Mohon tunggu...
Pungky Prayitno
Pungky Prayitno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

bentuk lain ultraman

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Menelanjangi Stasiun Kereta Purwokerto

28 September 2010   17:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:53 2372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

coba saja naik kereta dari jakarta menuju Jogjakarta atau Surabaya. Pasti akan sangat terasa jika kereta sedang berhenti di stasiun Purwokerto. Kenapa? Karena bisa di kenal dari keseragaman pakaian para pedagang asogannya! Para pedagang asongan di stasiun kereta Purwokerto punya seragam sendiri saat menjajakan dagangan. Dan seragamnya pun berganti-ganti setiap hari. Sudah ada jadwal seragam yang ditetapkan bersama. Bahkan menurut Pak Cipto, salah satu pedagang asongan di stasiun Purwokerto mengaku akan terkena tegur sesama pedagang jika ia nekat berjualan tanpa seragam. Bahkan kalau nekat, maka akan kena tegur atau sanksi dari paguyuban pedagan asongan di stasiun Purwokerto. Waw. Rapih!

[caption id="attachment_272410" align="alignright" width="183" caption="Bambang (dok: Pungky | photo)"][/caption]

Pemuda Gagu Bernama Bambang

ini nih salah satu yang membuat stasiun kereta api Purwokerto semakin istimewa. Seorang pemuda gagu bernama Bambang yang menghabiskan hari-harinya di dalam stasiun. Menurut kabar simpang siur sana sini, dia adalah pemuda yang hidup sendirian sejak kecil di stasiun Purwokerto. Dan sampai hari ini, keberadaannya di stasiun Purwokerto menjadi sahabat bagi banyak orang. Orang-orang yang sering ke stasiun Purwokerto biasanya pasti mengenal dia. Karena walaupun Gagu, dia sangat asik untuk diajak bercanda dan selalu membantu ketika orang-orang yang dikenalnya akan naik kereta. Dia juga sangat akrab dengan orang-orang yang biasa menghabiskan malam di cafe-cafe stasiun, menemani bercerita atau ikut asik dengan kegiatan anak-anak muda yang sedang nongkrong di stasiun adalah kegiatannya setiap hari.  Satu hal yang selalu membuat saya ingat dengan dia : dia belum pernah absen untuk mengingatkan saya sholat ketika Adzan berkumandang dan saya sedang berada di stasiun!

Rumah kedua

Saking nyamannya. Beberapa anak muda atau mahasiswa di Purwokerto bahkan menjadi stasiun kereta sebagai rumah kedua. Seorang teman saya pernah mengajak saya ke stasiun sekedear untuk numpang nonton TV di ruang tunggu eksekutif! Hahahaha. Nonton TV sampai ketiduran pun saya pernah disana. Saking nyamannya! Tapi sayang, sekarang ruang tunggu eksekutif sudah menyerupai cafe. Jadi sudah tidak sebebas dulu untuk numpang nonton Tv atau numpang tidur di ruang ber-AC! Haha.

Purwokerto. 28 september 2010

Sudah sudah. Dari pada penasaran.. mendingan segera berkemas dan sini bermain ke Purwokerto! Menikmati stasiun keretanya yang nyaman luar biasa :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun