Mohon tunggu...
puji utami
puji utami Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Hanya seorang ibu dari anak-anak yang semoga bermanfaat untuk sesama....

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sekolah TK, Pilih yang Agamis atau Nasionalis?

25 September 2021   23:13 Diperbarui: 25 September 2021   23:20 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

www.pngwing.com 

Anakmu kok nggak sekolah di sekolah A, B, atau C? Di sana Pendidikan agamanya bagus, ada hafalannya, pakaiannya juga khusus, kan masin kecil, pendidikan agama itu harus utama, biar nanti kalau sudah besar pinter ibadahnya....bla bla bla......

Pasti sering denger yang begitu kan?

Ya, saya juga seorang ibu 'yang juga galau saat akan memilihkan sekolah untuk anak. Karena banyak juga tekanan kanan kiri, seperti saudara, teman dan juga orang tua. Tapi, bagaimana anak kita berkembang itu juga pilihan kita sebagai orang tua, selain takdir Tuhan tentunya.

Anak saya masuk di TK swasta, yang biasa saja. Nggak harus setiap pekan hafal ini itu. Pakaiannya juga biasa, rok di bawah lutut dan baju pendek. Ya samalah seperti saat saya dan ayahnya masih kecil dulu.

Bagi banyak orang, sekolah ini tentu sangat tidak agamis. Pakaiannya juga masih terbuka gitu, rambutnya masih kunciran dengan tali rambut warna-warni.

Tapi entah kenapa, menurut saya sekolah ini justru sangat agamis. Kenapa? Karena di sekolah ini, anak saya mengenal bahwa temannya ada yang dari daerah lain, mengenal ada temannya yang beragama lain, gurunya ada yang beragama lain, mengenal bahwa si A berambut keriting, si B berkulit putih dan si C berkerudung.

Bagi saya, dia harus mengenalnya sejak kecil agar dia bisa menghormati orang lain yang berbeda, yang tidak sama dengannya.

Soal agama dan sang pencipta, jelas saya mengenalkan padanya. Tapi dengan kasih, dengan cinta, bukan dengan paksaan agar dia tahu bahwa agama yang dia kenal ini memang penuh kasih, dan ada juga agama lain dengan cara beribadah yang berbeda-beda.

Anak saya, memang belum hafal surat-surat, ayat-ayat yang banyak. Tapi setidaknya bagi seseorang yang beragama, dia tahu bagaimana cara dia beribadah pada Tuhan, bagaimana cara dia memuja Tuhan dan membaca ayat-ayat sucinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun