Ritual ; Spritual Pertama Ramadhan
Oleh : Ardiansah P
Ritual rame di malam pertama Ramadhan , sepi pada malam-malam berikutnya.
masjid-masjid penuh terisi hingga sesak dimalam pertama, pada malam kedua ketiga dan seterusnya hilang beberapa orang dalam saffnya (barisan).
Di Bulan ramadhan berbondong-bondong gelar pawai obor bentuk Gembira menyambut nya namun  Lesu menjalankannya.
Begitulah Fenomena sosial yang kerap terjadi di hari puasa pertama, puasa menjadi ritual tahunan yang meriah di hari pertama.
Hari pertama itu pulalah terjadi riuh dalam penetapan puasa  antara Muhammadiyah dan NU dua organisasi terbesar Islam di Indonesia,   ritual penetapannya pun berbeda-beda Muhammadiyah menentukan dengan hisab, NU menentukannya dengan melihat hilal.
Muhammadiyah berpandangan 2 April dan NU berpandangan puasa jatuh pada 3 April 2022
Hal diatas adalah beberapa bentuk ritual-ritual puasa pada hari pertama.
Ritual adalah sebuah budaya dari sekelompok masyarakat, yang merupakan sebentuk rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk tujuan dan maksud tertentu. Wikipedia.
 Dalam KBBI Ritual berkenaan dengan Ritus (Tata cara upacara keagamaan).
Ritual seharusnya menjadi simbol kita beragama bentuk aktualisasi dari spritual kepada Tuhan bukan hanya menjadi Ritual yang hanya simbolisme semata.
Ibadah itu ada dua Berupa Ritual dan Sosial.
Puasa termasuk ibadah ritual yang diwajibkan perindividu. Sedangkan sosial apapun itu selagi ada nilai-nilai kebaikan dan dilakukan karena Allah tanpa melanggar syariatnya.
Puasa dalam arti yang umum adalah tidak makan dan tidak minum yang dilakukan di abad ini dengan
berbagai motif. Biasanya untuk menjaga kesehatan, dalam rangka berdiet, merupakan ungkapan solidaritas atau sebagai protes sosial, yang semuanya memiliki eseni yang sama, yaitu untuk
mengendalikan diri (self control). Begitupun puasa sebagai ritual dalam Islam, yang setelah kita melakukan dan menghayatinya maka akan menimbulkan sikap kontrol diri terutama berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan faali dan berkembangnya potensi diri agar mampu membentuk diri sesuai dengan citra Allah, takhallaqu bi akhlaq Allah, (M. Quraish Shihab;Membumikan Al-Qur'an).
Ibadah ritual dalam Islam etensitas yang bertemu antara simbol dan aktualisasi, bukan hanya berhenti pada simbol-simbol saja, Ritual yang menunjukan bahwa datangnya Ramadhan dengan berbagai bentuk simbolis pada kenyataannya kerap kali terjadi, aktualisasi dalam membentuk citra diri kurang diminati, adat dan kebiasaan seperti itu akhirnya melembaga dan membentuk tradisi menyebabkan ramai di hari dan malam pertama, namun sunyi tindakan pada hari-hari dan malam-malam berikutnya.
Ritual Puasa seharusnya menjadi penghayatan dan perenungan yang begitu mendalam kepada Allah SWT hingga membawa kepada ketenangan mengingatnya.
Ritual Puasa adalah hubungan langsung dengan Allah secara vertical, ada ikatan batin dengan Allah melalui simbol ramadhan, puasa adalah sarana untuk berhubungan langsung kepada Tuhan, tentang tata cara penetapan memakai hitungan tradisional dan melalui Hisab adalah hal yang berdasar dan sah keduanya, tak perlu menjadi kisruh dan saling menyalahkan.
Puasa Ramadhan menjadi Simbol sejarah yang terintegrasi kepada nabi-nabi sebelumnya agar mampu membetuk citra diri menjadi Taqwa, yang mengantarkan manusia bukan hanya terjebak pada simbol-simbol ritual belaka, namun menjadi ritual spritual dimanapun kapanpun dan dalam kondisi apapun Kita mengaktualisasikan hubungan dengan Tuhan Semesta Alam sebagaimana Nabi Muhammad SAW untuk menjadi suri tauladan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H