[caption id="attachment_89810" align="aligncenter" width="450" caption="(shutterstock.com)"][/caption]
lagu ini membawa saya pada sebuah rasa akan suatu suasana. ah, cemara. betapa panas terik sang surya dihalang selalu olehnya. kepala tidak lagi berpanas ria. hatipun tentram dibuatnya. bermain dibawahnya menjadi kesukaan para muda. berlari, tertawa, bersembunyi dan menemukan, ah, rasanya semua. semua kebahagiaan muda digambarkan dibawah hijau yang ramah menjaga. teringat sebuah lagu yang menjadi andalan semua anak usia sekolah pada jamannya. tentang perjalanan ke puncak gunung sana. ada cemara pada liriknya. betapa bocah indonesia pada masa itu sangat dekat dengan si pohon gagah bernama cemara. dan sekarang. beberapa belas tahun setelah itu. saya dibawa juga oleh lagu ini pada sebuah rasa akan suatu suasana. ah, negeri dongeng. betapa aku menyaksikan cemara di sini sana habis menjadi kota. gedung bertingkat pencakar angkasa, jalanan aspal lalulintas manusia, pemukiman warga yang lupa dengan saluran airnya, sampai liburan yang dikotakan dalam bangunan plaza. lalu teringat burung gereja yang sekian belas tahun sebelumya bermain bersama. sekarang kemana mereka? tempat bermainnya digantikan kehidupan baru manusia. tempat bermain kita tinggal menjadi dongeng para orang tua. lalu, kini dengan siapa si burung gereja menghabiskan sorenya?
-----
lagu ini sederhana. sekedar membawa pesan kehidupan tentang cemara yang terlupakan. dengan musik khas band masa kini yang berkiblatnya mendayu melayu. maklum, charlie yang punya lagu. jangankan dewasa, bocah pun akan sangat mudah mengingat liriknya. singkat. Â dan dibawakan dengan nada yang mudah diingat. mengambil unyil, pak raden dan pak ogah sebagai model video clipnya. sembilan band dengan lagunya yang berjudul cemara, berhasil membawa saya kepada dua suasana. ini terasa berbeda dibanding lagu anak muda indonesia yang lainnya. sayang, lagu tentang lingkungan diselipkan di antara lagu-lagu yang band nya biasa membawakan lagu cinta dewasa. kalau anak kecil kebablasan memutar lagunya, bisa lain cerita!
Cemara – cemara kehidupan Tudung raksasa bola api Teduh syukur hanyut nikmat Kini tiada .. kini tiada
Unyil : Cemara – cemara kehidupan Tudung raksasa bola api Teduh syukur hanyut nikmat Kini tiada .. kini tiada
Burung gereja tak lagi Punya tempat bermain Karena cemara Tuhan Berganti negeri dongeng Haiya iya Oooo…
(Cemara - Sembilan Band)
sepertinya indonesia harus lebih banyak lagi memproduksi lagu yang seperti ini. semoga banyak yang terinspirasi. semoga. saya pun berdoa untuk diri saya sendiri. semoga suatu hari dapat menghasilkan yang kurang lebih seperti ini.
generasi muda indonesia butuh lagu yang pas untuk telinganya. butuh lagu yang mengingatkan dengan alam dan tuhannya. tidak satu putaran kaset disuguhi tema sama: cinta! :)
Purwokerto, 13 febuary 2011
Ayo! Lakukan sendiri bukti cintamu pada bumi!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI