Di ujung Jawa Timur ada kepulauan bernama Kangean. Jaraknya cukup jauh dari pulau besar seperti Madura, Bali dan tentu saja Jawa.Â
Menurut riwayat masyarakat setempat, Kangean berasal dari bahasa Madura ka-aengan yang artinya terendam air. Dulu kepulauan itu hanya terlihat ketika laut surut dan kembali hilang saat air pasang.
Namun meski terpencil, kepulauan Kangean sudah ditinggali manusia sejak lama, sebab tempat itu adalah satu-satunya wilayah Madura yang terdapat tambang. Oleh sebab itu penghuninya berasal dari berbagai pulau terdekat, seperti Kalimantan, Bali dan Jawa.Â
Di masa lalu mereka datang karena tambang itu. Masyarakat setempat menggunakan bahasa Kangean, bahasa yang tercipta dari berbagai bahasa etnis lain. Meskipun bahasa Madura menempati porsi serapan bahasa terbesar.
Sejak dulu, pulau yang jauh dari pusat kota ini terpisah dari peradaban maju. Oleh sebab itu, listrik juga belum dinikmati oleh seluruh warga di sana. Mengingat lokasinya yang terpencil, pembangunan infrastruktur kelistrikan menjadi terkendala.Â
PLN terus berupaya untuk meningkatkan pelayanan. Sebelum tahun 2018 misalnya, pelanggan belum bisa menikmati listrik 24 jam. Setelah tahun itu keinginan tersebut akhirnya terlaksana.
Di bulan Oktober tahun 2020, PLN berhasil menyambung jaringan listrik ke 250 kepala keluarga (KK). Masing-masing daya 1.300 VA dengan total daya 325 kVA di Desa Timur Jangjang, Kecamatan Kangayan.Â
Desa Timur Jangjang terletak di Kepulauan Kangean, untuk mencapai lokasinya dibutuhkan waktu tempuh sekitar 10 jam dengan kapal laut. Sebab ia berjarak 100 km dari daratan besar terdekat.
Penyaluran listrik itu sejalan dengan program Pemprov Jawa Timur dengan target melistriki 100 persen kepulauan di Jawa Timur pada 2021. Bahkan jauh sebelum itu, dari awal 2020 PLN telah menggencarkan upaya ini. Namun, pandemi Covid-19 membuat percepatan pembangunan itu terganggu.
"Pada momentum perayaan Hari Listrik Nasional Ke-75 ini sesuai dengan tema kami, yaitu Menerangi Indonesia Memajukan Bangsa, kami akan menggiatkan elektrifikasi di pulau-pulau terluar Jawa Timur, agar semua masyarakat Indonesia di mana pun berada, merasakan akses listrik yang sama dan memadai. Itu janji kami," kata General Manager PLN UID Jawa Timur Nyoman S. Astawa, sebagaimana dikutip Jawapos.com, Selasa 27 Oktober 2020.