Mohon tunggu...
Puji Mohamad Zulfiki
Puji Mohamad Zulfiki Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa ilmu komunikasi

hobi lari suka dengan topik sosial dan politik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Di Balik Nada Wali Band, Lebih dari Sekadar Lirik, Menyingkap Pesan Dakwah dalam Lagu Wali

24 Agustus 2024   00:45 Diperbarui: 24 Agustus 2024   00:54 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suka dengerin lagu Wali? Melodi yang catchy, lirik yang mudah diingat, Pasti kamu udah hafal banyak liriknya lagu terus ada lagu Wali yang bikin kamu ngerasa, "Eh, ini kayak lagi ngomongin gue banget nih!" Atau mungkin ada lirik yang bikin kamu merenung tentang kehidupan? Contohnya "Dunia hanya sementara, akhirat selamanya..." Siapa sih yang nggak kenal sama lirik lagu Wali yang satu ini? Lirik yang sederhana tapi penuh makna, kan?  Lagu-lagu Wali itu kayak punya kekuatan magis ya, bisa bikin kita langsung ngerasain apa yang lagi mereka omongin. Tapi, pernah enggak kamu bertanya-tanya, sebenarnya apa sih yang mau disampaikan oleh Wali Band lewat lagu-lagunya?

Nah, di balik lirik-lirik yang sederhana itu, ternyata ada pesan-pesan mendalam yang bisa kita jadikan pelajaran buat hidup kita.Ternyata, ada banyak pesan tersirat yang bisa kita temukan dalam lagu-lagu mereka. Yuk, kita bongkar bareng-bareng!

Wali (sebelumnya bernama Fiera) adalah grup musik pop melayu Indonesia yang berdomisili di Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Grup musik ini dibentuk pada tahun 1999. Anggota grup ini pada awalnya berjumlah 5 orang yaitu Farhan Zainal Muttaqin (vokal), Aan Kurnia (gitar), Hamzah Shopi (kibor), Ihsan Bustomi (drum), dan Nunu (gitar bas). Kelima personel band ini adalah lulusan pesantren dan sebagian merupakan merupakan alumni Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Nama Wali sendiri dipilih karena memiliki makna yang sangat dalam, yakni merujuk pada para wali songo yang dikenal sebagai penyebar agama Islam di tanah Jawa. 

Pada tahun 2005 mereka sempat memiliki single yang bertajuk Maafkan Aku Tak Setia, namun di pertengahan tahun 2006 Endang dan Raden tidak dapat lagi bergabung dengan mereka, karena ada kesibukan masing masing. Hengkangnya Endang dan Ridho meninggalkan masalah bagi Fiera band, pasalnya mereka kehilangan personel yang mengisi gitar 2. Namun permasalahan itu dapat terselesaikan dengan langkah efisiensi yakni menggantikan gitar 2 dengan console synthesizer untuk mempertebal harmonisasi lagu, dengan bergabungnya Ovie pemain console dan Nunu sebagai pembetot bass, nama Fiera berganti menjadi Wali. Dengan formasi itu Wali berhasil menembus dunia rekaman dengan collection perdana yang dirilis pada tahun 2008. Collection pertama mereka bertajuk Orang Bilang, dirilis pada tanggal 26 Maret 2008. Dalam collection tersebut, Wali mengandalkan lagu Dik sebagai hits single, dimana bintang sinetron Shireen Sungkar juga didaulat menjadi show video klip lagu tersebut. Lagu Dik yang menjadi andalan grup yang memasukkan unsur melayu itu tercatat hingga pertengahan Mei 2008, berhasil menjadi RBT (ring back tone) bagi sejuta pemilik ponsel. Ini menjadi indicator kesuksesan grup yang beranggotakan lima pria itu.

Sukses collection perdana, Wali akan segera merilis collection keduanya. Sebelumnya, Wali telah merilis lagu jagoan dari collection terbarunya, Cari Jodoh. Bahkan berkat RBT single Cari Jodoh ini, Wali mendapat hadiah umroh dari labelnya, Nagaswara. Namun di awal bulan Mei tahun 2009, Nunu sang pembetot bass menyatakan keluar. Tidak diketahui alasan pasti Nunu keluar namun isu yang beredar mengatakan bahwa terjadi keselisihan paham antara Nunu dan Faank tetapi berita itu langsung ditepis oleh Faank. Saat ini Nunu diberitakan sedang mengerjakan projek bersama Yuke Sampurna. Dalam momen Ramadan 2009, Wali juga mengeluarkan lagu religius yang berjudul Mari Sholawat. Selain bergelut di bidang musik, Wali ternyata juga tak mau ketinggalan untuk menjajal dunia film. Lewat judul Baik-Baik Sayang, Faank dan kawan-kawan unjuk kebolehan mereka beradu akting.

Pada bulan September 2012 Wali meluncurkan sebuah collection kompilasi terbaik yang diberi judul 3 in 1. Collection ini hanya dijual di gerai KFC di seluruh Indonesia. Collection ini memuat dua belas single pilihan dari empat collection studio sebelumnya, ditambah dua lagu terbaru "Cinta Itu Amanah" dan "Cari Berkah".

                                                                                                Pesan dakwah yang ada dalam lirik lagu Wali

1. Lagu TOMAT (Tobat Maksiat)  

Interpretasi Pesan Dari Lagu TOMAT

  • "Ingat mati, ingat sakit, ingatlah saat kau sulit": Baris ini mengingatkan kita akan realitas hidup yang pasti berakhir dengan kematian. Setiap manusia akan mengalami sakit dan kesulitan dalam hidupnya. Dengan mengingat hal ini, kita diharapkan lebih menghargai hidup dan tidak menyia-nyiakan waktu dengan melakukan perbuatan maksiat.
  • "Ingat ingat hidup cuman satu kali": Hidup di dunia ini hanyalah sementara. Kita tidak akan diberi kesempatan kedua untuk memperbaiki kesalahan. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk berbuat kebaikan.
  • "Berapa dosa kau buat, berapa kali maksiat, ingat ingat sobat ingatlah akhirat": Baris ini mengajak pendengar untuk merenung kembali atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Setiap perbuatan baik maupun buruk akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.
  • "Cepat ucap astafighrullahal'adzim": Kalimat ini merupakan ajakan langsung untuk segera bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Nah jika dikaitkan dengan beberapa ayat Al-Qur'an yang relevan dengan lirik lagu tersebut ada beberapa yaitu :

Ayat tentang Kematian dan Hari Akhir

Al-An'am ayat 31: "Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya itu, pasti akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah) yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan."

Al-Mu'minun ayat 102: "Dan katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku telah melapangkan untukku salatku, dan kepada-Mu ya Tuhanku aku bertawakal. Maka kepada-Nya-lah kamu kembalikan (semua urusanmu)."

Ayat ini mengingatkan kita akan kepastian kematian dan hari perhitungan. Ini sejalan dengan lirik lagu yang menyuruh kita untuk selalu mengingat kematian dan hari akhir.

Ayat tentang Perintah Bertaubat

Al-An'am ayat 120: "Maka bertobatlah kamu kepada Allah, mohonlah ampunan-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Az-Zumar ayat 53: "Maka bersegeralah kamu kepada Allah sebelum datang azab kepadamu, dan kamu tidak dapat memperoleh pertolongan."

Ayat-ayat ini menekankan pentingnya bertaubat dan memohon ampunan kepada Allah sebelum ajal menjemput. Hal ini sesuai dengan lirik lagu yang mengajak pendengar untuk segera mengucapkan "astaghfirullah".

Ayat tentang Dosa dan Akhirat

An-Nisa ayat 17: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka surga Firdaus sebagai tempat tinggal, mereka kekal di dalamnya; dan sesungguhnya seburuk-buruk tempat tinggal itu ialah neraka Jahannam, bagi orang-orang yang kafir, mereka kekal di dalamnya."

Ayat ini menggambarkan balasan bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh serta orang-orang yang berbuat dosa. Ini sejalan dengan lirik lagu yang mengingatkan kita akan pentingnya beramal saleh dan menghindari perbuatan maksiat.

2.  Lagu Si Udin Bertanya 

Interpretasi Pesan Dakwah Dalam Lagu Si Udin Bertanya

Pertanyaan Sederhana, Jawaban Mendalam dari Lirik ini mengajukan pertanyaan sederhana yang sering muncul di benak anak-anak, yaitu tentang doa. Dengan kata lain, lagu ini mengajak anak-anak untuk mulai mengenal dan mengucapkan doa.

Doa yang Diajarkan adalah Doa yang diajarkan dalam lagu ini adalah doa yang sangat populer dalam Islam, yaitu doa Qunut Nazilah. Doa ini memiliki makna yang sangat dalam, yaitu permohonan kepada Allah SWT untuk diberikan kebaikan di dunia dan akhirat, serta perlindungan dari segala keburukan.

Memperkenalkan Konsep Dunia dan Akhirat Melalui doa ini, anak-anak diperkenalkan dengan konsep dunia dan akhirat. Mereka diajarkan bahwa kehidupan dunia hanyalah sementara, sedangkan kehidupan akhirat adalah kehidupan yang kekal.

Arti Doa "Robbana Atina Fiddunya Hasanah Wa Fil Akhiroti Hasanah Wa Qina Adza bannar":

Robbana: Ya Tuhan kami

Atina: Berikanlah kepada kami

Fiddunya: Di dunia

Hasanah: Kebaikan

Wa fil akhiroti: Dan di akhirat

Hasanah: Kebaikan

Wa qina: Dan lindungilah kami

Adza bannar: Dari siksa neraka.

Ada Ayat Al-Qur'an yang Relevan dengan lagu ini, berikut ayatnya :

QS. Al-Baqarah ayat 201: "Dan mereka berkata: "Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."

  • Ayat ini secara eksplisit memuat doa yang sama seperti dalam lagu "Si Udin Bertanya". Ini menunjukkan bahwa doa tersebut memiliki dasar yang kuat dalam Al-Qur'an.

QS. Yunus ayat 10: "Katakanlah: "Siapakah yang dapat memberikan jaminan kepada kamu dari (azab) Allah, jika Dia menghendaki sesuatu keburukan bagimu atau menghendaki kebaikan bagimu?" Dan mereka tidak akan menemukan pelindung dan penolong selain Allah."

  • Ayat ini mengingatkan kita bahwa segala kebaikan dan keburukan berasal dari Allah. Doa kita adalah upaya untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan memohon kebaikan.

3. Lagu CABE (Cari Berkah)

Analisis Lirik:

"Banyak harta ngapain (Ngapain) / Kalo gak berkah pikirin (Pikirin)": Lirik ini menegaskan bahwa harta yang banyak tidak akan berguna jika tidak disertai dengan berkah.

"Punya harta gak mungkin (Gak mungkin) Dibawa mati": Lirik ini mengingatkan kita bahwa harta tidak bisa dibawa mati. Yang akan kita bawa hanyalah amal perbuatan kita.

"Hidup indah bila mencari berkah": Lirik ini menyimpulkan bahwa hidup akan terasa lebih indah dan bermakna jika kita selalu berusaha mencari berkah dalam segala hal bahkan dalam Al-Qur'an disebutkan yakni :

QS. At-Taghabun ayat 10: "Dan ketahuilah bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar."

QS. Al-Baqarah ayat 264: "Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh orang-orang yang bakhil) adalah seperti hujan yang turun dari langit, lalu tanaman-tanaman bumi menjadi subur, kemudian tanaman itu menjadi kering dan hancur luluh, kamu lihatlah; angin topan telah menerbangkannya. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Lagu "Cari Berkah" mengajak kita untuk memiliki perspektif yang lebih luas tentang kehidupan. Harta benda hanyalah sarana, bukan tujuan akhir. Kebahagiaan sejati terletak pada ketaatan kepada Allah SWT dan kepedulian terhadap sesama. Dengan berbuat baik dan berbagi rezeki, kita akan mendapatkan berkah dan ridho dari Allah SWT.

Pesan yang sangat relevan dengan kondisi sosial saat ini, di mana banyak orang mengejar materi tanpa mempertimbangkan nilai-nilai spiritual.

Lagu-lagu Wali Band tidak hanya menghibur, tetapi juga berperan dalam membentuk identitas keagamaan pendengar. Melalui musik, pendengar merasa terhubung dengan nilai-nilai agama dan komunitas yang lebih luas karena musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi. Lagu-lagu Wali Band, dengan lirik yang menyentuh hati dan melodi yang indah, mampu membangkitkan perasaan seperti penyesalan, harapan, dan kegembiraan spiritual.

Melalui analisis mendalam terhadap lirik-lirik lagu Wali, kita menemukan bahwa di balik musik yang enerjik, tersimpan pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, iman, dan moralitas. Pesan-pesan ini tidak hanya relevan bagi penggemar musik Wali Band, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin mencari makna dalam hidup. Sebagai penutup, mari kita merenungkan kembali lirik-lirik lagu Wali dan berusaha untuk mengimplementasikan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.

Lagu-lagu Wali Band, yang sering dianggap sebagai musik ringan, ternyata memiliki kedalaman makna yang tak terduga. Melalui analisis lirik yang mendalam, kita dapat menemukan pesan-pesan tersirat yang mengajak kita untuk merenung tentang kehidupan, kematian, dan nilai-nilai kemanusiaan. Lantas, sejauh mana kita telah memahami dan mengamalkan pesan-pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Lagu-lagu Wali Band tidak hanya menghibur, tetapi juga berperan dalam membentuk identitas keagamaan pendengar. Melalui musik, pendengar merasa terhubung dengan nilai-nilai agama dan komunitas yang lebih luas karena musik memiliki kekuatan untuk membangkitkan emosi. Lagu-lagu Wali Band, dengan lirik yang menyentuh hati dan melodi yang indah, mampu membangkitkan perasaan seperti penyesalan, harapan, dan kegembiraan spiritual.

Melalui analisis mendalam terhadap lirik-lirik lagu Wali, kita menemukan bahwa di balik musik yang enerjik, tersimpan pesan-pesan mendalam tentang kehidupan, iman, dan moralitas. Pesan-pesan ini tidak hanya relevan bagi penggemar musik Wali Band, tetapi juga bagi siapa saja yang ingin mencari makna dalam hidup. Sebagai penutup, mari kita merenungkan kembali lirik-lirik lagu Wali dan berusaha untuk mengimplementasikan nilai-nilai positif yang terkandung di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.

Lagu-lagu Wali Band, yang sering dianggap sebagai musik ringan, ternyata memiliki kedalaman makna yang tak terduga. Melalui analisis lirik yang mendalam, kita dapat menemukan pesan-pesan tersirat yang mengajak kita untuk merenung tentang kehidupan, kematian, dan nilai-nilai kemanusiaan. Lantas, sejauh mana kita telah memahami dan mengamalkan pesan-pesan tersebut dalam kehidupan sehari-hari?

Referensi :

1. Tokan, Bernadus; Terkini; News, Top; Terpopuler; Nusantara; Nasional; NTT, Seputar; Ekonomi; Hukum, Politik (2022-09-03). "WALI rilis single terbaru "Kamu Bohong", bernuansa kental slow Melayu". ANTARA News. diakses 23 Agustus 2024

2. WALI Band Debut Album, diakses 23 Agustus 2024

3. Wali Band Tetap "Eksis" Tanpa Nunu, diakses 23 Agustus 2024

4. Saputra, A. (2018). Wali Band: Fenomena Musik Religi di Indonesia. Jakarta: Penerbit Andi.

5. Vera, Nawiroh, Semiotika dalam Riset Komunikasi, Ghalia : Indonesia 2014

6. Hefni, Harjani,Komunikasi Islam, (Jakarta: Kencana, 2015)

7. Wiryananda, N. M. S. 2016. Pembentukan Kata pada Lirik Lagu Ebiet G. Ade. Humanis, 15(2), 159-165. Diakses secara online dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/sastra

8.Achsani, F., & Laila, S. A. N. (2019). Pesan Dakwah Dalam Lirik Lagu Menyambut Lebaran Karya Pendhoza. NALAR: Jurnal Peradaban Dan Pemikiran Islam, 3(2), 122-133.

9.Nasir, Z. A. (2014). Analisis Isi Pesan Dakwah Dalam Lagu Abatasa Karya Grup Band Wali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun