Mohon tunggu...
Ina Widyaningsih
Ina Widyaningsih Mohon Tunggu... Administrasi - Staf TU SMPN 3 Pasawahan

Penyair Pinggiran

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Bibiyeku Meleleh

24 Mei 2020   08:48 Diperbarui: 24 Mei 2020   08:59 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bibiye oh... Bibiye!

Hari ini memang hari raya idul fitri, 

hanya saja suasananya yang sepi karena pandemi. 

Betapa sedihnya hati ini, 

duduk di teras rumah hanya senyum dan sapa saja yang bisa kuberi. 

Tak ada silaturahmi semua demi menjaga diri.

Lantas bagaimana dengan bibiyeku ini?

Tentu kawan ada yang belum mengetahui, apa sih "bibiye" ini?

Bibiye adalah sebuah menu khas lebaran di keluarga kami. Secara turun temurun bibiye pasti akan hadir di hari raya. Ciyee... Kaya apa aja ya kok dibilang hadir, hee...

Sebuah tradisi yang entah dimulainya kapan, bibiye ini adalah menu wajib yang harus tersedia di meja makan pada saat lebara.

Bibiye merupakan campuran beberapa masakan yang diaduk secara merata dalam satu wajan. Masakan utama untuk menjadi bibiye adalah sambal goreng kentang ati ampela, mie goreng campur sayuran, tumis buncis dan acar mentimun.

Sejak dulu masih remaja, resep bibiye ini telah diturunkan oleh nenekku. Nah dari keempat macam masakan tadi jika sudah matang maka dicampurkanlah semuanya diaduk rata dengan api kompor yang kecil. Jangan sampai kelupaan untuk terus mengaduk bibiye dalam beberapa jam tertentu sesuai keinginan.

Setelah melewati proses tersebut bibiye akan tambah terasa nikmat dan lezat untuk disantap. Lumayan pegel gaess... Mengaduk bibiye memerlukan keuletan juga tentunya. Karena semakin lama ia digarang di atas api kompor yang kecil, bibiye tersebut akan menjadi kerak yang rasanya uenak tenan. 

Jika tanpa proses tersebut bibiye akan menjadi basi dan tidak enak dimakan. Nah sudah bisa dibayangkan bukan? Seperti apa rupa bibiye ini, coba bisa dilihat di fotoku ini.

Bibiye yang baru diaduk
Bibiye yang baru diaduk
Makan bibiye itu asyik banget dengan ketupat, bisa dilengkapi juga dengan semur daging juga opor ayam. Wahh... Sudah pasti enak dong!

Namun... Sayang, lebaran kali ini bibiye hanya bisa dinikmati keluarga sendiri. Biasanya saudara jauh yang berdatangan ikut menikmati, mereka hanya bisa melihat dari kejauhan alias membayangkannya saja.

Jadilah bibiyeku sepi peminat, ia hanya menunggu siapa pun saudara yang ingin datang berkunjung. Bibiyeku meleleh seperti perasaan hati ini yang sedih.

Kutelpon saudara mungkin berkenan datang ke rumah untuk menikmati bersama bibiye ini. Namun mereka hanya memberi salam silaturahmi di telpon saja. Ada beberapa juga yang bersedia datang, walaupun harus kutegaskan untuk melaksanakan protokol kesehatan sebagaimana mestinya demi kebaikan bersama.

Bibiye oh... Bibiye!

Bersabarlah, semoga saja nanti siang atau sore akan ada yang datang menikmatimu.

Tapi jangan lupa pake masker dan cuci tangan dong tentunya jika mau datang bersilaturahmi.

Padahal lebaran kali ini bibiyenya tak sebanyak seperti biasanya, karena memang keadaan pun cukup sulit juga. Mudah-mudahan saja saudaraku yang datang bisa kebagian semua bibiyenya.

Bibiye oh... Bibiye!

Melihatmu itu membuat hati tersentuh pilu.

Aromamu mengingatkanku pada waktu yang telah lalu, saat idul fitri tanpa pandemi.

Semoga badai ini cepat berlalu, sehat semua duhai negriku. Aamiin.

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1441 H.

Minal aidin walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin.

img-20200407-wa0046-5ec9d1d1097f3609763fea44.jpg
img-20200407-wa0046-5ec9d1d1097f3609763fea44.jpg

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun