Ketika para dewa ingin menyeimbangkan Pulau Jawa yang miring, mereka menciptakan Merapi...
Syahdan, sewaktu pulau Jawa diciptakan, pulau ini miring ke barat akibat terlalu berat menyangga gunung Jamurdwipa yang ada di ujung pulau Jawa sebelah barat. Dewa Krincingwesi khawatir dengan keadaan tersebut. Dia merasa kondisi itu akan membahayakan kehidupan manusia. Oleh karena itu, ia berinisiatif memindahkan gunung Jamurdwipa ke tengah pulau Jawa sehingga pulau Jawa tidak miring lagi.
Pada saat yang sama, di tengah pulau (tepatnya di lokasi pemindahan gunung Jamurdwipa) ada dua orang empu kakak beradik, Empu Rama dan Permadi, yang tengah bekerja membuat keris pusaka Tanah Jawa. Mereka diperingatkan untuk meninggalkan tempat kerjanya karena di situ akan diletakkan gunung Jamurdwipa. Namun, kedua empu tersebut menolak karena pekerjaan mereka belum selesai dan tetap melanjutkan pekerjaannya.
Mendengar penolakan tersebut, Dewa Krincingwesi murka. Gunung Jamurdwipa diangkat dan dijatuhkan tepat di lokasi kedua empu tersebut bekerja. Sontak, kedua empu itu pun meninggal. Terkubur hidup-hidup karena kejatuhan gunung Jamurdwipa. Sebagai kenangan atas peristiwa tersebut, gunung yang baru saja dipindah itu kemudian dinamai merapi yang berarti perapian Empu Rama dan Permadi.
Meski demikian, bahan keris yang masih dalam proses pengerjaan tidak bisa dipadamkan kecuali oleh Empu Rama dan Empu Permadi. Bahan keris tersebut akhirnya terus membesar. Karena terus membesar, tekanannya terus meningkat dan menyebabkan semburan yang membakari bebatuan dan tanah. Pada akhirnya tanah dan bebatuan tersebut menimbulkan lubang yang semakin hari semakin luas dan sekarang menjadi kawah.
[caption id="attachment_326956" align="aligncenter" width="150" caption="Piknik di Merapi"][/caption]
[caption id="attachment_326957" align="aligncenter" width="150" caption="Merapi dan Ketenangannya"]
Note:
1. Ada lakon wayang yang sama dengan legenda di atas dengan judul Makukuhan
2. Para ahli geologi berpendapat bahwa ada empat babakan dalam sejarah merapi: PRA MERAPI ( + 400.000 tahun lalu ), MERAPI TUA ( 60.000 – 8000 tahun lalu ), MERAPI PERTENGAHAN ( 8000 – 2000 tahun lalu ), MERAPI BARU ( 2000 tahun lalu – sekarang )
3. foto2 berasal dari ktliv.nl kami tidak memiliki hak apapun atas foto tersebut
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H