Baim anak yang lucu, terkenal pintar dan cerdas. Tak heran jika polahnya dalam sinetron menjadi kegemaran banyak orang. Pesan-pesan religi yang disampaikannya pun sampai dengan sederhana ke kepala banyak manusia.
Lagi-lagi ada yang salah dengan masyarakat kita. Anak muda khususnya. Kenapa yang seperti itu justru malah dibuat mainan? iya, Baim memang lucu. Iya, apa-apa mari memohon pada yang maha kuasa. Iya, Kalimat permohonan baim tidak ada yang salah. Tapi apa pantas kalimat seperti itu menjadi bahan bercandaan sehari-hari?
Bahkan saya sangat risih dengan (maaf) teman-teman non islam yang ikut-ikutan menggunakan kalimat tersebut untuk bercandaan. Itu Tuhan, teman-teman!! Permohonan kepada Tuhan bukan bercandaan! Kenapa demi bercandaan kalian sampai memohon pada Tuhan yang tidak kalian sembah?
Satu lagi. untuk mereka yang menulis nama Tuhan seenak jidat.
"yauloo..baim blablabla yaoulooo"
Eerrrgh, kalian jahat! Jahat! nama orang tua dibuat mainan saja sudah menjengkelkan. Apalagi ini. Tuhan!
Maaf. Saya emosi. Saya risih. Saya tidak suka.
Buat saya memohon pada Tuhan adalah hal intim. Berbicara pada Tuhan bukan lagi urusan bercanda suka-suka sambil tertawa-tawa. Tentang Tuhan bukan untuk bercandaan!
Ini subjektif. Saya tidak suka.
Purwokerto. lupa tanggal Agustus 2010
Sepertinya menghargai soal Tuhan (yang manapun) bukan cuma urusan orang beragama taat. itu urusan manusia!