Mohon tunggu...
Wisata Bali
Wisata Bali Mohon Tunggu... Wiraswasta - Info Wisata Bali

Paket Wisata Bali Murah https://www.wisatabaliku.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makna Gelang Tridatu bagi Masyarakat Hindu di Bali

24 Juni 2019   10:52 Diperbarui: 29 Juni 2021   08:46 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makna Gelang Tridatu bagi Masyarakat Hindu di Bali | Sumber : wisatabaliku.com

Budaya Bali memang antik / menggelitik, dan keanehan itu dapat dilihat dari sekian banyak hal. Salah satunya ialah kebiasaan masyarakat mengenakan gelang tri datu khas Bali. Gelang ini sejatinya berupa gelang biasa, yang tercipta dari benang. Namun, eksistensi gelang tersebut, untuk masyarakat Bali melebihi aksesori biasa, tetapi punya makna sarat dengan kesan spiritual.

Keberadaan gelang tri datu sering menjadi di antara aksesori identitas khas penduduk Bali. Pemakaiannya memang sering dilaksanakan oleh penduduk Bali yang beragama Hindu. Namun, tak jarang pula ada penduduk di samping pemeluk agama Hindu yang nyaman memakai gelang tri datu khas Bali di di antara lengannya.

Baca juga: Naga Sanga Amurwabhumi, Museum Kekayaan Budaya Bali Milik UC Silver Gold di Batubulan, Bali

Makna Spiritual Gelang Tri Datu Khas Bali

Secara literal, tri datu memiliki makna tiga kekuatan. Tiga kekuatan itu adalah identitas utama yang terdapat dalam agama Hindu, yaitu Dewa Brahma, Dewa Siwa, serta Dewa Wisnu. Ketiga entitas itu diwakili oleh tiga warna pada gelang, yaitu merah, hitam, dan putih. Oleh sebab itu, pemakaian gelang tri datu oleh masyarakat Hindu Bali, adalah wujud aktualisasi diri atas keyakinan mereka.

Bentuk gelang tri datu khas Bali pun tidak boleh sembarangan. Gelang ini mesti dijalin dengan format saling mengikat satu sama lain. Anda juga tidak bakal mendapati gelang tri datu yang terurai begitu saja. Di samping itu, format ikatan pada gelang ini pun tidak laksana ikatan yang digunakan pada jalinan rambut.

Gelang Tri Datu Khas Bali Jadi Bagian Sarana Upacara Keagamaan

Karena mempunyai makna yang mendalam tersebut, gelang tri datu khas Bali juga kerap dikenakan oleh masyarakat Bali saat mengadakan upacara keagamaan. 

Baca juga: Mengenal "Penjor" sebagai Karya Seni Budaya Bali yang Unik

Bahkan, ketika ini, nyaris semua upacara keagamaan di Bali disertai dengan pemakaian gelang tri datu oleh semua pesertanya. Apalagi, untuk masyarakat Bali, gelang ini adalahmanifestasi dari Ida Sang Hyang Widhi.

Di samping itu, masyarakat Bali yang mengenakan gelang ini pun tidak butuh membelinya. Biasanya, gelang ini adalahbagian dari pica atau anugerah yang diserahkan oleh sejumlah pura. Berdasarkan keterangan dari kabar yang beredar luas di masyarakat, Pura Dalem Ped di Nusa Penida adalahpura yang kesatu kali mengerjakan pembagian gelang tri datu untuk para pengunjungnya.

Seiring dengan tren yang berkembang di masyarakat, pura beda di Bali mengikuti tahapan serupa. Mereka juga turut menyerahkan gelang tri datu untuk para pengunjung yang datang guna beribadah. Seperti halnya di Pura Dalem Ped, pemberitan gelang dimaksudkan sebagai anugerah.

Meski dipakai sebagai di antara prasarana ibadah oleh umat Hindu, pemakaian gelang tri datu khas Bali memang tidak secara khusus untuk umat Hindu. Para pengikut agama beda juga diizinkan untuk mengenakan gelang ini. 

Baca juga: Menikmati Indahnya Tanah Lot dan Khas Budaya Bali

Hanya saja, dalam pemakaiannya, mesti dilaksanakan dengan tepat. Sebagai contoh, mengenakan gelang ini di kaki, akan menjadi salah satu format pelecehan pada simbol agama untuk masyarakat Hindu.

Anda memang dapat mendapatkannya secara cuma-cuma di pura. Namun, sebagai alternatif, dapat pula menemukan gelang menarik khas Bali ini dengan membelinya secara langsung. 

Tak susah untuk mendapatkan penjaja yang menawarkan barang-barang berupa gelang tali ini. Menarik pun kalau dipilih sebagai oleh-oleh, lho.

Petikan Artikel

Travel Bali Murah

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun