Berawal dari nol kilometer Citarum yang pernah kukunjungi, tersisa sebuah rasa meronta di relung jiwa.
Apa yang harus kuperbuat demi Citarum Harum?
Itulah yang menjadi tanya dalam rasa yang ada. Aku tak pernah berpikir untuk terlalu dalam dengan rasa ini, namun entah mengapa pada akhirnya aku hatus menulis di sini.
Dengan goresan ini kuberharap akan ada jejak yang kelak akan terpijak di masa mendatang. Atau bahkan tulisanku ini dapat menyebarkan keharuman tentang Citarum.
"Citarum Harum Juara" sebuah Program Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mulai digaungkan sejak tahun 2018 telah dapat mencetak jejak indah di mata dunia.
Yang dahulu Sungai Citarum dikenal dengan "Sungai Terkotor di Dunia" dalam jangka waktu dua tahun ini telah dapat menunjukkan dirinya dengan sebuah perubahan.
Dimulai dengan perubahan dari hulu sungai Citarum di Situ Cisanti telah menjadi salah satu destinasi wisata yang mulai dilirik oleh banyak orang. Hal ini dapat tercipta karena adanya kerja sama pemerintah yang diwakili oleh Satgas Citarum Harum dengan elemen-elemen lain juga masyarakat yang berada di sekitar bantaran sungai citarum.Â
Mereka berupaya keras dalam kegiatan pembersihan sungai citarum dari sampah. Seperti yang telah mereka tunjukkan dengan kerja nyata sebagai agen-agen penerus atau kepanjangan tangan pemerintah dalam Program Percepatan Citarum Harum ini.
Mereka yang tersebar di beberapa kecamatan di Bandung, dengan penuh dedikasi telah memberikan warna baru tentang sungai citarum. Pada akhirnya hasil kerja mereka pun mendapatkan apresiasi penghargaan sebagaimana mestinya.
Sungguh menjadi sebuah motivasi bagiku untuk terus mengajak walau hanya dengan goresan kecil jemariku ini. Aku ingin memberitahukan pada dunia, bahwa masih banyak orang-orang yang peduli dengan kelestarian alam ini.