Mohon tunggu...
Pungky Prayitno
Pungky Prayitno Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

bentuk lain ultraman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Membusuk

27 Desember 2014   01:26 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:24 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernahkah kamu merasa tujuanmu bangun tidur adalah untuk tidur lagi?

Menjadi mati dengan jasad bernyawa, apa yang bisa lebih menyakitkan dari itu? Kamu hanya butuh satu kali jentikan jari untuk benar-benar mati, separah itu. Aktifitas hari-hari kamu lalui tanpa identitas manusia. Kamu hanya melakoni karena kamu harus melakoni. Mencari uang hanya untuk menyambung makan, dan sedikit senang-senang. Dari bangun hingga tidur lagi, kamu tidak pernah ada di sana. Karena kamu tau kamu tidak pernah ingin ada di sana.

24 jam itu kita sebut rutinitas. Tempat kamu ingin pergi tapi pintu keluar sudah lebih dulu dibawa pergi. Tempat kamu menaruh energi, tanpa isi. Tempat kita menyetok cinta, hasrat, bahagia, dalam ruang-ruang yang entah kapan bisa dibuka. Jangankan dibuka, lubang kuncinya pun tidak ada.

24 jam itu kita sebut rutinitas. Pengap.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun