Mohon tunggu...
puji handoko
puji handoko Mohon Tunggu... Editor - laki-laki tulen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Hidup untuk menulis, meski kadang-kadang berlaku sebaliknya.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pertamina, Motor Penggerak Kepedulian terhadap Sampah

9 Oktober 2020   08:12 Diperbarui: 9 Oktober 2020   08:21 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sampah adalah persoalan serius yang mengancam planet bumi. Berbagai cara telah dilakukan untuk menguranginya. Namun sampah non-organik terus bermunculan seiring meningkatnya produksi yang dihasilkan manusia. Plastik menduduki peringkat utama pencemaran di berbagai belahan dunia. Atas dasar keprihatinan itulah, orang-orang tergerak untuk melakukan langkah perubahan.

Produksi plastik mulai didisain agar bisa rusak dengan sendirinya. Para ilmuwan juga terus mencari cara agar plastik bisa diurai secara alami dalam waktu yang singkat. Di samping itu, banyak orang yang mulai menggalakkan kampanye untuk menukar plastik dengan imbalan tertentu.

Pertamina melalui Marketing Operation Region (MOR) IV wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) adalah salah satu pihak yang menggalakkan kampanye itu. Pertamina mengajak masyarakat untuk memilah dan mengumpulkan sampah plastik, kemudian menukarnya dengan nominal rupiah tertentu.

Kegiatan itu dilakukan pada peluncuran program Peduli Lingkungan Bersama MyPertamina di SPBU 4456213 Manding, Temanggung, Jawa Tengah, Kamis 8 Oktober 2020. Sesuai dengan nama program itu, sampah plastik yang dikumpulkan dapat ditukarkan dengan rupiah non tunai melalui aplikasi MyPertamina di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina di Temanggung.

Langkah baik itu merupakan hasil sinergi antara Pertamina dengan Pemerintah Kabupaten Temanggung. Kesadaran terhadap ancaman sampah plastik itu bertujuan untuk mewujudkan lingkungan yang lebih bersih dengan memberdayakan warganya.

"Melalui program ini kami ingin mengajak masyarakat untuk ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam pengelolaan sampah yang dihasilkan dari aktivitas kita setiap harinya. Khususnya sampah plastik botol minuman yang paling banyak ditemukan di tumpukan sampah," jelas Unit Manager (UM) Communication, Relations, & CSR Pertamina MOR IV Anna Yudhiastuti, sebagaimana dikutip dari Gatra.com, Kamis 8 Oktober 2020.

Mekanisme penukarannya, setiap 15 botol minuman plastik ukuran 1.500 ml atau 25 botol minuman plastik ukuran 600 ml yang terkumpul, masyarakat memperoleh uang non tunai Rp500 dalam bentuk saldo MyPertamina, yang juga terintegrasi dengan saldo LinkAja! Rupiah yang terkumpul itu kemudian dapat digunakan untuk pembelian produk-produk Pertamina melalui aplikasi MyPertamina.

Upaya itu bertujuan untuk mengubah mindset masyarakat. Mereka mendapat pemahaman secara langsung terhadap bahayanya sampah plastik yang mengancam kehidupan di muka bumi. Padahal jika dikelola dengan baik, selain menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat, sampah itu juga bisa menghasilkan uang. Kesadaran semacam inilah yang pelan-pelan ditumbuhkan di kalangan masyarakat melalui alam bawah sadar mereka.

Orang-orang yang selama ini abai dan menganggap remeh sampah palstik akan berpikir ulang. Mereka tentunya akan memahami ketika ada gerakan peduli yang rela membayar sampah tersebut. Edukasi sosial ini akan melahirkan generasi yang sadar lingkungan.

Untuk menjangkau para pengumpul sampah plastik itu, Pertamina telah menyediakan 8 titik SPBU di Temanggung, yang dapat dijadikan lokasi penukaran sampah plastik bagi masyarakat. Mereka yang tinggal di dekat salah satu SPBU itu akan dengan mudah menukarkannya.

Selanjutnya sampah plastik yang terkumpul di SPBU akan disalurkan ke Bank Sampah milik Kabupaten Temanggung. Inilah wujud kerja sama itu, Pertamina mengumpulkan sampahnya, pemerintah setempat yang mengolahnya. Sampah palstik itu lantas diolah menjadi biji plastik. Selain itu, sebagian sampah plastik tersebut juga dijadikan prakarya, sehingga bisa dimanfaatkan kembali.

Apa yang sudah diwujudkan di Kabupaten Temanggung itu bisa dijadikan pilot project untuk program Peduli Lingkungan Bersama MyPertamina. Kemudian hal baik itu direplikasi ke daerah-daerah lainnya, khususnya yang berada di wilayah MOR IV Provinsi Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini tentu membutuhkan kerja sama dengan pemerintah dan masyarakat setempat. Dengan sinergi yang baik itulah, persoalan sampah plastik akan dapat ditanggulangi.

Cita-cita untuk membersihkan planet bumi dari ancaman sampah terus dilakukan. Orang-orang dengan tingkat kesadaran tinggi berupaya untuk membuat langkah konkret. Mereka terjun ke lapangan dengan mencarikan solusi secepatnya. Pertamina menjadi salah satu motor penggerak kepedulian terhadap sampah itu. Berbagai upaya telah dilakukan oleh perusahaan pelat merah tersebut untuk ikut menanggulangi sampah. Semua itu dilakukan untuk menjadikan planet ini lebih baik di masa depan.

Puji Handoko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun