). Teman saya sampai bilang, kualitas museum ini sama bagusnya dengan museum di luar negeri sana. Semoga tetap terawat sampai selamanya ya...

Museum Sangiran dibangun dengan sangat profesional. Display benda purbakala disajikan secara modern, menarik, dan atraktif. Barang yang dipajang pun di sertai dengan keterangan dalam Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Sehingga, selain menyaksikan fosil purba, wisatawan pun dapat belajar sejarah peninggalan purba tersebut.

[caption id="" align="aligncenter" width="269" caption="Gerbang Museum Sangiran"]

[/caption]

Gunung Berapi Purba

Museum Sangiran dibangun di atas tanah purba berusia 1,8 juta tahun. Lapisan tanah ini terbentuk dari lahar purba hasil erupsi Gunung Lawu purba pula.

Pada awalnya, bentuk lapisan sedimen tanah adalah mendatar. Karena tenaga endogen dari dalam bumi dan tenaga eksogen dari endapan itu sendiri, lapisan sedimen ini terangkat dan membentuk kubah. Kubah ini mengangkat banyak sekali fosil-fosil purba yang sebelumnya tersimpan di perut bumi. Dari sinilah terkuak kehidupan purba di sekitar kubah Sangiran.

Homo Erectus

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun