Aku yang ada, dari serpihan yang tersisa.
Dari masa lalu, yang penuh kepalsuan.
Mengharapkan surga di dunia fana.
Tanpa batas, tanpa nafas.
Â
Masa kini, hasil masa lalu, awal masa depan.
Itu hanyalah ilusi yang diciptakan pikiran mu sendiri.
Jangan paksa mereka menerima mu.
Tapi buat mereka ada di tangan mu.
Â
Menumpuk warna masing-masing mimpi .
Membuatnya indah dalam mata.
Membuatmu berat menggenggamnya.
Dan akhirnya, kau terpenjara dalam dunia yang tercipta dari sekedar mimpi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!