Peringatan Hari Kartini baru saja kita rayakan. Banyak momentum yang diselenggarakan sebagai sarana untuk memperingati sekaligus mengingat kembali perjuangan Kartini membebaskan kaum wanita dari belenggu adat dan tradisi yang berlaku pada saat itu. Pemakaian busana adat jawa atau berkebaya ke tempat kerja,ke sekolah tepat di hari lahir Kartini tanggal 21 April lalu, pelaksanaan lomba-lomba yang berkaitan dengan kiprah perempuan seperti lomba masak,lomba pidato, fashion show dan aneka jenis lomba diselenggarakan sebagai bukti ikut memeriahkan Hari Kartini pun diadakan.Â
Sebagai seorang muslim,seperti apakah kiprah dan gelora peringatan Hari Kartini yang seharusnya dilakukan  ? Kartini layaknya seorang "Pahlawan" bagi kaum wanita di Indonesia, berkat perjuangan Kartini-lah wanita-wanita di Indonesia bisa berkarya dan bekerja diluar rumah saat ini. Pun sama ,umat Islam juga memiliki banyak teladan wanita-wanita tangguh yang ikut membela dan menyiarkan agama Allah dengan semangat dan keberaniannya yang patut diacungi jempol. Wanita yang namanya disebut dalam Al-Qur'an Karim misalnya Siti Maryam adalah sosok wanita tangguh yang tidak hanya mampu bersabar atas ujian yang Allah berikan, namun dari  kisah bunda Siti Maryam kita bisa meneladani besarnya rasa cinta dan ketakwaannya kepada Allah SWT, meskipun himpitan,ujian,cobaan bahkan cercaan menderanya secara bertubi-tubi. Ada lagi wanita sholehah yang menjadi pendamping Rasulullah yang mulia yaitu Ibunda Siti Khadijah yang tidak hanya taat kepada suami, namun beliau juga menjadi wanita yang setia mendampingi dan mendukung dakwah Nabi termasuk merelakan harta bendanya untuk kepentingan Islam. Ada lagi Nusaybah binti Ka'ab yang ikut berperang menghunus pedang melindungi Nabi di masa perang Uhud dan beliau wanita pertama yang memiliki semangat juang menjadi prajurit di medan laga untuk melindungi Rasulullah dengan merelakan tubuhnya terluka oleh tusukan tombak,sayatan pedang bahkan di tebasan yang kedua belas pada  bahunya yang kemudian menjadikannya pingsan,namun semangat pantang menyerah dan ketakwaannya kepada perintah Allah SWT patut kita tiru. Masih banyak lagi wanita-wanita teladan dalam Islam yang patut kita teladani seperti Khawla Binti Al-Azwar, istri tercinta Nabi Aisyah binti Abu Bakar,Zainab binti Ali,Rabi'ah Al-Addawiyyah,Lubna of Cordoba,Al-Malika al-Hurra Arwa al-Sulayhi binti Ahmad dan masih banyak lagi contoh wanita-wanita pejuang Islam dengan berbagai kisah cerita yang bisa kita teladani.
Bagi kaum wanita dan remaja putri,seharusnya peringatan Hari Kartini menjadi momentum untuk selalu menjaga dan melaksanakan perintah Allah, meninggalkan segala yang dilarang-Nya,misalnya berbusana yang santun, tidak memperlihatkan anggota badan lain selain wajah dan telapak tangan, semakin menjadikan para wanita muslimah lebih dewasa dalam berpikir dan bertingkah laku,taat kepada suami atau orangtua dalam hal kebaikan dan ketakwaan kepada Allah SWT dan mengisinya dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat untuk kemajuan dan kebesaran Islam,misalnya aktif di kegiatan Remaja Masjid ,menjadi bagian dari organisasi-organisasi Islam,turut berkecimpung di kegiatan-kegiatan bakti sosial bersama PMI,PMR, pegiat di Panti Asuhan dan lain-lain, sehingga secara tidak langsung, kegiatan dakwah atau syi'ar untuk mengembangkan agama Islam tetap bisa terlaksana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H