Wanita adalah makhluk yang lembut. Mereka perasa. Apa-apanya tergantung apa yang dirasa, tak bisa direka dan jangan coba-coba. Percuma!
Sedangkan pria adalah pemain logika. Dua-duanya ditakdirkan berbeda, tapi juga digariskan tinggal bersama, dalam wadah bernama rumah tangga. Yang satu perasa, yang lain logika, bagaimana bisa dua dunia berbeda hidup bersama?
Maka, pertengkaran adalah hal yang biasa dalam rumah tangga. Rumah tangga tanpa cekcok adalah mustahil. Nyaris setiap pasutri pernah ribut. (Misalkan ada pasutri yang belum pernah ribut, silahkan isi kolom komentar di bawah-disertai bukti otentik dan data akurat ya!). Tapi setiap permasalahan hadir sepaket dengan solusi. Kuncinya satu, saling memahami.Â
Dan karena secara logika laki-laki adalah seorang pemikir, maka yang mestinya memahami adalah dia, dalam hal ini suami. Ada tiga waktu yang mesti dipahami suami terhadap istri, bahwa di waktu tertentu perhatian ekstra harus dicurahkan dengan sepenuh hati kepada sang istri tercinta.Â
Di kala itu, istri yang tadinya secantik Angelina Jolie bisa tiba-tiba tampak sehoror Mak Lampir. Saat yang dimaksud terjadi tiap bulan, sebuah siklus yang tidak bisa dihindari dan akan terus-terusan terjadi secara alami.
Ini adalah saat yang dimaksud:
1.PMS (tau kan artinya? Ga usah dijelasin lah)
2.Tanggal Tua
3.Sakit Gigi
Di saat yang dimaksud biasanya istri bisa lebih sensitif, akan lebih perasa dari sebelumnya yang udah perasa. Lebih gampang ngambekan, betean. Setidaknya itu yang penulis simpulkan berdasarkan pengalaman pribadi.Â
Sebetulnya semua masalah tersebut bisa dilewati dengan baik. Saat PMS, penulis biasanya lebih memilih banyak diam jika tak ingin masalah kentut saja bisa jadi ajang adu mulut yang lebih gahar dari debat ILC antara Adian Napitupulu dan Rocky Gerung.