Mohon tunggu...
Puji Lestari
Puji Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Freelancer writer

Kang nulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Senandika Patah

1 Agustus 2023   06:42 Diperbarui: 1 Agustus 2023   07:57 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: iStock Photo

Menunggu

Hai, masih ingat dengan janjimu dulu?
Janji yang membuat aku selalu merindu
Selalu menunggu
Hingga aku selalu menghabiskan waktuku hanya untuk menunggu

Dulu kamu bilang akan segera pulang untuk meresmikan hubungan kita
Dulu kamu bilang, hanya aku satu-satunya wanita yang ada di hatimu
Dulu juga kamu bilang, kamu nggak akan pernah berpaling karena sudah ada aku

Tapi nyatanya semua yang kamu omongin dulu hanya bulshit
Kamu bahkan nggak pernah pulang setelah bertahun-tahun pergi
Atau sekedar mengirim kabar pun enggak

Ah, sudahlah
Aku sudah lelah
Aku yakin, dengan seiring berjalannya waktu harapan ini akan sirna
Cinta ini akan luntur
Dan aku ... bisa berfikir realistis
Bahwasanya kamu memang nggak pernah serius dengan janjimu dulu

(Jambi, November 2022)

Luka Hati

Makasih lho sudah menorehkan luka ini
Luka yang aku juga nggak tau kapan akan keringnya
Luka yang baru akan kering, sudah kamu timpa lagi dengan luka baru

Sekali lagi makasih lho
Aku nggak tau kenapa, tapi rasanya aku memang harus berterima kasih ke kamu
Nggak ada alasan pasti, cuma ungkapan terima kasih dari hati yang mungkin sudah terlampau kecewa

Bukan, bukan kecewa dengan kamu
Tapi lebih ke kecewa dengan diri sendiri

Kok bisa sih aku sebodoh ini?
Sudah dilukai berkali-kali tapi masih mau bertahan
Bahkan sampai terluka parah seperti sekarang ini pun masih ingin bertahan

Aku bucin banget, ya?
Aku bodoh banget, ya?

Sumpah, aku ingin lepas
Aku ingin pergi
Tapi aku nggak bisa
Aku masih berharap suatu saat nanti kamu akan berubah
Nggak melukai hatiku lagi

Jujur aku bingung
Aku harus apa?
Tolong dong kamu jelasin
Kamu masih mau bertahan dengan aku atau enggak?
Aku benar-benar nggak tau kalau kamu nggak ngomong

(Jambi, November 2022)

Lara Hati

Rasanya sakit banget
Lara banget
Perih banget
Hancur juga pastinya

Kok tega sih kamu menyudahi hubungan kita dengan cara segampang itu?
Cuma gara-gara jatuh cinta dengan perempuan lain

Tapi ya udahlah, it's okay
Aku terima
Seenggaknya kamu sudah jujur
Aku mengapresiasi kejujuranmu

Walaupun sakit tapi ya gapapa
Seenggaknya kamu nggak bohong

(Jambi, November 2022)

Gak Papa

Terkadang ada hal-hal yang perlu kita gak papain
Di-ghosting atau di-PHPin misalnya
Serius, sakit hati berlama-lama gara-gara ini capek banget, tau!

Hidup harus terus berlanjut
Masih banyak hal lain yang harus diurus
Di-ghosting dan di-PHPin ya udah, gak papa
Santai aja

Percaya aja suatu saat nanti akan ada seseorang yang benar-benar serius
Nggak datang dan pergi kayak hantu begitu

Iya, ini memang kalimat penenang untuk diri sendiri
Tapi yang perlu dicatat, memberikan kalimat penenang untuk diri sendiri nggak salah, kan?
Terkadang, selain harus gak papa, kita juga harus bisa menenangkan diri sendiri

(Jambi, November 2022)

Di Mana Jodohku?

Pernah mikir nggak kenapa di usia segini masih aja sendiri?
Nyaris kepala tiga memang belum tua-tua amat, tapi juga nggak muda lagi

Apalagi di saat orang tua dan orang-orang sekeliling selalu meneror dengan pertanyaan, "kapan nikah?"
Sumpah, makin bingung aja dibuatnya
Sudahlah bingung karena jodoh tak kunjung datang, ditambah bingung menghadapi pertanyaan maut

Aku jadi mikir, saat ini jodohku lagi ada di mana, ya?
Apa lagi di Kutub Utara, Kutub Selatan, atau alam kandungan?

(Jambi, November 2022)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun