Mohon tunggu...
Puluh Sekar Setyaningrum
Puluh Sekar Setyaningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang dalam Pemindahan IKN

20 Agustus 2023   20:10 Diperbarui: 24 Agustus 2023   06:06 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia adalah rencana besar yang memperhatikan kelestarian
lingkungan. Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang (RHLBT)
adalah komponen penting dari upaya ini. Program ini dianggap sebagai solusi utama untuk
menjaga keseimbangan ekosistem alam dan mengurangi efek buruk yang disebabkan oleh
aktivitas pertambangan, yang sering meninggalkan kerusakan yang signifikan di tanah dan
lingkungan sekitarnya.

Tujuan RHLBT jelas dan relevan dengan pemindahan Ibu Kota Negara. Pertama dan terpenting,
program ini bertujuan untuk melindungi sumber daya alam yang melimpah di sekitarnya. Ini
termasuk melindungi air tanah dan keanekaragaman hayati dari dampak pertambangan yang
intensif. Selain itu, dengan melibatkan rehabilitasi, program ini berusaha mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan secara keseluruhan.

Fokus utama program ini adalah pemulihan ekosistem yang telah terganggu oleh aktivitas
tambang. Dengan menanam kembali tumbuhan asli yang sesuai dengan lingkungan setempat,
program ini berperan penting dalam memulihkan keseimbangan alam yang telah terganggu dan
memastikan bahwa kerusakan yang telah terjadi dapat diperbaiki.

Dalam konteks pemindahan Ibu Kota Negara, banyak jurnal ilmiah yang mendukung Program
Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang. Misalnya, penelitian berjudul
"Rehabilitasi Hutan Tropis yang Terdegradasi untuk Pemulihan Karbon dan Air" yang ditulis
oleh Ali et al. (2018) menunjukkan betapa pentingnya rehabilitasi hutan tropis untuk pemulihan
karbon dan air. Penelitian ini memberikan bukti ilmiah tentang bagaimana penanaman kembali
hutan dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan penyediaan air bersih, yang sangat
relevan untuk upaya yang dilakukan untuk mengurangi emisi karbon.

Selain itu, jurnal Parrot et al. (2016), "Rehabilitasi Lahan Bekas Tambang dan Perlindungan
Lingkungan: Evaluasi Kriteria Keberhasilan dan Fungsi Restorasi," membahas prinsip-prinsip
utama dalam rehabilitasi lahan bekas tambang. Studi ini memberikan wawasan yang berharga
tentang bagaimana program rehabilitasi dapat digunakan dengan baik dalam konteks
pemindahan Ibu Kota Negara yang sedang berlangsung.

Terakhir, dalam jurnal yang ditulis oleh Sutomo et al. (2019), "Reforestation and Carbon
Sequestration in Tropical Forests: A Case Study from Sumatra, Indonesia", terdapat informasi
tentang seberapa efektif penanaman kembali hutan di Sumatra dalam mengurangi emisi karbon.
Fakta-fakta ini sangat relevan dengan rencana pemindahan ibu kota Negara Indonesia untuk
menjadi lebih ramah lingkungan.

Secara keseluruhan, pemindahan Ibu Kota Negara sangat dipengaruhi oleh Program
Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang (RHLBT). Program ini sangat
bermanfaat karena berfokus pada konservasi sumber daya alam, mengurangi dampak
lingkungan, dan pemulihan ekosistem (Ali et al., 2018; Parrot et al., 2016; Sutomo et al., 2019).
Program ini bekerja dengan baik dan memiliki dasar ilmiah yang kuat untuk diterapkan.

Program ini akan menjadi komponen penting dalam membangun Ibu Kota Negara yang
berkelanjutan secara lingkungan jika diterapkan dengan cermat dan direncanakan dengan baik.
Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang (RHLBT) melakukan
banyak hal untuk menjaga ekosistem alam. 

Selain itu, melalui penanaman kembali hutan dan
pemulihan lahan bekas tambang, program ini menciptakan lapangan kerja baru dalam bidang
pelestarian alam dan pemulihan lingkungan. Hal ini berkontribusi pada penurunan tingkat
pengangguran di daerah-daerah yang berdekatan dengan lokasi pemindahan Ibu Kota Negara.
Selain itu, RHLBT memberi masyarakat setempat kesempatan untuk belajar dan berlatih.

Melalui partisipasi aktif masyarakat dalam upaya reklamasi dan rehabilitasi, pengetahuan dan
keterampilan baru diperoleh, yang dapat digunakan dalam upaya pelestarian alam dan
lingkungan. Selain itu, hal ini meningkatkan hubungan antara pemerintah dan masyarakat lokal,
menumbuhkan kepercayaan dan kemitraan yang penting untuk keberhasilan program ini.

Oleh karena itu, Program Rehabilitasi Hutan dan Reklamasi Lahan Bekas Tambang (RHLBT)
adalah langkah penting dalam pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia. Program ini membawa
banyak manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat setempat dan menjaga lingkungan alam
serta mengurangi efek negatif dari pertambangan. Program ini memiliki dasar ilmiah yang kuat
dan merupakan bagian penting dari upaya untuk membuat Ibu Kota Negara yang berkelanjutan
dan ramah lingkungan.

#Amerta2023 #KsatriaAirlangga #UnairHebat #AngkatanMudaKsatriaAirlangga
#BanggaUNAIR #BaktiKamiAbadiUntukNegeri #Ksatria7_Garuda24
#ResonansiKsatriaAirlangga #ManifestasiSpasial #GuratanTintaMenggerakkanBangsa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun