Mohon tunggu...
puntodamar
puntodamar Mohon Tunggu... -

Hello World ! I'm a programmer

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Buku Kristiani yang Kurang Variasi

14 Oktober 2017   18:27 Diperbarui: 14 Oktober 2017   19:53 979
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://tamanpustakakristen.com/index.php/main/showBookDetail/979-8361-55-5

Salah satu hobi saya adalah membeli buku. Yup, tidak salah baca. Saya suka jalan-jalan ke Gramedia, berkeliling melihat-lihat buku baru. Buku-buku yang judulnya menarik saya baca coverbelakangnya. Bagus. Beli. Sampai di rumah saya jadikan satu dengan buku-buku lain yang tidak pernah saya baca. Hehe.

Berdasarkan dari jalan-jalan Gramedia kemarin ini, saya baru menyadari ada hal menarik  di bagian buku agama Islam. Gimana ya, berada di sana seperti berada di antara rak-rak buku novel remaja. Ilustrasi covernya lucu, dibungkus dengan kombinasi warna background yang kekinian, sangat menarik mata seorang kids jaman now seperti saya.

Para penulisnya pandai menentukan judul dan deskripsi singkat buku itu di cover belakangnya. Dari sampul saja sudah menarik, apalagi setelah membaca apa yang dibahas di buku itu.

Penasaran, saya tengok rak buku agama saya sendiri. Pfftt.. Hidup segan mati tak mau. Judulnya kaku. Sampul depannya didominasi gambar tokoh-tokoh alkitab, salib, orang-orang random, pemandangan, atau malah cuma gambar abstrak. Satu dua ada renungan harian anak, dengan stylegambar yang sepertinya dari saya kecil sampai sekarang tidak pernah berubah. Antara konsisten atau kudetdengan stylegambar lucu masa kini.

Berawal dari sini, sampai di rumah saya mikir : kira kira apa lagi ya? Hmmm...

1.) Desain cover yang iuh~

Seperti yang saya jelaskan di paragraf pembuka, bagi saya gak ada menarik-menariknya sama sekali.  Well, saya tunjukkan saja beberapa coverbuku yang saya temukan di website toko buku depan kampus saya. Silakan lihat-lihat sampai halaman terakhir.

tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
http://tamanpustakakristen.com/index.php/main/showBookDetail/979-8361-55-5
http://tamanpustakakristen.com/index.php/main/showBookDetail/979-8361-55-5
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
tamanpustakakristen.com
See?

Permainan artistik yang dipakai cuma dua: WORD ART dan blending. Bandingkan dengan buku berat dari agama Islam, dua aja biar gak kebanyakan.

Sumber: gramedia.com
Sumber: gramedia.com
Sumber: gramedia.com
Sumber: gramedia.com
Kerasa gak bedanya? Anda tertarik beli yang mana? Sementara positive thinking dulu buku-buku Kristen yang saya ambil itu tahun cetakannya lebih lama dari buku Islam. Jadi mungkin software yang dipakai belum secanggih sekarang. But I hope, you get what I'm trying to say.

2.) Tidak Menjangkau Kaum Dewasa Muda (Young Adult)

Pembahasan di atas baru soal presentasi, belum soal konten. Begini, seakan-akan buku-buku kristiani itu terbagi menjadi dua kelompok besar : buku anak-anak dan buku orang dewasa (sekali).

Buku anak-anak cenderung berisi kisah-kisah alkitab bergambar, atau pembelajaran tentang nilai-nilai kristiani. Buku buku dewasa berisi tentang mengetahuan ketuhanan, kisah hidup seseorang, buku pegangan untuk perangkat gereja, dan 'buku-buku berat'.

Saya bingung sendiri menjelaskan 'buku-buku berat' ini, anggap aja seperti contoh coverbuku di atas. Pun, 'buku-buku berat' inipun yang baca bukan sembarangan orang, melakinkan lebih spesifik ke kalangan mahasiswa teologi atau akademisi, bukan 'orang normal'.

Berdasarkan pencarian saya di website toko buku di atas, gak ada satupun menurut saya yang ditujukan untuk anak muda. Ada sih dua kalau gak salah,tentang pernikahan. But.. that's it? Saya kira ini penting, lhakami suruh baca apa? Ndomblong? Sedih sekali rasanya, kurang diperhatikan. Sulit mendapatkan ide kali ya? 

Ini baru masalah buku, belum media sosial. Sudahkah dimanfaatkan untuk menjangkau anak muda? Ust. Felix Siauw memanfaatkan masyarakat like 'n share ini dengan baik. Tiga media sosial populer ia gunakan sekaligus sebagai media dakwah. Isi postingannya pun beragam, mulai dari teks, meme, hingga poster-like. Felix Siauw berdakwah dengan singkat, ringan, 'berwarna', dan yang paling penting... tidak mengantuk! Hehe.

Felix Siaw's preaching is fun yet radical, interactive yet rigid, personal yet political, colorful but conservative, down-to-earth but hardliner, and interactive yet dogmatic.

Ustadnya anak muda siapa? Felix Siauw.
Romo /pendetanya anak muda?

Masa sih...

yang gaul dari agama kristiani hanyalah ibadah pemuda dan fanpage meme? :v

3.) Tidak Ada Topik yang Praktis

Sebenarnya bagian ini masih menyangkut masalah konten dan pemuda. Saya lihat, topik buku-buku kristiani itu terlalu jauh. Jarang ada yang applicable di kehidupan nyata. Srsly, tidak semua orang kristiani itu akademisi. Tolong sekali-kali menulis buku yang sedikit 'manusia'. I mean, sebagai manusia kita ngapain aja sih?

  • bekerja
  • sedih, depresi, memiliki emosi
  • memiliki gaya hidup
  • mengikuti tren
  • jomblo >> pacaran >> menikah >> berkeluarga

Bisakah menulis dengan tema-tema seperti itu? Yang simpel-simpel aja.
Buku-buku kristiani cenderung bertujuan to inspire atau to give knowledge, bukan to solve. Emang mau 'solve' apa sih? BANYAK BANGET GAN! issue yang bisa diambil. Berikut contoh tema buku-buku Islam untuk anak muda :

  • Bahaya /dosa pacaran
  • Berpakaian syar'i nan trendy
  • Mempersiapkan hubungan pernikahan
  • Menjadi ayah / ibu yang baik
  • Cara mendidik anak
  • Menjadi pemuda yang dicintai Allah
  • Mengatur emosi
  • Penyimpangan (ISIS, Gafatar, LGBT, dll)
  • or simply, just for fun/entertainment? (komik, buku humor, novel remaja)

Sebenarnya ada sih buku yang lebih 'membumi'. Buku anak-anak mengajarkan cara saling mengasihi, cara berbagi, dan lain-lain. Tapi itu hal sangat remeh. Semua orang dewasa tahu teorinya. Masalah anak muda lebih kompleks dari itu.

4.) Ekslusif

Oke,katakanlah sejauh ini apa yang saya tulis semuanya salah. Ada buku dengan  coverbagus. Ada buku yang membahas kehidupan sehari-hari. Pertanyaan selanjutnya, bisa saya dapatkan di mana? Apa iya harus ke toko buku kristen? Ada di kota Anda? Ada berapa? Sudah pernah ke sana? Berapa kali?

Bagaimana penetrasinya ke konsumen? Mulut ke mulut? Gereja ke gereja? Seminar ke seminar? Share-shareanfacebook / group WA? Wah.. berarti orang yang jarang ke gereja dan suka jalan-jalan random di toko buku seperti saya, gak akan pernah menemui buku itu no?
Gini-gini buku agama adalah salah satu genre favorit saya.

Bagi pemilik usaha penerbitan, kenapa tidak menjangkau toko buku umum? Mahal biayanya (?), belum mencapai kesepakatan kerjasama, atau karena memang tidak ada pasarnya?

Kesimpulan

Bagi Anda yang peduli, ini adalah tantangan. Apa saja sihhal yang perlu ditambah, dibuang, dan diperbaiki? Saya tidak mengeneralisir apa yang saya tulis, mungkin salah besar karena cuma lihat di satu toko buku, dan di daerah saya saja. Semoga saja tulisan ini ngawur.
Tapi jika Anda merasa tulisan saya ada benarnya, what will you do next?

To be honest, I don't even care about this at all.

I just want to tell you.

Penting gak penting sih...

Berapa banyak sih anak muda yang suka membaca buku?
Apalagi buku tentang agama.
Lame.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun