Mohon tunggu...
Puji Lestari
Puji Lestari Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS

suka belajar, ingin bermanfaat untuk orang lain, Siapa yang bersungguh-sungguh maka akan berhasil

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Guru IPA MTs se-DIY Adakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dan Kunjungan di Observatorium UAD

19 Agustus 2024   23:11 Diperbarui: 19 Agustus 2024   23:51 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
narasumber dan peserta pelatihan (dokumentasi UAD)

Seiring dengan berkembangnya teknologi, saat ini banyak media yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber pembelajaran. MGMP IPA MTs se-DIY bekerja sama dengan Magister Pendidikan Fisika Universitas Ahmad Dahlan (UAD), mengadakan Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru dalam memanfaatkan Teknologi sebagai Media Pembelajaran IPA yang Interaktif dan Efektif pada Rabu (14/08/2024) bertempat di ruang Amphiteater lantai 7 Gedung Kedokteran Kampus 4 UAD. Pelatihan ini bertujuan meningkatkan kompetensi guru dalam memanfaatkan berbagai teknologi sebagai media pembelajaran IPA agar dapat diterapkan secara interaktif dan efektif dalam pembelajaran.

Kegiatan ini selain untuk meningkatkan kompetensi sekaligus wahana pertemuan guru guru IPA MTs se-DIY untuk saling berbagi ilmu dan pengalaman. "Ini kali pertama kita bertemu difasilitasi oleh Prodi S2 Pendidikan Fisika UAD. Kami sangat berterima kasih selain mendapatkan ilmu juga difasilitasi dengan sangat lengkap. 

Semoga kerja sama ini berkelanjutan." tutur Asih Budiati selaku koordinator MGMP IPA se-DIY saat memberikan sambutan. Selanjutnya Dr. Moh Thoifur, M.Si. selaku ketua Prodi Magister Pendidikan Fisika UAD menyampaikan bahwa kampus UAD terbuka untuk guru IPA khususnya dalam meningkatkan kompetensi guru-guru Fisika dan IPA atau melanjutkan studi S2 dengan berbagai fasilitas yang telah lengkap.

Selanjutnya, Moh Thoifur memberikan materi pelatihan mengenai pemanfaatan berbagai macam permainan tradisional yang dapat diterapkan dalam pembelajaran dengan menggunakan aplikasi. "Permainan tradisional seperti egrang, tarik tambang, kapal otok-otok, bentik/patil lele, ketapel, kelereng, bayi diayunan, katak meloncat, lompat jauh, kitiran, jamuran bisa digunakan sebagai media pembelajaran dengan aplikasi yang telah ada. Dari aplikasi tersebut dapat dianalisis gerakan periodik yang terjadi bisa mengarahkan peserta didik untuk mencermati gerakan yang dikaitkan dengan rumus yang ada." ujar Moh Thoifur.  Fisika permainan sangat bervariasi dalam tingkat kemiripannya dengan fisika dunia nyata.  Fisika permainan dirancang untuk meniru fisika dunia nyata seakurat mungkin, agar tampak realistis bagi pemain atau pengamat. Fisika permainan mengacu pada simulasi fenomena fisik dalam permainan video. Fisika berkontribusi pada realisme dan dinamika lingkungan permainan, menjadikan permainan lebih mendalam dan menarik.

Oki Mustava, M.Pd.Si selaku Sekretaris Program Studi Magister Pendidikan Fisika memberikan materi  tentang analisis video dengan menggunakan tracker. Tracker memiliki beberapa vitur, antara lain : pelacak posisi objek, kalibrasi dan koordinat kartesius. Tracker merupakan alat bantu untuk mejelaskan konsep-konsep fisika di ruang kelas, dapat memvisualisasikan konsep dalam waktu real dan dapat memfasilitasi siswa dalam menangkap video dan menganalisisnya.

"Kita tidak perlu bersusah payah dalam menganalisis suatu percobaan, dengan aplikasi yang ada akan didapatkan hasil yang akurat, bahkan revisi dari percobaan yang kita lakukan." jelasnya saat memberikan materi.

Materi terakhir mengenai Astronomi disampaikan oleh Yudhiakto Pramudya, Ph.D. selaku Kepala Pusat Studi Astronom yang menjelaskan mengenai sejarah penemuan teleskop dan berbagai hal yang berkaitan dengan pemanfaatannya. "Teleskop selalu mengalami perkembangan dan penyempurnaan. Kita dapat lebih luas memperlajari astronomi dengan kecanggihan alat yang ada." jelasnya.

 Observatorium, berada di lantai 10 dan 11 kampus 4 UAD, yang berada di Jalan Ringroad Selatan, Yogyakarta. Observatorium ini berada di ketinggian 41,3 m dari permukaan tanah. Di  lantai 10 terdapat ruang kendali, ruang kepala, ruang pemandu dan ruang workshop. Sedang dilantai 11 terdapat kubah yang merupakan tempat teleskop utama yang memiliki diameter 5 m dan taman angkasa.

narasumber dan peserta pelatihan (dokumentasi UAD)
narasumber dan peserta pelatihan (dokumentasi UAD)

Selanjutnya Yudhiakto bersama Tim memandu peserta kegiatan mengunjungi observatorium dimana terdapat teleskop pengamatan untuk matahari dan benda langit lainnya. "Baru kali ini saya mengamati matahari langsung dengan teleskop. Juga melihat langsung teleskop dan cara kerjanya." tutur Harmanto guru IPA dari MTsN 3 Bantul. Selain mengamati langsung matahari dengan teleskop secara bergantian, peserta juga  mempelajari berbagai hasil penemuan astronomi dan melihat langsung cara kerja teleskop yang ada di observatorium UAD.

Menurut Suharmanto, salah satu guru IPA di MTsN 3 Bantul, menceritakan bahwa Observatorium ini mulai aktif digunakan sejak akhir tahun 2018, sudah lengkap dengan kubahnya. Terdapat 3 jenis teleskop yang digunakan, yaitu jenis lensa (refraktor), jenis cermin (reflektor) dan gabungan antara lensa dan cermin (katadiopri). Dijelaskan oleh Puji yang juga guru IPA MTsN 3 Bantul mengenai apa saja yang dapat dilakukan atau diamati di Observatorium, yaitu hilal bulan, dan juga fenomena-fenomena besar seperti gerhana matahati, gerhana bulan, dan juga peristiwa hari tanpa bayangan.

pengamatan menggunakan teleskop (dokumentasi UAD)
pengamatan menggunakan teleskop (dokumentasi UAD)

Guru-guru IPA MTs yang tergabung dalam MGMP IPA MTs se-DIY terlihat antusias bertanya, mencoba alat, dan melihat-lihat observatorium UAD. Tak lupa mereka berswafoto mengabadikan momen yang belum tentu dapat terulang dalam waktu dekat. Yudhiakto kembali menjelaskan, bahwa

“Kunjungan  ke Observatorium UAD dibuka baik untuk masyarakat umum, civitas akademika, mahasiswa, pelajar baik dari jenjang taman kanak-kanak hingga menengah atas, dengan terlebih dahulu mengisi form reservasi ”. Kunjungan ke Observatorium merupakan rangkaian materi ketiga. Selanjutnya setelah dirasa cukup, acara ditutup, dan guru-guru IPA kembali ke 

tempat tugasnya masing-masing dengan berbekal ilmu dan wawasan baru. (pjl)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun