Mohon tunggu...
Imam Punarko
Imam Punarko Mohon Tunggu... Guru - Aktivitas membaca dan menulisnya

seorang pengajar yang belajar

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Mengoptimalkan Waktu Sebelum Tidur Bersama Keluarga Secara Efektif, Begini Caranya

25 April 2018   08:24 Diperbarui: 25 April 2018   09:27 811
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Era teknologi seperti sekarang ini menyebabkan banyak keluarga yang mengganti waktu bersama keluarganya dengan gadget. amat disayangkan kegiatan gadget bahkan menyebabkan banyak orang yang dekat menjadi jauh, dan yang jauh seakan dekat. padahal secara dampak sosial hubungan melalui gadget dan media sosial minim nilai empati. seseorang hanya dikatakan dekat seandainya ia berada dalam jaringan yang sama atau online.

keluarga yang harusnya banyak mengaktifkan waktunya bersama saat ini banyak dipisahkan oleh rutinitas harian. padahal seharusnya keluarga yang memiliki kualitas hubungan yang baik minimal satu hari sekali melakukan interaksi bersama seperti ngobrol atau bertukar pikiran. pada kenyataanya hal itu semakin sulit kita temui diera sekarang ini. hubungan dekat dengan keluarga hanya sebatas moment seperti jalan-jalan atau tamasya.

waktu yang harusnya menjadi optimal adalah waktu kita melepas lelah pulang setelah aktifitas seharian. kualitas waktu terbaik berkumpul keluarga ini diantaranya setelah magrib sampai seluruh keluarga terlelap. namun, banyak diantara keluarga malah memilih kesibukan masing-masing di jam-jam ini, dan secara jangka panjang tentu ini tidak baik terhadap keluarga.

beberapa hal yang dapat kita lakukan selaku keluarga, dan dalam rangka merajut hubungan antar keluarga adalah :

1. Makan Malam Bersama

Kegiatan makan bisa dilakukan secara bersama, misal; anak di haruskan untuk terlibat dalam kegiatan makan malam, menyiapkan makan malam dan merapikan makan malam bersama-sama. momen makan malam bisa diisi dengan bercerita antar anggota keluarga, menanyakan kesulitan dalam aktivitas dan mencari solusi bersama dari masalah diantara anggota keluarga. bisa dibayangkan hal ini bila dilakukan secara rutin, tentu antara keluarga terjalin harmonisasi bersama dan empati yang baik.

2. Matikan Televisi dan buat permainan

Televisi tentu merupakan sarana berkumpul bagi sebagian besar keluarga di Indonesia. banyak acara populer tayang pada jam-jam malam. padahal kebersamaan keluarga adalah sesuatu yang mahal. alangkah baiknya matikan televisi dan mulai membuat sebuah permainan bersama. buatlah lomba menyanyi, lomba baca puisi, lomba balap karung, atau apapun yang dapat menghadirkan keceriaan bagi keluarga.

3. Introspeksi Bersama

waktu introspeksi bersama merupakan waktu dimana keluarga melakukan evaluasi terhadap keseharian masing-masing, menceritakan pengalaman yang pernah dirasakan dalam menghadapi sebuah permasalahan, dan menarik input dari masing-masing anggota keluarga. kegiatan ini tidak perlu dibuat serius, yang utama adalah keseriusan seluruh anggota keluarga. efek positif dari introspeksi adalah keluarga akan lebih siap dalam menghadapi masalah yang dihadapi secara bersama-sama, anak juga akan memiliki mental dan kesiapan dalam setiap resiko yang ada dimasa yang akan datang.

4. Mencari Feedback

Mintalah Feedback pada keluarga agar keluarga, agar tercipta rasa empati antara sesama keluarga. hal ini pernah dilakukan oleh salah satu Penulis buku terkenal, Jane Austen. Pernah membaca atau menonton kisah Pride and Prejudice? Penulis buku ini memiliki kebiasaan di mana ia membacakan cerita-cerita miliknya yang belum selesai kepada sang keluarga untuk mendapat masukan dari mereka. meskipun keluarga kita bukan penulis, namun kadang menceritakan dan meminta feedback pada keluarga akan menciptakan keharmonisan antara keluarga.

5. Ciptakan Waktu Flexible

buatlah kegiatan yang tak terduga, kejutan dengan memberikan hadiah yang tak terduga, membeli makan yang berbeda yang bisa di nikmati bersama, dll. kegiatan flexible diciptakan dalam kondisi dalam rangka menghibur kemurungan antara anggota keluarga. sehingga hiduplah suasana malam hari dan membantu mengobati masalah yang dihadapi salah satu anggota keluarga.

Keluarga adalah harta yang paling berharga, hal ini yang penulis ingat dalam serial film keluarga cemara. film ini memang sangat terkenal tentu di Indonesia. memang kondisi keluarga cemara saat ini dan yang saat ini ada, dan mungkin kondisi keluarga kita jauh berada diatas dibandingkan apa yang digambarkan dalam tokoh yang ada dicerita. kunci dalam film ini adalah komunikasi, dimana dalam kondisi terhimpit secara ekonomi sekalipun, kebahagiaan keluarga bisa didapatkan dalam setiap adegan dalam film ini.

Kitalah yang mewujudkan keluarga cemara kita masing-masing dalam kehidupan nyata melalui interaksi antara keluarga.

semoga bermanfaat

imam punarko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun