Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Songsong Era Kendaraan Listrik, PLN Persiapkan Infrastruktur Kelistrikan dengan Tarif Kompetitif

11 November 2020   22:23 Diperbarui: 11 November 2020   23:12 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelum era kendaraan listrik benar-benar berlangsung di Indonesia, yang perlu dilakukan adalah menyiapkan roadmapnya. Persiapan ini penting untuk memastikan Indonesia tidak kaget dengan hadirnya teknologi baru itu. Bisa dibayangkan kacaunya jika peralihan teknologi itu tidak disertai persiapan infrastrukturnya.

Roadmap kendaraan listrik meliputi banyak hal, dari hulu hingga hilir. Misalnya membuat pabrik baterainya. Karena komponen utama kendaraan listrik adalah baterainya. Kemudian menyiapkan juga bagaimana mengisi daya baterai tersebut. Sebab tidak mungkin mengisi baterai terlalu lama jika berada di luar rumah.

Segala macam urusan penyediaan listrik dan pengisian baterai kendaraan listrik tentu menjadi tanggung jawab PLN, sebagai perusahaan negara yang diberi amanat itu. Meskipun untuk menunjang industri kendaraan listrik itu tidak seratus persen diatasi oleh PLN sendiri. BUMN lain diberdayakan agar mereka tidak hanya menjadi penonton di era yang berubah itu.

Namun tidak perlu mengkhawatirkan kesiapan PLN. Pasalnya, dengan jumlah kendaraan listrik yang belum seberapa saja PLN telah menyiapkan infrastruktur pengisian dan penukaran listrik umum. Untuk pengecasan kendaraan listrik disebut Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Saat ini sudah tersedia 43 SPKLU yang tersebar di 16 titik di beberapa provinsi, seperti DKI Jakarta, Banten, Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Sementara untuk penukaran baterai dikenal dengan Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) yang sedang memasuki tahap awal. Sesuai namanya, tempat ini dimaksudkan untuk menyediakan penukaran baterai dengan spesifikasi yang sama. Konsepnya mirip tabung gas. Jadi pemilik kendaraan listrik tidak perlu terlalu lama menunggu kendaraannya dicas dulu.

"Kehadiran baterai membuat penggunaan kendaraan listrik semakin mudah dan tak perlu menunggu waktu lama untuk pengisian daya. Apalagi, Indonesia juga mempunyai tambang nikel bagus yang menjadi bahan baku pembuatan baterai," kata Executive Vice President Corporate Communication and CSR PLN, Agung Murdifi, sebagaimana dikutip Kompas.com, Senin 9 November 2020.

Sesuai dengan Permen Nomor 13 Tahun 2020, untuk pertama kali penyediaan pengisian listrik untuk KLB dilaksanakan melalui penugasan kepada PLN. Kemudian dalam melaksanakan penugasan itu PLN dapat bekerja sama dengan BUMN atau badan usaha lainnya. Adapun tarif pada SPKLU sendiri tertuang dalam Permen No.13/2020 itu berada di kisaran Rp 1.644,52 per kWh hingga Rp 2.466,78 per kWh, tergantung besaran tegangan listrik dan kebutuhan yang diperlukan.

Indonesia, termasuk negara yang memiliki tarif kompetitif dibandingkan negara yang lain. Dengan tarif kompetitif itu tujuannya agar dapat menggairahkan perkembangan kendaraan listrik. Sebagai perbandingan, tarif yang dikenakan di Cina sebesar Rp1.485-5.643/kwh, sementara Jerman Rp8.316-13.662/kwh. Jumlah tarif pengecasan di Indoensia yang murah itu tentu sangat menguntungkan bagi pemilik kendaraan listrik.

Sebagai gambaran, untuk menempuh jarak 80-100 kilometer, kendaraan listrik umumnya memerlukan 10 kWh. Jika mengacu hitungan itu, kendaraan listrik akan sangat hemat untuk digunakan. Bandingkan dengan biaya membeli bahan bakar fosil untuk menempuh jarak yang sama. Dengan begitulah peralihan dari energi fosil ke listrik akan lebih mudah dilakukan, sebab ia murah, ramah lingkungan dan hemat sparepart.

Masyarakat dunia sedang bergegas menyongsong datangnya era kendaraan listrik. Indonesia memang belum menunjukkan tanda peralihan dari kendaraan berbasis energi fosil ke listrik dalam jumlah signifikan. Namun dengan kencenderungan masyarakat global yang terjadi sekarang, masa peralihan itu akan segera muncul dalam waktu sebentar lagi.

Kesiapan PLN untuk menyediakan infrastruktur kelistrikan dengan tarif pengecasan yang murah itu sungguh melegakan hati. Pekerjaan pemerintah selanjutnya adalah memberikan insentif dan kemudahan lain bagi pengguna kendaraan listrik. Sebab dengan cara itulah orang-orang dengan rela hati berpindah ke kendaraan listrik. Nantinya hal itu akan mengubah polusi udara yang ditimbulkan oleh bahan bakr fosil secara signifikan. Dan itu akan membuat bumi lebih nyaman untuk ditinggali. 

Puji Handoko

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun