Mohon tunggu...
Puji Triana Rahayu
Puji Triana Rahayu Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pahlawan Hidupku

27 Juni 2022   13:50 Diperbarui: 27 Juni 2022   17:44 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Bapak adalah lelaki pertama yang aku cintai dan orang yang paling menyayangiku dengan segala kemampuan nya. Dalam darahku mengalir pula darah beliau, dengan nafkah dan semangat nya nadiku berdenyut. 

Pertama kali aku terlahir di dunia,suara beliau lah yang pertama kali aku dengar,dari bisikan adzan dan Iqamah di telinga kanan kiri ku, yang menjadikan ku manusia seperti saat ini. Semoga kelahiranku di dunia mampu membahagiakan penantian nya,yang merindukan sesosok bayi perempuan yang ingin beliau miliki saat itu.

Terlahir sebagai satu-satunya anak perempuan dalam keluarga, menjadikan ku teramat disayang dan dimanjakan oleh kedua orang tua ku, terutama bapak.

Aku masih ingat betul, setiap liburan sekolah tiba,bapak selalu menjemputku dari rumah simbah di kota Blora tempat ku dibesarkan dengan penuh kasih sayang oleh kakek nenek serta om dan bulikku. Saat berada di rumah bapak,aku selalu dimanjakan bak putri raja, dimana bapak selalu menanyakan apa yang aku sukai,apa yang ingin aku beli,apa yang ingin aku makan bahkan obyek wisata mana yang ingin aku kunjungi. 

Ketika masa remaja ku tiba,tak henti-hentinya bapak memberikan banyak nasehat kehidupan padaku, seperti bagaimana seharusnya aku berteman baik dengan sesama perempuan atau berteman dengan lawan jenis. Tak sedikit contoh nyata serta pengalaman wanita-wanita muslimah yang selalu beliau ajarkan kepadaku. 

Suatu hari ketika ada seorang pemuda yang ingin menjumpaiku di rumah,bapak lah orang pertama yang akan menemui pemuda tadi. Beliau memiliki prinsip jika pemuda tadi memiliki niat yang baik, pasti ia tidak kesulitan dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh bapak, sebaliknya jika sang pemuda tadi memiliki niat yang tidak baik,maka belum juga bapak menanyakan sesuatu, pasti pemuda tadi sudah  langsung balik kanan dan tidak melanjutkan niatnya berjumpa dengan ku. 

Menurut teman-teman ku, Bapak memiliki wajah yang sangar dan tidak bersahabat, apalagi jika beliau sudah bertanya yang bersifat menyelidik. Tapi menurutku pribadi, bapak memiliki sifat yang Arif, bijaksana dan selalu mengayomi utamanya kepadaku putri satu-satunya. 

Suatu hari sepulang kuliah,dengan naik kereta api,aku pernah dibuntuti oleh seorang pemuda berambut panjang,badan penuh tato dan celana jeans nya sobek disana sini. Di dalam kereta memang ada seseorang yang senantiasa memperhatikan ku,tapi aku acuhkan, karena aku tidak mengenalnya. 

Ternyata begitu aku turun dari kereta, ternyata pemuda tadi mengikuti ku dari belakang, karena jarak rumah bapak dekat dengan stasiun kereta api, sehingga aku berjalan kaki pulang ke rumah. Sesampainya di rumah,aku kaget ketika ibu memberitahu, bahwa bapak sedang mengintrogasi teman laki-lakiku. 

Tentu saja aku matur pada ibu bahwa aku tidak datang dengan siapapun. Ketika aku melihat ke serambi, ternyata bapak sedang menanyai pemuda yang aku lihat sepintas di dalam kereta tadi,sedang berbincang dengan bapak di bawah pohon jambu,di depan rumah yang waktu itu masih ada sebelum ditebang oleh bapak. Usut punya usut, ternyata pemuda tadi adalah anak temannya bapak yang dulu pernah terjebak ikut menjadi anak jalanan, kemudian tobat dan mondok di Jawa Timur. 

Setelah peristiwa itu,bapak mulai mewanti-wanti agar aku selalu berhati-hati baik dalam menyapa dan berteman dengan siapapun utamanya dengan orang yang baru saja aku kenal. Sejak saat itu,rasa kagum ku pada bapak semakin tebal, karena aku semakin yakin bahwa bapak selalu ingin memberikan yang terbaik kepadaku.

Beliau juga orang yang menjadi imam pertama dalam setiap sujud ku,dan beliau pula yang banyak mengajarkan padaku bagaimana memaknai hidup dan mengisi kehidupan dengan berbuat baik, selalu berlaku dan berkata jujur serta mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi ku. 

Demikian pula dalam keluarga lain,seorang bapak selalu mampu memberikan yang terbaik bagi seluruh anggota keluarga nya , bahkan seringkali para bapak mengorbankan kebahagiaan nya demi untuk membahagiakan orang yang mereka sayangi yaitu istri,anak-anak dan semua anggota keluarga yang menjadi tanggung jawab nya.

Dalam sebuah keluarga, seorang bapak selalu menjadi pilar utama bagaimana seharusnya keluarga itu berdiri dan menjalani hidup. Seorang bapak harus mampu menjadi imam dan pemimpin dalam segala hal. Seorang bapak memiliki tugas yang tidak ringan baik di tempat kerja,di luar rumah,di lingkungan masyarakat maupun di rumah. 

Mereka harus mampu menjadi contoh dan suri tauladan yang baik bagi orang-orang yang ada di sekitar nya, karena ia ditakdirkan memiliki pundak yang kokoh,tulang  rusuk yang kuat dan memiliki sifat melindungi dan memimpin, apapun latar belakang pendidikan, pekerjaan dan asal usul nya. 

Semoga para bapak di dunia memiliki sifat-sifat yang baik, sehingga setiap keluarga bisa mewujudkan keluarga yang sakinah mawadah warahmah di seluruh penjuru dunia.

     On the way,to Bali @ Banyuwangi - Situbondo Road ,Monday 1th holiday on 270622 at 14.50 

.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun