Mohon tunggu...
Pulo Siregar
Pulo Siregar Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat Advokasi Nasabah

Pegiat Advokasi Nasabah melalui wadah Lembaga Bantuan Mediasi Nasabah (LBMN). Pernah bekerja di Bank selama kurang lebih 15 tahun. Penulis buku BEBASKAN UTANGMU. Melayani Konsultasi/Advokasi Nasabah. WA: 081139000996 Email: lembagabantuanmediasi@gmail.com Website: www.medianasabah.com

Selanjutnya

Tutup

Financial

Asset MayBank Hanya 166 Trilyun Kenapa Hotman "Mark Up" Jadi 175 Trilyun?

17 November 2020   11:58 Diperbarui: 17 November 2020   12:20 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Channel YouTube Kompas TV

Lagian, sebenarnya untuk apa Si Hotman ini mengkait-kaitkan Total Asset yang disebut-sebutkan itu dengan Hak Nasabah? Bukan kah itu bisa menjadi boomerang buat pihak MayBank?

Tarohlah kita ikuti dulu untuk sementara omongannya  dengan Total Asset yang 175 Trilyun itu.

Pertanyaannya. Emang yang 175 Trilyun itu milik pihak MayBank semua?

Itukan paling tidak sekitar 90 % Uang Winda Earl-Winda Earl yang lain dalam bentuk Giro, Tabungan, atau Deposito.  Kalau Total Assetnya 175 Trilyun berarti paling tidak 160 Trilyun itu simpanan-simpanan Nasabah. Simpanan Winda Earl-Winda Earl yang lain. Karena Bank hanya menjalankan fungsinya sebagai Intermediasi yaitu menghimpun dana masyarakat lalu menyalurkannya Kembali kepada masyarakat yang membutuhkan.

Lah kalau semua Nasabah satu perasaan dengan Winda Earl, lalu mengambil  semua simpanan-simpanan mereka, apa MayBank tidak kolaps?

Pihak MayBank perlu mengingatkan si Hotman ini. Statement seperti itu  bisa membahayakan MayBank. Bisa menjadi Boomerang seperti yang saya sebutkan tadi.  

Pantasan juga si mantan Kepala Cabang yang sudah jadi tersangka dan ditahan itu   bebas sebebebasnya "mengobok-obok" Simpanan Nasabahnya ketika masih aktif dulu, karena mungkin  satu pemahaman dengan si Hotman, Asset yang ada itu merupakan "milik  sendiri".

Oleh karena itu, untuk menghindari salah pengertian, ada baiknya  pihak-pihak terkait memberi penjelasan.

******

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun