Purwakarta yang identik dengan pendidikan berkarakter telah beberapa bulan ini melaksanakan Program Tatanen Di Bale Atikan. Program ini diluncurkan oleh Dinas Pendidikan Purwakarta yang harus dilaksanakan oleh setiap sekolah ketika masa pandemi covid-19.
Tatanen Di Bale Atikan sama dengan artinya bercocok tanam di sekolah.
Menurut Kadisdik Purwakarta, Progran Tatanen Di Bale Atikan merupakan salah satu program yang mengintegrasikan Pembelajaran Abad 21 dengan keharusan memasukkan 4 hal penting, yaitu :
1. PPK (Penguatan Pendidikan Karakter)
Sebagai salah satu tujuan membangun harmoni manusia dengan alam.
2. Literasi
Dengan mengenal alam dan memanfaatkan banyak hal yang berada di lingkungan.
3. 4C (Communication, Creativity, Critical Thinking and Collaboration)
Hal tersebut akan tampak dalam proses berlangsungnya program ini.
4. HOTS (Higher Order Thinking Skill)
Yang diperlukan dalam proses penanaman dengan berbagai kompetensi inti, antara lain: Spiritual; Sosial; Pengetahuan; Keterampilan.
Demikian dirangkum dari Tulisan ke-278 pada halaman web Dinas Pendidikan Purwakarta.
Dengan program tatanen di bale atikan, anak-anak sekolah dibentuk dengan penguatan karakter yang religius, gotong royong, kreatif, tekun, berbudaya serta berbudi pekerti luhur.
Karakter religius yang dapat menanamkan sifat selalu bersyukur dengan anugerah Tuhan yang telah menciptakan semesta alam ini yang sudah seharusnya untuk selalu dijaga dan dilestarikan.
Gotong royong, dalam proses bercocok tanam di sekolah sangat diperlukan sekali kerja sama agar kegiatan ini dapat terlaksana dengan baik dan mencapai keberhasilan sesuai harapan.
Kreatif, anak-anak akan mampu mengembangkan daya pikirnya untuk memanfaatkan lingkungan sekolah agar dapat ditanami tanaman yang bisa bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari.
Tekun, sikap yang selanjutnya dapat tumbuh pada setiap anak yang mewajibkan anak untuk selalu rajin merawat tanaman mereka hingga akhirnya berbuah.
Berbudaya dan berbudi pekerti luhur, salah satunya anak tidak akan lupa dengan budayanya sendiri yang sejak dulu bertani atau bercocok tanam sehingga tertanamlah rasa cinta tanah airnya.
Tatanen di bale atikan sebagai penguatan pendidikan tentunya ada banyak harapan di sini. Salah satunya dengan program ini diharapkan anak-anak sekolah sebagai generasi penerus bangsa ke depannya akan dapat menciptakan swasembada pangan dan lapangan pekerjaan sendiri yang akhirnya dapat membantu pembangunan ekonomi kerakyatan.
Di Hari Anak Sedunia ini, selaras dengan keadaan yang sedang berada di masa pandemi, sudah sepantasnyalah kita dapat memberikan kebermanfaatan untuk negeri ini.
Program Tatanen Di Bale Atikan bisa dijadikan sebagai kesempatan untuk lebih produktif lagi walaupun di masa pandemi. Anak-anak pun takkan terpaku terus dengan gadget yang selama ini menjadi sahabat mereka dengan pembelajaran online.
Tatanen di bale atikan dilaksanakan secara bergiliran dengan jadwal piket yang sudah ditentukan, seperti yang telah dilaksanakan di SMPN 3 Pasawahan Purwakarta selama ini.
Tampak sekali anak-anak sekolah sangat antusias sekali dengan program ini sebagai selingan pembelajaran online. Mengapa demikian?
Karena mereka dengan leluasa bisa menghirup udara segar di lingkungan sekolah dengan bercengkrama bersama guru dan teman-temannya kebahagiaan pun tercipta. Namun tak lupa dengan protokol kesehatan tentunya.
Selamat Hari Anak Sedunia.
Dunia Anak Adalah Dunia Bahagia.
Ceria di masanya dapat menuntun mereka menjadi sosok dewasa yang sewajarnya.
Purwakarta, 20 Nopember 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H