Mohon tunggu...
Pungky Prayitno
Pungky Prayitno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

bentuk lain ultraman

Selanjutnya

Tutup

Nature

#22: Adu Olah Sampah, Pungky VS Winda Krisnadefa

13 Februari 2011   05:50 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:39 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pungky

hahahahahahahaha. ayo senyum dulu. buat semuanya semenyenangkan hari minggu. gratis! jadi begini. saya iseng. total iseng. iseng menantang emak gaulnya kompasiana untuk adu hijau. adu hijau? iya, secara si emak satu itu punya hobi yang sama sama saya. mengolah sampah! sok-sokan go green gityuh deh. ngahahaha sebenernya tantangan iseng ini cuma pengen tau. segimana go green nya sih ini emak-emak hypercreative atu. secara ya, saya itu sangat seneng kalo ada orang yang punya hobi sama. tapi engga untuk si emak gaul! enggaaaaaa. dia gak boleh punya hobi samaaaaa. entar saya kalah saing.... nyahahaha. dan. voila! semalam saya mendapat email dari si ibu gaul ini. dan ya amplop sodara-sodara, dia bukan cuma menyanggupi tantangan saya, tapi langsung dilakukanlah itu tantangan adu hijaunya. oke. saya gak mau kalah. maaf maaf aja ya kalah ama emak gaul. entar eyke kalah gaul dong? tidaaaaaaaak. saya gak boleh kalah gaul. enggak boleh! harus tetep lebih gaul dari mak gaul. hidup gaul! oke. ini berikut ini adalah persembahan hijau dari saya. jreng jrooot. majalah bekas itu lucu ya? warna warni gityuh. apalagi gambar-gambar didalemnya kan banyak yang keren keren bin yoi yoi tuh. tapi, kenapa ya banyak yang hobi banget buang-buang majalah bekas. ergh, sayang banget jek! gambar-gambar di dalemnya kan bagus-bagus. eh eh tau gak sih loch, setiap jam, dunia kehilangan 1.732,5 hektar hutan karena ditebang untuk dijadikan bahan baku kertas. weeew. terus kita main buang-buang aja gitu? jangan lah, mamen. kasian bumi kita udah makin plontos. [caption id="" align="aligncenter" width="376" caption="majalah bekas pungkay (dok. pribadi)"][/caption] sini sini. daripada dibuang, mending majalahnya buat menghias kamar. kamar? iya, kamar. kan tadi udah dibilang, gambar-gambar dalam majalah itu keren-keren banget. dan warna-warninya lucu-lucu lhooo. jadi, kenapa enggak buat ngehias kamar. daripada dibuang ;) nih nih, cuma bermodalkan majalah bekas. gunting dan lem serta segambreng ide kreatif maha sotoy. bisa jadi deh tuh aneka rupa hiasan kamar dari majalah bekas. hmm, bisa jadi sampul buku, alas lemari, bekgron bookshelf, hiasan pintu, hiasan box box dikamar (cewek biasanya punya nih), dan macem-macem deh. tergantung kebutuhan dan kreatifitas ajah :D nah, ini beberapa hasil olahan saya. ayo mari diliat ting ting *mata kedap kedip* [caption id="" align="aligncenter" width="230" caption="biar si toples kaga suraaaam. makanya dihias :D (dok. pribadi)"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="230" caption="kan? kan? kan? lucu kan? hahaha narsisss (dok. pribadi)"][/caption] [caption id="" align="aligncenter" width="384" caption="buat sampul buku, oke lhooo (dok. pribadi)"][/caption] jadi? mari hijaukan bumi, mari warna-warnikan kamar sendiri. buat yang udah punya anak, ini seru lho buat menambah hebring kamar si anak. huhuhuhuhu. eh eh eh. bu Winda? ih. permisi deh yaaaa :p ---------------------------------------------------------------------

Bu Winda

Ya, ya, ya..nggak tau kenapa kalo sama anak gendeng satu ini saya nggak bisa bilang nggak, kecuali kalo dia minta duit kayanya. Tengah malem nodong minta kolaborasoy nulis soal kampanye 'pergi ijo'-nya itu (baca: go green). Berhubung ini udah jadi salah satu agenda jangka panjang saya juga (ehem) akhirnya saya terima ajakannya untuk adu ide bisa bikin apa dari barang bekas di rumah. Hohooy, nggak tatuuut! Saya udah biasa banget ngudak-ngudak sampah, kayak pemulung. Wkwkwkwk... Pungky boleh gembar-gembor bisa bikin tas daur ulang dari baju kaos bekas. Dia juga bisa pamer-pamer bikin frame foto yang asesorisnya dari puntung rokok (eeergh, males ngebayangin baunya). Tapi emak cantik dan gaul seantero jagad nggak jelas ini juga punya sesuatu buat disombongin sehubungan dengan segala ijo itu. Punya anak yang masih suka mimik cucu, berarti ngumpulin sampah kotak susu di rumah. Jangan dibuaaaang! Dengan sedikit kreatifitas sotoy kotak susu bisa jadi tempat alat tulis di meja belajar. Ini buktinya. [caption id="attachment_89759" align="aligncenter" width="350" caption="(dok. bu winda)"]

1297574472792731489
1297574472792731489
[/caption]

Dan jangan salah, ini yang bikin anak-anak umur tujuh tahunan lho waktu saya mampir ke panti asuhan mereka dan sok-sok pengen jadi guru ketrampilan buat mereka. Hahaha... Kalender bekas itu kertasnya bagus banget, yah? Tebel dan glossy. Kebayang harganya, secara beli HVS buat nge-print naskah aja suka sayang buat ngeluarin duit. Tau sendiri kan kertas itu dibuat dari kulit batang pohon. Makin banyak kertas yang diproduksi, berarti makin banyak pohon yang ditebang sama si pabrik kertas itu. Udahlah, yang punya pabrik kertas juga udah kaya. Kita hambat sedikit produksinya dengan mendaur ulang kertas-kertas itu jadi sesuatu yang lama bergunanya. Misalnya jadi kartu ucapan cantik secantik emak ini. [caption id="attachment_89756" align="aligncenter" width="432" caption="(dok. bu winda)"]

1297574299915836203
1297574299915836203
[/caption] [caption id="attachment_89757" align="aligncenter" width="432" caption="(dok. bu winda)"]
1297574377630241998
1297574377630241998
[/caption] Ini sebenarnya mau jadi kejutan buat follower blog saya www.catatankecil-winda.blogspot.com. Tapi apa mau dikata, ee' kucing berasa coklat (idih, apaan sih?), terpaksa dibongkar di mari kejutannya demi (sekali lagi) gerakan ijo-ijo saya dan pungky. Saya lagi sibuk bikin story card untuk anak yang bahan dasarnya (lagi-lagi) kotak susu bekas. Dengan ditambah sedikit hiasan dari kertas warna-warni (oke, ngaku kalo ini emang make kertas baru, soalnya males ngecat kertas kalender bekas trus nungguin keringnya, wkwkwkwk), lalu tempel ceritanya di bagian belakang. Jadi, deh! Btw, untuk para follower, sabar ya, sampai sekarang belum kelar juga, soalnya ternyata followernya jadi banyak (iih, mamer!) dan kotak susunya bekasnya jadi kurang. Sekarang saya lagi nyuruh si nana (anak saya yang kecil, imut, cantik, manis dan berhasil mencuri hati si pungky itu) untuk minum susu banyak-banyak, biar kotak susunya cepet nambah. Ngahahahaa..tega amat! [caption id="attachment_89764" align="aligncenter" width="300" caption="depan (dok. bu winda)"]
1297574347280830034
1297574347280830034
[/caption] [caption id="attachment_89765" align="aligncenter" width="346" caption="belakang (dok. bu winda)"]
12975748551676598976
12975748551676598976
[/caption] Nggak tau juga saya mau dikasih apa sama si pungky sampe mau-maunya bikin tulisan buru-buru tengah malem kayak gini. Paling-paling saya cuma dikasih cium becek ala pungky seperti biasa. Ih, untung jauh! Huek! --------------------------------------------------------------------

jadi, menurut pembaca, siapa yang lebih yoi diantara kami?

Bekasi-Purwokerto, 13 febuary 2011

Ayo! Lakukan sendiri bukti cintamu pada bumi!

*untuk bu winda sayangs. iya iya. cium becek pasti akan datang. seperti biasa. tapi kali ini disertai hadiah buku gratis. kiriman langsung buat bu winda dari purwokerto. paling cepet minggu depan. ingetin ya :)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun