Mohon tunggu...
Puppy
Puppy Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Explorer

Lovely Doggo

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Naik Pesawat di Indonesia dan di Amerika Serikat Itu Beda!

8 Januari 2015   17:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:33 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di Indonesia, siapa paling duluan masuk antrian, dia yang duluan masuk ke dalam pesawat. Setelah, penumpang kelas bisnis tentu saja. Meskipun demikian, sering kok barang bawaan masih cukup masuk ke bagasi kabin walaupun kita di urutan terakhir dalam antrian.

Di Amerika Serikat, prioritas pertama yang masuk pesawat adalah manula, orang dengan disabilitas (cacat badan), orang yang membawa anak-anak, dan penumpang kelas bisnis. Ya memang mereka seharusnya berhak mendapat prioritas khusus. Prioritas selanjutnya adalah penumpang yang mempunyai member khusus dan penumpang yang membayar kursi prioritas. Ini yang bikin kesel. Akibatnya adalah, penumpang yang biasa-biasa saja dan tidak rela membayar kursi prioritaspun mendapat giliran paling akhir masuk ke dalam pesawat. Apalagi penumpang di sana kalau membawa barang ke kabin selalu banyak, sehingga  sering barang saya tidak bisa masuk bagasi kabin dan harus diletakkan di bawah kursi. Money talks!

5. Pramugari/Pramugara

Di Indonesia, pramugari/pramugara dipilih dari pemuda-pemudi yang mempunyai penampilan menarik. Merekapun ramah terhadap penumpang. Rasanya senang melihat mereka berseliweran di dalam pesawat. Cuci mata. Ya nggak? hehehe

Di Amerika Serikat, rata-rata pramugari/pramugara yang saya temui adalah orang-orang yang berusia setengah baya. Bahkan, tak jarang nenek-nenek atau kakek-kakek yang menjadi pramugari. Jangan mengharap senyum manis dari mereka, juteknya minta ampun. Di bandara, ketika segerombolan pramugari dari maskapai Asia lewat, selalu menjadi pusat perhatian karena penampilan fisik mereka yang cantik-cantik. Kalau pramugari maskapai Amerika Serikat? Kok agak gimana gitu ya hehehe

6. Prosedur Mematikan Pesawat Telepon

Di Indonesia, kalimat “Mohon untuk tetap mematikan pesawat telepon Anda sampai pesawat berhenti dengan sempurna” sering kita dengar dari pramugari/announcer yang artinya kita disuruh tetap mematikan handphone sampai pesawat benar-benar berhenti atau penumpang sudah benar-benar siap turun dari pesawat. Lebih ekstrim lagi, terkadang kita baru boleh menyalakan ponsel setelah masuk ke bandara.

Di Amerika Serikat, pesawat telepon hanya disuruh untuk dimatikan saat take off dan landing saja. Seketika ban pesawat sudah menginjak bumi, kita diperbolehkan menyalakan telepon seluler kita walaupun pesawat masih jalan di runway bandara. Setelah take off dan pesawat mulai terbang stabil, kita diperbolehkan menyalakan alat elektronik, bahkan saya tidak pernah mendengar kru pesawat melarang kita menyalakan handphone! Karena rata-rata di dalam pesawat sudah dilengkapi wifi berbayar, kru tidak melarang penumpang menyalakan peralatan elektronik termasuk ponsel sekalipun.

7. Harga Tiket

Di Indonesia, harga tiket pesawat sangat murah. Promo Nol Rupiah yang ujung-ujungnya tidak terlalu enolpun sering dilakukan. Harga tiket pesawat di hari normal juga tergolong murah, misalnya harga tiket Jakarta-Solo biasanya hanya RP300an ribu di hari normal. Terlepas isu akhir-akhir ini yang menyatakan bahwa tiket murah itu penyebab kualitas penerbangan rendah sehingga ada sisi-sisi keamanan yang dikesampingkan, tidak tahu juga ya. Yang jelas kalau dibandingkan dengan harga tiket pesawat di Amerika Serikat ya jauh lebih murah untuk rute jarak pendek. Untuk rute jarak jauh sih hampir sepadan.

Di Amerika, jangankan tiket promo nol rupiah, mendapat harga tiket pesawat US$100 (atau kalau dirupiahkan menjadi sekitar RP1,2juta) saja saya sudah sangat bersyukur. Pernah sih mendapat harga US$68, itupun seperti keajaiban yang datangnya cuman sekali. Selebihnya, setiap membeli tiket pesawat terbang kudu siap-siap uang minimal US$100an atau lebih.  Biasanya harga tiket sudah termasuk bagasi, airport tax, dan snack/makanan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun