Aku sedang meredup, sayang. Telah kubiarkan sinarmu pulang. Telah kurelakan, pelan-pelan, kita dikembalikan pada atap kenyataan. Bahwa kita telah punya rumah, dan harusnya itu menjadi sudah.
Akhirnya aku setuju kalau kita tidak boleh transaksi rindu. Bukan perkara kita hormat pada citra, atau etika dan tetek bengeknya. Lebih karena kita ternyata saling meyakini, transaksi ini memang untuk sekali jadi.
Pulanglah, sayang.. Matahari bukan untuk terbit di barat. Dan aku akan sakit kalau harus menapak timur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H